13. Bertaut

776 90 23
                                    

Malam masih panjang dan Taehyung kini masih didekap Jeongguk di atas ranjang. Keduanya berciuman, saling menyentuh dan bermesraan seolah apa yang tengah mereka lakukan selalu kurang. Usapan Jeongguk pada sekujur tubuh Taehyung membuatnya merona, menggeliat dan terus meminta. Bagi Taehyung, perasaan ini sedikit membingungkan. Bapak dan teman-temannya sering kali mengusap kepalanya, menyiramkan cinta yang sama banyaknya dengan yang tengah Jeongguk berikan padanya sekarang. Tapi segalanya terasa ganjil dan membuatnya bertanya-tanya, bagaimana dirinya terus mengejar usapan itu kala Jeon Jeongguk melepaskannya terasa sangat berbeda. Kikuknya jari-jari tangan Jeongguk kala membelai dia menjadi sesuatu yang terasa lucu sebab Kim Taehyung tahu, bahwa itu adalah tanda bahwa kekasihnya begitu menjaga dia, berhati-hati dalam mencurahkan cintanya.

Saat mendekap Taehyung, ada perasaan manis yang memabukkan bagi Jeon Jeongguk. Tak bisa ia utarakan, itu sesuatu yang memenuhi kepala dan tertahan di pangkal lidahnya. Tak ada kalimat yang dapat menggambarkan dengan pasti seberapa besar euphoria yang ia rasakan kala sorot mata Kim Taehyung terus tertaut padanya, mengikat seluruh atensinya pada Jeon Jeongguk yang tengah memujanya. Tangan Taehyung yang kecil terus menahan Jeongguk agar lebih dekat dengannya, seolah terus mencari Jeongguk meski nyatanya, tak ada lagi yang tersisa yang bisa Jeongguk berikan untuknya sebab Kim Taehyung telah memiliki Jeongguk sepenuhnya. Jeongguk telah memeluk Taehyung dengan seluruh hidupnya.

Segalanya milik Kim Taehyung, tak terkecuali.

"Mas Jeongguk..."

Dalam deru napas Taehyung yang terengah, selipan nama Jeon Jeongguk seolah menjadi tropi kemenangan mutlak atas perjalanannya di dunia. Sudah berakhir dan tamat. Hidup Jeongguk bukan miliknya lagi dan secara berlebihan dia sudah berani mati. Sebab apa lagi yang dia harapkan di dunia semu ini selain mencumbu kekasihnya yang paling cantik di dunia? Tidak ada. Segalanya bisa musnah dan kiamat boleh datang kapan saja, tujuannya di dunia telah terpenuhi seluruhnya termasuk terbang ke surga.

Taehyung telah membawanya ke sana.

Kekehan Jeongguk terdengar begitu saru kala Taehyung dapat melihat bagaimana kekasihnya itu mulai menegakkan tubuhnya dan kemudian menanggalkan celana Taehyung yang telah menggantung di antara lekuk lututnya. Dia berbaring menutupi wajah, sepenuhnya telanjang di atas ranjang Jeongguk yang kini pikirannya tengah melayang. Tubuhnya memanas dan Jeongguk rasa, dia hampir saja kehilangan seluruh warasnya.

Taehyung tengah berbaring telanjang di atas ranjangnya.

Kalimat itu berepetisi, melilit Jeongguk dan seribu satu pegangan moral yang selama ini ia andalkan tatkala nakalnya Taehyung terus mengusiknya. Kini ia kalah, hatinya membusuk dan otaknya dipenuhi dengan pikiran bahwa ia harus mulai menjilat ujung kaki kekasihnya sekarang juga. Mereka akan bercinta dan Jeongguk tahu dia tidak akan melepaskan kesempatannya. Mereka akan bercinta dan Jeongguk hanya perlu tahu itu.

Suara malam yang terdengar bersahutan dengan deru pendingin ruangan menjadi salah satu pengiring mereka berdua saat Jeongguk kembali mendekat, menarik Taehyung dari dua kakinya, membuat laki-laki yang tengah menutup wajahnya itu terkesiap, dengan cepat menahan dua tangan Jeongguk yang mengarahkan kaki-kakinya untuk bersandar pada bahu yang lebih tua.

Saat itu, Taehyung rasanya mau mati saja. Malu sekali, dia benar-benar malu sekali.

Melihat gugupnya Taehyung di hadapannya, Jeongguk kembali mengusap sisi wajah pria itu, meneruskan usapan itu pada puncak dadanya sampai ke perut bagian bawah yang dapat ia rasa sedikit menegang. Reaksi laki-laki itu begitu menggemaskan, tubuhnya bergetar seolah mengigil, sekali lagi membuang wajahnya ke sisi kiri, menghadap langsung dengan jendela yang terbuka. Di tengah remang-remang lampu kamar yang dimatikan, raut wajahnya yang takut-takut begitu menggoda, berhasil menarik Jeongguk untuk sekali lagi merendahkan tubuhnya dan pergi mengecup laki-laki yang sebelumnya telah menantangnya dengan riang gembira.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

M A S Where stories live. Discover now