AMAZED (26)

22.2K 2.7K 450
                                    

Haikal menunggu dengan cemas. Sudah satu jam Bella tak kunjung sadarkan diri.
Ia mondar-mandir di ruangan kerja sambil mengetuk benda keras apapun, menunggu Dokter Raina keluar dari ruangan istirahatnya.

Ia tak tenang, ia khawatir hal buruk terjadi. Bagaimanapun keperduliannya tak bisa hilang, apalagi mengenai Bella.

Sampai akhirnya Dokter Raina keluar dengan wajah datar.

"Bagaimana keadaannya?" Tanyanya cepat.

Dokter Raina menatap Haikal lama, seperti bertanya-tanya. "Sangat lemah Tuan... Nona muda sepertinya kelelahan."

Haikal diam mencerna perkataan Dokter Raina. Sakit rasanya mendengar itu, apalagi ini pasti karena ulahnya. Melihat Bella terkapar pingsan saja membuatnya hampir ambruk juga.

"Aku mengerti."

"Jangan biarkan Nona kelelahan lagi Tuan.. ini sangat bahaya untuk kehamilannya."

Haikal langsung menoleh bergeming. Cukup tadi dia terkejut melihat mantan istrinya pingsan, sekarang ia juga mendengar kehamilan Bella yang tak pernah ia duga.

"Dia hamil?" Tanyanya syok.

Dokter Raina mengangguk. "Tuan Muda belum tau?" Tanyanya semakin bingung. "Mungkin Nona ingin memberikan kejutan untuk anda..."

Tapi sudah buncit seperti itu mustahil anda tidak peka, Tuan..

"Saya harap ini yang terakhir Nona seperti ini. Tolong jaga Nona baik-baik."

Dokter Raina tanpa disuruh bergegas pergi  meninggalkan Haikal yang masih terpaku kaget. Dia akan membiarkan Haikal menjaga Bella seorang diri.

Tapi, dia bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya. Istri lelaki itu pingsan di perusahaan dengan pakaian OB. Sejak kapan seorang Tuan Muda kaya raya membiarkan istrinya bekerja hingga kelelahan. Raut Haikal juga aneh seperti merasa bersalah.

Ini jelas bukan drama yang sering Haikal buat.

Di tengah kebingungannya, muncul Keno dengan wajah tanpa ekspresi menghalangi jalan Dokter Raina.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Bagaimana kabar Nona?"

Kau dan Tuan muda sama saja, tidak peka! Untung segera ditangani.

Dokter Raina menghembus nafas kasar. "Kau tanya saja ke Tuanmu itu!" Lalu pergi begitu saja.

Keno memperhatikan punggung Dokter Raina yang semakin mengecil dilahap kejauhan. Ia memperbaiki kaca matanya kemudian melanjutkan perjalanan.

🌹

🫰🏻

❤️

"Akh!" Bella memegang kepalanya yang pusing seusai bangun dari pingsan. Matanya mengerjab beberapa kali memastikan tempat ia terbaring sekarang.

Ia merasa asing dengan tempat ini. Ia juga syok melihat selang infus menempel di tangannya. Entah sudah berapa lama dia tidur di kasur empuk ini, yang terakhir ia ingat dia ambruk di lantai satu.

"Aku dimaa?" Tanyanya sangat pelan.

"Kau di ruangan Istirahatku."

Bella melotot ketika mendengar suara itu. Suara yang sudah lama tidak ia dengar padahal dulu sangat ia rindukan. Dan akhirnya suara itu terdengar lagi bersama pemiliknya.

"Masih pusing?" Tanya Haikal.

Bella tak mau menoleh melihat sang empu suara. Tiba-tiba dadanya terasa sesak mengingat momen menyakitkan yang telah terjadi. Kejadian itu muncul begitu saja di pikirannya.

AMAZEDWhere stories live. Discover now