Motor Matic

1.9K 297 90
                                    

Empat atau tiga hari yang lalu tiba-tiba saja tanpa konteks yang jelas Taehyung mengirimi Jeongguk gambar motor matic. Mulai dari yang 110 cc sampai keluaran terbaru 150 cc, Taehyung mengirimi Jeongguk semua gambarnya. Begitu bervariasi dan penuh warna. Di akhir bubble chat penuh gambar mereka itu, pertanyaan Taehyung hanya simpel sebenarnya. Cakep yang mana, tanyanya. Nggak ada embel-embel pertanyaan lain, hanya seperti main-main. Jeongguk pikir ini sekadar pertanyaan random iseng-iseng seperti yang sudah-sudah. Jadilah menilik dari berbagai warna-warni jenis motor yang Taehyung kirimkan, Jeongguk hanya memilih berdasarkan gambarnya saja. Benar-benar tidak pedulikan spesifikasi lain selain yang terlihat dari gambar yang Taehyung kirim.

Lalu hari ini, anak itu tiba-tiba saja sudah nongol di depan pintu kelasnya. Waktu itu pukul dua siang, Dosen pengampu mata kuliah wajib Bahasa Indonesia tengah leyeh-leyeh duduk di tempatnya sembari terangkan aturan menulis opini pada kelas yang sunyi. Di tempat Jeongguk duduk, pintu kaca gelap yang tertutup itu menampakkan bayangan Taehyung yang dadah-dadah sembari tunjukkan sesuatu di tangannya. Kunci motor. Anak itu kemudian secara lucu memperagakan dengan tubuhnya, berbicara komat-kamit tanpa suara.

Dari yang Jeongguk tangkap, kurang lebih seperti ini isi dari ucapannya; naik motor - berdua - cari sate. Begitu, lucu sekali. Jadi sambil menahan tawa, Jeongguk mengangguk, membalas dengan mimik mulut tanpa suara yang menyuruh Taehyung untuk duduk dan menunggu dahulu.

Sekitar empat puluh lima menit kemudian, dosen Bahasa Indonesia Jeongguk menutup kelas dengan tugas makalah mandiri bla bla bla Jeongguk tak benar-benar perhatikan karena kini ia tengah fokus masukkan HVS-HVS laporannya ke dalam tas, dengan buru-buru dan hampir seratus persen tidak meladeni kelakar teman-temannya berlari mengekor pada Pak Dayat, Dosen Bahasa Indonesianya, yang meninggalkan kelas mereka.

Taehyung duduk menunduk di kursi panjang yang sengaja ditaruh di samping tangga menuju lantai empat, tempat yang pas bagi bujangan semester atas untuk cuci mata dan melihat adik-adik maba melintas. Menengadah sumringah kala mengenali sepatu yang mendekat padanya adalah sepatu milik pacarnya, Taehyung berdiri cepat-cepat, merogoh sesuatu dari kantung belakang celananya dan menunjukkan itu pada Jeon Jeongguk dengan bangga. Katanya,

"Bapak belikan aku motor baru!"

Kuncinya standar, sama dengan kunci motor-motor lainnya, yang berbeda hanya banyaknya krincingan yang sengaja anak itu pasang, menimbulkan suara berisik saat kunci itu sengaja digoyang. Ada sekitar lima kerincingan kecil-kecil dengan berbagai warna, suaranya yang nyaring dengan gampang menarik perhatian teman-teman Jeongguk yang juga tengah keluar dari kelas mereka. Nggak cuma itu saja sebenarnya alasan mereka diperhatikan. Faktor utamanya adalah karena sekarang ada Taehyung dan Jeongguk yang saling tebar senyuman, berdiri berdampingan. Benar-benar pemandangan baru, sebab Jeongguk tak pernah suka dijemput oleh pacar-pacarnya dulu. Melihat bayangan mereka saja sudah membuat mood cowok itu berantakan, terlalu ngintilan, katanya.

"Kok banyak banget krincingannya?" Tanyaya, merangkul pundak Taehyung sembari mengajaknya menuruni anak tangga. Jeongguk yang disoraki dan digoda teman-temannya melangkah tanpa banyak suara. Dia hanya menoleh, menjulurkan lidah membalas ejekan dari teman-temannya yang tak punya pasangan. Kasihan.

"konsep motorku ini sapi, Mas. krincingnya harus banyak." Jawabnya, nggak segan-segan untuk hancurkan hati Jeongguk dengan serangan imut-imut yang belum sempat Jeongguk persiapkan tamengnya. Apa ya motivasi pacarnya untuk jadi lucu begini?

Aduh, begini, Jeongguk jadi berpikir. Bisa apa yah Jeongguk kalau Taehyung bukan pacarnya? Mubazir sekali, cuma bisa dilihat dari jauh tanpa bisa dipegang-pegang seperti ini. Percis segerombolan laki-laki yang tengah melirik kesini, berceloteh sembari ikuti langkah Jeongguk yang tengah merangkul pacarnya menggunakan mata. Kasihan. Kalau sewaktu itu Taehyung tak pecahkan plastik es teh miliknya, pasti Jeongguk juga sama mengenaskannya. Tidak bisa memeluk Taehyung di hadapan seratus juta milyar umat manusia. Hiperbola, tapi ya siapa juga mau protes padanya?

M A S Où les histoires vivent. Découvrez maintenant