15 - welcome back

144 10 6
                                    

"Masih kalah jauh,"

Nabila menatap Arga yang masih mematung dengan tangan yang masih di posisi yang sama. Wanita itu tertawa sinis melihat kembarannya yang tidak mengeluarkan suara sama sekali, dia hanya memandang Nabila tanpa kedip sekali pun.

"Woi! kesambet lo?" sentak Nabila membuat Arga mengerjakan matanya tersadar dari lamunannya.

"Nabil?"

"Apaan?!" sahut Nabila dengan nyolot bukan membuat Arga kesal melainkan mengeluarkan air mata haru.

"Kenapa lo?" tanya Nabila melihat kembarannya menangis.

"Nabil?"

"Ga jelas lo anjing!" kesal Nabila yang langsung menoleh ke Raka dengan bingung.

Raka yang melihat Arga menangis tersedu-sedu pun ikut meringis, malu. Sumpah demi apapun Arga benar-benar merubah image sebagai lelaki kuat dan cool dalam 1 detik saja. Kegiatan Arga yang menangis itu ditonton ratusan penonton balapan, bahkan Raka yakin banyak yang merekam Arga saat ini.

Niat hati Raka ingin membawa Nabila dan Arga ke tempat lebih tenang, tapi tidak jadi dikarnakan Arga tiba-tiba berlutut di hadapan Nabila. Nabila yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Arga pun ikut berjongkok karna tidak ingin kembarannya tambah malu nantinya, lagi pula ngapain kembarannya ini bertindak tak terduga seperti ini?

"Ga, plis lo ngapain sih?" tanya Nabila pelan membuat Arga menangis menjadi-jadi.

"Woi! anjing lo, bikin malu tau ga?! diri!" amarah Nabila tidak mereda ketika Arga malah ingin menggapai kaki Nabila.

"ARGA?!" teriak Nabila sambil bangun dari jongkoknya, Arga sedikit terkejut mendengar teriakan Nabila langsung mendongkak ke atas untuk menatap Nabila yang sepertinya marah besar.

"lo.bikin.malu!"

Nabila pergi dari hadapan Arga, membelah kerumunan yang sedang menonton drama yang dibuat oleh kembarannya itu. Ia sangat malu, jelas. Nabila tidak habis pikir dengan kelakuan Arga, niatnya ingin memperbaiki hubungannya, malah jadi seperti ini.

"Bego! kejar ayo." seru Raka sambil menarik kerah Arga yang masih berjongkok sambil melihat kepergian Nabila.

Disebuah taman kota kini mereka berada, Nabila duduk di rerumputan sambil menengadah ke atas langit disamping kanannya ada Raka dan disamping kirinya ada Arga, untuk beberapa saat tidak ada obrolan diantara mereka. Nabila masih menatap kosong langit yang tidak ada isinya itu.

"Nab--"

"Stop." ucap Nabila lirih karna lelah lalu ia menoleh kearah Arga.

"Bisa ga usah manggil gue terus ga si? capek gue,"

"Gue ga percaya kalo lo mau ketemu gue Bil,"

"Terus ini?"

Arga tidak merespon ia hanya memandang Nabila dengan lekat, dan dengan tiba-tiba cowok itu menampar dirinya sendiri dengan kencang membuat Nabila dan tentunya Raka yang sejak tadi menonton terkejut bukan main.

"Ga! apaan si lo?"

Arga masih menampar pipinya sendiri membuat Raka meranjak dari duduknya untuk menghentikan Arga.

"Ga, dih lo ngapain si? jatohnya malah kaya orang stres tau lo?" ucap Raka yang sudah menahan tangan Arga.

"ini bukan mimpi kan, Rak?

"bukan Ga,"

"Itu beneran Nabil kn Rak?"

"beneran itu Bila."

Nabila menghembuskan napasnya lelah.

"Gue kangen lo." ucap Nabila membuat Raka mundur agar Arga tidak terhalang untuk melihat Nabila.

She's AGATHA. Where stories live. Discover now