New Home

15 1 0
                                    

Tokyo Tracen Akademi adalah sekolah akademik atau sekolah yang berfokus ke olahraga tertentu yaitu Lari Olimpiade. Dimana para Uma Musume bersekolah dan berlatih bersama-sama untuk lomba maupun turnamen yang selalu diselenggarakan beberapa bulan sekali, bahkan ada yang 1x dalam sebulan.

Tracen Akademi berletak di ibukota Jepang yaitu Tokyo, memiliki wilayah sendiri dimana di satu kota ini hanya dikhususkan untuk para gadis kuda.

Step..step.

Sekarang ini aku tengah berjalan beriringan dengan Ikuno Dictus yang diam sedari tadi. Aku tidak akan menyalahkannya... Aku juga ikut terkejut.

Aku pikir namaku akan diperkenalkan ketika di upacara nanti lalu mengenal beberapa murid sebelum ditunjuk sebagai private trainer mereka. Alur yang seperti ini tidak ada yang bisa menebaknya.

Untuk lebih jelasnya nanti saya minta pekerja untuk mengirimkanmu dokumen. Mohon dibaca nantinya ya, Shuuto-kun

"Ikuno Dictus-san.."

"H-hai?"

"Ah Gomen. Aku minta maaf kalau membuatmu kaget.."

"Tidak apa.."

Aku tahu betul bila diam lagi maka kami cuma menghabiskan waktu tanpa topik, dan itu sampai ke apartemen pegawai dimana aku tinggal selama jadi trainer nya.

"Kalau tak keberatan, bisakah Ikuno Dictus-san membawaku berkeliling akademi?" tanyaku sambil meminta.

Ekspresi gugup yang aku lihat dari mukanya berubah jadi terkejut. Kurasa dia baru sadar kalau dia tidak seperti biasanya (?), di kepalaku Ikuno Dictus adalah tipe yang tenang dan dapat mengontrol dirinya. Ia menghirup udara untuk beberapa saat sebelum menghembuskannya kembali.

"Maaf atas hal barusan, Shuuto-san--maksud saya trainer. Mari.."

"Kau bisa memanggilku seperti tadi. Aku belum bekerja sebagai trainer mu juga.."

"Hai.."

..

Ikuno Dictus membawaku berkeliling akademi. Tujuan pertama kami adalah ruang kelas. Tracen Akademi selain melatih Uma Musume yang telah terkenal (memiliki darah keturunan) sekolah ini juga mengajarkan kepada gadis kuda lainnya untuk merasakan yang sama.

Aku cukup terkejut bila kelas Ikuno Dictus hanya mempunyai 5-9 gadis kuda dengan darah keturunan, sisanya hanyalah gadis kuda biasa yang sering dilatih di pekarangan ataupun desa. Mereka masih memiliki nama tapi tidak terkenal seperti Uma Musume dengan garis keturunan.

Seperti..

"Ikuno Dictus.." panggil satu Uma Musume dengan surai rambut berwarna ungu muda, warnanya itu begitu indah bahkan aku sempat terpana melihat keindahannya ketika terkena cahaya matahari.

"Ohh.." rona ku lebih ke kagum.

Sekarang aku paham kenapa mereka yang memberi makan kuda bisa betah.

"Mejiro.."

"Mejiro?"

Hanya satu Uma Musume dengan nama Mejiro yang aku tahu, ia adalah Mcqueen.

Gadis ini berjalan mendekati kami dan berhenti di 50cm. Ia pertama menyapa Ikuno Dictus karena masih pagi lalu beralih ke arahku.

"??"

Aku bisa menebak dari ekspresi ingin tahu dari wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku bisa menebak dari ekspresi ingin tahu dari wajahnya. Haha.

"Mejiro, biar aku perkenalkan dia adalah Shuuto-san. Private trainer yang dibicarakan Kepala Sekolah pada upacara kemarin.."

"Private trainer!?"

"Domo. Rausu Shuuto. Mulai besok aku akan menjadi trainer di akademi ini.."
"Heeeeh? Ternyata sudah diperkenalkan toh!" pikirku.

"Salam kenal juga, Shuuto-dono.."

"Pakai 'dono'?"

"Dan Shuuto-san, dia adalah Mejiro Mcqueen. Mungkin cara bicaranya membuat anda terkejut tapi begitulah dia.."

"O-oh.."

Mejiro Mcqueen nampak memikirkanku di dalam kepalanya. Itu bisa dilihat dari cara dia menatapku lalu membuat pose berpikir singkat.

"Mejiro, apa kamu bisa memberitahu wali kelas bila aku izin untuk membawa Shuuto-san berkeliling? Aku ingin memperkenalkan sekolah kita kepadanya.."

"Tentu.."

"Mohon bantuannya. Ayo, Shuuto-san.."

Ketika aku cukup jauh dari tempat Mejiro Mcqueen, baru aku bertanya ke Ikuno.

"A-apa cara bicaraku membuatnya marah? Dia menatapku seperti itu terus.."

"Saya pikir tidak begitu, Shuuto-san.."

"?"

Ikuno Dictus kembali ke cara bicara formalnya. Padahal beberapa detik tadi ia begitu santai sama Mejiro Mcqueen. Aku anggap itu sebagai rasa ramah nya kepadaku.

Setelah beberapa saat kami berdua telah melewati banyak gedung dan juga tempat seperti kolam renang, track lari bahkan gedung badminton. Aku kaget ketika Ikuno Dictus mengatakan kalau mereka juga tertarik dengan olahraga selain lari.

"........"

"........"

Kami berpisah di wilayah dimana ada apartemen guru.

"Shuuto-san, saya cuma bisa sampai disini saja. Saya mau kembali ke ruang kelas.."

"Ya. Yang giat belajarnya.." aku melambaikan tangan ke sosok Uma Musume yang perlahan berjalan pergi.

..

Apartemen baru ini tidak terlalu luas, satu ranjang 2 meteran, kamar mandi, 2 lemari untuk pakaian dan juga perlengkapan olahraga, cermin bundar 30cm 1x1. Ini mirip kost ketimbang apartemen.

Tapi tak apa.

Lalu perhatianku teralihkan ke kumpulan kertas yang ada di meja cermin. Mungkin itu dokumen yang kepala sekolah bilang. "....."

Setelah kubaca aku mengerti maksud nya. Sistem private trainer ini dikhususkan kepada Uma Musume yang memiliki potensi untuk menjadi juara. Tidak hanya cepat tapi cukup untuk mempertahankan juaranya.

Di kertas yang kubaca juga memberitahu kondisi Ikuno Dictus. Dia pernah cedera ketika masih kecil dan sesekali dapat merasakan hal itu ketika larinya diluar batas (tambah cepat). Ia juga sering melakukan peregangan sebelum lari.

I see. Itulah kenapa dia membutuhkan private trainer karena hal ini bersifat begitu sensitif untuk Ikuno Dictus.

Walaupun ini baru sistem uji coba, aku serta Ikuno Dictus sebagai kelinci pertamanya. Itu tidak merubah tugasku untuk membuat Ikuno menjadi lebih baik. Dia masih bisa berlari... Dan aku akan membantunya tetap terus begitu.

Ikuno Dictus : Start to EndWhere stories live. Discover now