Anggita: “Feli, hutan ini begitu gelap dan angker. Apakah kita benar-benar harus melanjutkan?”
Feli: “Jangan takut, Anggita. Aku yakin ada sesuatu yang menarik di dalamnya.”
Tiba-tiba, mereka mendengar suara aneh dari balik semak-semak. Mereka berjalan mendekatinya dan menemukan seekor burung hantu yang terluka.
Feli: “Kasihan burung hantu ini. Kita harus membantunya.”
Anggita: “Tapi bagaimana kita bisa membawanya pulang? Kita tidak membawa kandang.”
Feli: “Kita bisa menggunakan keranjang bambu yang kita bawa. Kita akan membuatnya nyaman di sana.”
Mereka berdua bekerja sama untuk membuat keranjang bambu yang nyaman untuk burung hantu itu. Setelah selesai, mereka membawa burung hantu itu pulang dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan yang Tak Terlupakan(End)
Short Storyini hanyalah cerpen fiksi hasil karangan sendiri!! "Sebuah kisah pendek yang menggambarkan pengalaman perjalanan yang penuh dengan momen-momen berkesan dan tak terlupakan."