5. Kekasih Jihan

59 11 2
                                    

"Yafis sama Jihan mana?" Tanya Juan yang hanya melihat Cecilia di ruang makan.

"Mereka absen kuliah gara-gara mabuk semalem." Jawab Cecil seraya menyerahkan roti dengan selai coklat kesukaan Juan.

"Awas aja kalau mereka macem-macem disini. Jangan mentang-mentang bebas disini jadi mereka bisa seenaknya, semuanya ada aturannya." Ancam Juan.

Cecil hanya menggelengkan kepalanya melihat Juan yang tampaknya masih kesal karena tiba-tiba ketiga sahabatnya, termasuk dirinya itu ikut tinggal bersamanya.

"Gue duluan ya." Pamit Cecil setelah menyelesaikan sarapannya.

"Bareng gue aja, Cil. Keburu banget lo." Ucap Juan yang masih mengunyah rotinya.

"Emang gak papa?" Tanya Cecil ragu, pasalnya ia merasa tidak enak pada Juan terlebih lagi ia sudah menumpang di rumah Juan. Ia takut merepotkan Juan.

"Yaelah, lo kayak sama siapa aja. Tunggu bentar gue siap-siap lima menit doang." Ucap Juan sebelum kembali naik kelantai atas.

Lima menit kemudian Juan selesai dengan persiapannya. Dengan tampilan yang sederhana, rambut yang ditata rapi, kaos putih polos dengan jaket levis sebagai luarannya dan jangan lupakan tas yang tersampir di pundaknya itu membuat para gadis yang melihatnya akan terpana, mungkin beberapa dari mereka akan merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.

Pantas saja, sahabatnya itu begitu diidam-idamkan gadis lain. Juan hanya perlu menunjuk salah satunya untuk menjadi kekasihnya. Namun, lelaki yang memiliki sikap dingin itu sama sekali tidak memperdulikan para gadis cantik yang mencoba mendekatinya. Ia kebalikan dari Yafis yang memiliki banyak gadis di sekitarnya.

"Ayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo." Ajak Juan membuyarkan lamunan Cecil karena ketampanannya.

Cecil hanya mengangguk dan mengikuti Juan dari belakang. Sesampainya di halaman depan, terlihat mobil lain datang dan berhenti. Setelahnya lelaki tampan dan tinggi keluar dari mobil itu. Lelaki itu membuka gerbang dan melangkah mendekati Cecil dan Juan, dengan sesekali pandangannya mengarah pada rumah di hadapannya.

"Gama?" Sapa Cecil setelah lelaki bernama Gama itu berdiri di hadapannya.

"Eh Cecil, Juan. Apa kabar nih?" Sapa Gama berbasa-basi.

"Baik, Gam." Jawab Cecil, sementara Juan hanya diam. Tidak menjawab sapaan Gama.

Gama hanya mengangguk, melihat Juan tidak bersuara, Cecil pada akhirnya memulai percakapan dengan lelaki itu.

"Emm, kamu mau ketemu Jihan?" Tanya Cecil.

Gama tersenyum sebelum menjawab, lelaki bernama Gama itu adalah kekasih dari Jihan.

"Tepat sekali, Cecil." Jawab Gama dengan tersenyum lebar.

Juan? Lelaki itu tetap berdiri di depan mobilnya. Juan tidak begitu menyukai lelaki bernama Gama itu yang terkenal karena sering bergonta-ganti kekasih. Ia mengkhawatirkan sahabatnya, Jihan.

Live Together With Or Without Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang