19; Noraebang!

3.3K 480 338
                                    

aduh ini mah aku terharu dan berterima kasih, tapi jujurly aku ni kacaw banget soal bagi waktu

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

aduh ini mah aku terharu dan berterima kasih, tapi jujurly aku ni kacaw banget soal bagi waktu ... kalo bagus mah nggak nulis fanfik mulu ygy

😭😭👍

***


“Kenapa, Dek?” Ribut-ribut di ruang tengah nggak juga selesai karena ada aja topik pembahasan baru yang diangkat. Terlebih habis Hega balik lagi, anak itu sok iya banget SKSD sama sirkel dosennya. Hal itu bikin Radi capek sendiri lihatnya, banyak suara bersahutan serta apartemen yang nggak pernah seramai ini mendadak buat dia agak overwhelmed.

Sang mesa bilang ke suaminya, ngadu, “Pusing, Mas.” Jaka selipkan lengannya ke pinggang si aries, merengkuh biar lebih dekat sambil tangannya dia ambil dan usap. “Mau istirahat aja?” Ide itu nggak kedengaran bagus di telinga Radi. Dia juga bingung, di satu sisi nggak bisa kalau ada di situasi terlalu riuh, tapi di sisi lain mereka semua itu sahabatnya sama suami, plus juga suasana hangat begini jarang bisa terjadi. Jaka yang temukan istrinya cuma diam nggak butuh nanya macam-macam lagi.

Taurus itu beralih ke arah para manusia yang nempatin sofa sekaligus lantai depan TV, telunjuknya diangkat ke muka bibir. “Stt, pelan dikit bisa nggak? Ribut mulu, kesian istri gue puyeng dengerinnya.” Huru-hara berisik tadi lenyap sekejap mata, seluruh pandangan beralih dari kegiatan masing-masing ke arah sang nyonya rumah — Radi malu, dia nunduk, tapi aksinya itu malah jadi pemicu kerusuhan lain.

“Ra? Lo nggak apa-apa? Perlu gue bikinin teh anget?”

Heh, kecilin itu volume TV-nya!”

“Ini jangan pada ke sono-sono, geseran dikit biar Radi ada ruang!”

Jaka hela napas, dia sendiri pasrah kalau udah ngurusin kelakuan temen-temennya. Taurus ini pilih nengok lagi ke arah istri, satu tangan bebas kini menyiah surai halus Radi sekaligus juga beri usap ke pipinya. “Pindah kamar aja, ya? Nggak apa-apa, mereka juga bakal ngerti kamu harus istirahat.”

“Tapi aku masih mau nimbrung, Mas. Aku nggak pusing banget, kok, paling tadi gara-gara suara bising aja, sekarang udah mendingan.” Binar memohon di netra berlian istrinya emang selalu jadi kekalahan telak buat Jaka. Cowok itu hela napas, melabuhkan kecup di kening sang submisif tanpa acuh sama orang-orang yang lihat roman picisan mereka. “Oke, semisal capek nyender aku aja, nanti biar aku yang gendong kamu ke kamar kalau ketiduran.” Anggukan Radi diselingi senyum manis, anak itu mengapit lengan suaminya dan dipeluk erat—pemandangan yang sukses bikin iri kaum jomblo di hadapan mereka.

Hega enggak, sih, ngapain dia iri, geli banget peluk Bang Jaka—salah konsep, mestinya iri mau peluk ayang juga, tapi dia anti-romantic.

Obrolan berubah lebih kondusif, sesekali Radi juga nimbrung, dan itu bikin Jaka merasa tenang karena sang istri udah nggak stressed perkara ngeladenin para kampret ini. “Oh, udah jam segini, waktunya makan malam. Tadi Adek sama Mas Jaka udah masak, semoga pada suka.” Nggak cuma penduduk Pengabdi Degem sama HI HOKYA, bahkan Jaka aja kaget istri mendadak panggil diri sendiri Adek ketika mereka nggak lagi berduaan.

[3] The Mahadhi's | ft. NoRen - NaHyuck (✓)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ