Setelah kembali ke desa dan menjalani kehidupan sehari-hari, Feli dan Anggita merasakan keinginan untuk mengabadikan kenangan dari perjalanan tak terlupakan mereka. Mereka ingin memiliki sesuatu yang dapat mereka simpan dan diingat sepanjang hidup mereka.
Feli: “Anggita, apa pendapatmu jika kita membuat buku tentang perjalanan kita? Dengan begitu, kita bisa membagikan cerita kami kepada orang lain.”
Anggita: “Itu adalah ide yang brilian, Feli! Buku tersebut juga akan menjadi bukti nyata dari petualangan kita dan menginspirasi orang lain untuk mengejar impian mereka sendiri.”
Dengan semangat yang membara, Feli dan Anggita mulai menulis dan mengumpulkan semua pengalaman mereka selama perjalanan. Mereka mengingat kembali detil-detil petualangan mereka, menulis tentang kesulitan yang mereka hadapi, penghormatan yang mereka tunjukkan pada alam, dan persahabatan yang mereka bangun sepanjang jalan.
Selama proses menulis, Feli dan Anggita juga mengumpulkan foto-foto dan gambar-gambar yang mereka ambil selama perjalanan. Mereka ingin memastikan bahwa buku tersebut akan memiliki visualisasi yang indah dan memikat, sehingga pembaca dapat merasakan keajaiban dunia yang mereka eksplorasi.
Setelah berbulan-bulan bekerja keras, buku mereka akhirnya selesai. Judulnya “Perjalanan yang Tak Terlupakan: Petualangan Feli dan Anggita.” Buku tersebut menceritakan kisah mereka dengan jujur dan menginspirasi, menghadirkan pembaca dalam setiap momen yang mereka alami selama perjalanan.
Feli dan Anggita merayakan peluncuran buku mereka dengan sebuah acara komunitas di desa mereka. Orang-orang dari desa dan sekitarnya datang untuk mendengarkan cerita mereka, melihat foto-foto indah, dan mendapatkan salinan buku yang ditandatangani oleh Feli dan Anggita.
Buku mereka mendapatkan sambutan yang luar biasa. Orang-orang terinspirasi oleh perjalanan mereka, keberanian mereka dalam menghadapi tantangan, dan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Buku tersebut juga menjadi sarana untuk mengumpulkan dana untuk proyek lingkungan lokal yang akan dilakukan oleh Feli dan Anggita.
Feli dan Anggita menyadari bahwa perjalanan mereka tidak hanya meninggalkan jejak di alam, tetapi juga di hati dan pikiran orang-orang. Mereka bangga bisa berkontribusi pada pemikiran positif dan perubahan dalam komunitas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan yang Tak Terlupakan(End)
Short Storyini hanyalah cerpen fiksi hasil karangan sendiri!! "Sebuah kisah pendek yang menggambarkan pengalaman perjalanan yang penuh dengan momen-momen berkesan dan tak terlupakan."
