[38] Terakhir kalinya

499 49 7
                                    

>> Happy Reading <<

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

>> Happy Reading <<

Saat pertama kali Gitta membuka matanya, orang yang pertama kali Gitta lihat adalah Pak Raymond. Tadinya Pak Raymond sudah menunggu Gitta dan Inggrid di kantor karena ini merupakan hari H dimana Gitta akan turut serta bergabung dengan perusahaan. Namun setelah Maxime menghubunginya dan menceritakan apa yang semalam terjadi pada Gitta, Gitta di culik kemudian Gitta di rawat di rumah sakit, Pak Raymond pun meluncur ke rumah sakit dengan membawa parcel buah, menjenguk Gitta.

Sebenarnya Pak Raymond heran karena ini kali pertama pada jam kerja seperti ini Inggrid menonaktifkan ponselnya. Hal itu pun Raymond beritahukan kepada Gitta.

"Kalau gitu coba aku telepon Bibi dulu."

Pak Raymond mengangguk-angguk setuju.

Gitta mencoba menghubungi Inggrid di nomor pribadi lainnya namun telepon darinya tak mendapatkan jawaban.

"Apa Bibi masih tidur?" tanya Gitta pada dirinya sendiri. Kemudian Gitta pun menghubungi Mbak Tri, salah satu asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman Inggrid. Dan Mbak Tri pun membenarkan kalau Inggrid belum keluar kamar.

"Mungkin Bibi masih kecapekan karena acara semalam."

Kemudian setelah bertanya pada Dokter dan meyakini kondisi Gitta baik-baik saja, sembari menyuapi Gitta dengan buah-buahan segar dan manis yang ia bawa karena Gitta mengatakan belum ingin makan, Pak Raymond pun mulai menjelaskan secara garis besar mengenai peran Gitta nantinya di perusahaan di bawah arahannya.

Gitta yang belum terbiasa pun mencoba memahami dengan baik apa yang Pak Raymond sampaikan. Jika ada yang tak Gitta mengerti maka Gitta akan bertanya.

Pak Raymond juga mengambilkan Gitta minum saat Gitta merasa haus. Pak Raymond memperlakukan Gitta dengan sangat baik seolah Gitta adalah putrinya. Ya, ia memang menganggap Gitta seperti putrinya sendiri.

***

Tepat pukul sepuluh malam, Gitta belum bisa memejamkan matanya. Ia heran kenapa Inggrid belum juga datang menjenguknya. Nomor Inggrid juga masih tak bisa dihubungi.

Tadi, sedari sore hingga pukul tujuh malam, Caca datang menjenguknya dan menemaninya. Kemudian Caca pergi karena ada urusan lain dan Caca berjanji besok dan seterusnya akan datang ke sini lagi menemaninya.

Berkali-kali Gitta menoleh ke arah pintu namun yang ditunggu-tunggu tak juga menampakkan batang hidungnya. Bukan kehadiran Inggrid saja yang ia tunggu-tunggu tapi ...

Gitta segera menggelengkan kepalanya. Tidak! Ia sama sekali tidak mengharapkan kehadiran Maxime karena hingga saat ini kebencian terhadap Maxime masih mendominasi hatinya meski semalam Maxime membantunya keluar dari situasi menakutkan itu.

Catat baik-baik. Ia tidak akan pernah mengucapkan terima kasih pada Maxime atas pertolongannya semalam karena baginya Maxime dan Megan sama-sama menyakitinya dengan cara yang berbeda. Jadi tidak ada kata maaf untuk kedua Kakak beradik berhati iblis itu.

SWEET LIES [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora