Sunday Workout

2 1 0
                                    

Mentari pagi belum sepenuhnya menampakkan diri tetapi kami sudah bekerja keras memulai hari. Para murid Tracen yang mendapatkan off pada hari Minggu masih belum terlihat ujung batang hidungnya.

Pada dasarnya seorang atlet di Minggu pagi akan selalu bangun diri hari buat menyiapkan diri menjaga kebugaran badan agar stamina mereka tetap terjaga. Akan tetapi dalam kasus umamusume mereka tidak karena para gadis muda selalu berlari setiap harinya. Otomatis kebugaran badan mereka selalu terjaga setiap waktu.

"Ha, ah, ha.."

Dari kejauhan aku melihat Ikuno Dictus berlari pelan setelah aku suruh mengelilingi akademi jam 6 tadi. Aku menghentikan stop watch sesaat ia sampai.

"5 menit 37 detik. Waktu yang cepat untuk 'manusia'.."

"B-berarti saya gagal ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"B-berarti saya gagal ya.."

"Kita masih punya 2 bulan lebih. Mari kita kerjakan dengan santai saja.."

"Hai.."

Kami duduk di depan gerbang masuk akademi, sambil menunggu Ikuno menghabiskan minuman botolnya.

"Setelah ini aku akan menemanimu berkeliling dan latihan kita harus ini selesai.."

"Sudah lama saya tidak joging di hari minggu seperti ini.."

"Hmm? Sebelumnya kenapa?"

"Menonton tv.." Ikuno Dictus menempatkan tangannya melipat kedua lutut.

"Tahun lalu adalah tahun yang mengerikan. Cedera ringan pada pergelangan kaki membuat saya sempat ketakutan untuk berlari lagi. Walau tidak seburuk dengan cedera pertama.."

"....." Aku diam untuk mendengarkan. Mungkin dengan pembahasan kali ini dapat membuatku mengerti dia lebih lagi.

"Saya mengurung diri di kamar selama 3 hari. Sampai di hari minggu dimana tv menayangkan sebuah lomba, melihat McQueen berlari membuat saya iri.."

"Saya juga ingin berlari seperti yang lainnya. Tapi takut. Seandainya saja saya memiliki sikap Twin Turbo yang tak takut apapun dan tekad Matikane Tannhauser.."

Ikuno Dictus terlihat begitu pesimis. Aku tidak akan membiarkan itu. Tugasku sebagai trainer nya adalah mendukung umamusume ku.

Tapi aku tidak pandai dalam 'bermain' juga.

"Mari kita jalankan dengan santai saja. Kau tidak seperti yang lainnya. Mustahil menjadi seperti teman-temanmu karena itu bukan dirimu, Ikuno. Kamu mungkin belum sadar sepenuhnya tetapi Twin Turbo, Matikane Tannhauser dan lainnya melihatmu sebagai panutan mereka.."

"Saya? Panutan?"

"Ya. Kau begitu serius dalam pemanasan. Kau juga sangat perhatian dengan yang lainnya. Jika ada lomba keseriusan maka aku akan bertaruh padamu.."

"Huhu.." Ikuno tiba-tiba tertawa.

"Jadi tolong, jangan kurangi nilai yang telah kau miliki selama ini. Kau tidaklah beda dari yang lain.."

"Arigatou. Baiklah..' Ikuno bangun setelah perbincangan, botol minumnya telah habis.

"Trainer, ayo kita lanjut.."

"Jangan tinggalkan aku ya.."

"Hmm~"

Ikuno Dictus : Start to EndWhere stories live. Discover now