[22] Ini baru permulaan

325 43 6
                                    

BAB ini di awali dengan scene 18+ yang bikin kalian emosi tiada tara sama Maxime.
Kuy lah yang mau hujat di kolom komentar saya persilahkan wkwk ...

Kuy lah yang mau hujat di kolom komentar saya persilahkan wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Dengan senyum manis yang terukir di kedua sudut bibirnya, Gitta mempercepat langkahnya untuk menemui Maxime di kamar mereka di lantai dua. Tadi, Maxime meneleponnya dan meminta maaf padanya. Maxime beralasan semalam ia mabuk berat dan perkataan yang keluar dari mulutnya tidak sepenuhnya benar.

Maxime mengatakan mencintainya. Sampai kapan pun Maxime hanya akan mencintainya. Tidak akan pernah ada wanita lain di hati terdalamnya selain Gitta.

"Termasuk Olivia."

"Hanya kamu, Gitta. Nggak ada yang lain."

Ya, sampai kapan pun Gitta akan selalu percaya bahwa benar Maxime mencintainya. Hanya mencintainya. Di hati Maxime hanya ada dirinya seorang.

Ceklek!!

Gitta membuka pintu kamar berwarna putih berukuran besar itu dan ...

DEG!!

Senyum manis Gitta menghilang detik itu juga kala dengan mata kepalanya sendiri ia melihat pemandangan yang begitu melukai hati terdalamnya.

Mata Gitta berkaca-kaca kala melihat dengan mata kepalanya sendiri Olivia dan Maxime tengah memadu kasih, BUKAN! Ini lebih dari itu. Maxime dan Olivia tengah bercinta dengan posisi Olivia berada di atas tubuh Maxime, membiarkan wanita itu bergerak liar di atas tubuhnya, memimpin permainan, sementara Maxime yang berada di bawah terlihat menikmati apa yang Olivia lakukan.

"Ahh!"

"Oughh!!"

Bunyi erangan dan desahan tak terelakkan lagi menggema di ruangan itu membuat air mata mengalir di pipi Gitta tanpa bisa di cegah.

Sebelah tangan Maxime yang bebas meremas payudara Olivia yang bergerak liar tak terkendali di atas tubuhnya. Maxime terlihat begitu menikmati ini, pun dengan Olivia.

Kedua insan sialan itu seolah belum memahami eksistensi Gitta yang hanya bisa diam tanpa bersuara atau pun lari dari sana. Mulut Gitta seperti terkunci rapat untuk bersuara. Tubuhnya terutama kakinya terasa kaku untuk digerakkan.

Setelah bergerak liar diatas tubuh Maxime, mendadak Olivia berhenti. Kemudian dengan buru-buru Maxime merubah posisi mereka. Kali ini Maxime lah yang memimpin permainan.

Maxime dan Olivia berciuman panas dan liar masih dengan melanjutkan permainan ranjang mereka yang entah kapan akan berakhir dan malah semakin menggebu-gebu.

Dengan susah payah, sekuat tenaga Gitta berusaha berteriak untuk menghentikan aktivitas menjijikkan kedua insan sialan itu namun mulutnya seolah terkunci rapat.

SWEET LIES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang