39. meminta bantuan?

85 6 1
                                    

Jangan lupa follow

Typo bertebaran dimana-mana
Tandai yang typo

"Tunggu lah kehancuran tiga dunia!"
ARTHUR PRADIPTA
.
.
.
.
.
.
.

Di Ruang rapat, manision Adikara, semuanya berkumpul untuk membahas teka-teki yang satu hari yang lalu Fang dkk pecahkan.

"Tiga tahun lalu dan tiga puluh tahun lalu" Adikara mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya.

"Tapi Daddy merasa gak asing sama kata tiga puluh tahun Lalu."

"Apa Dad?" Virgin menatap Zohan.

"Tiga puluh tahun lalu, itu bukannya Adek Sama Amato berperang" Ujar Oma Ami menatap anak-anaknya, cucu, dan menantunya, sedangkan Adek adalah Adelia, Putri bungsu Adiakra.

"Jadi kita di suruh untuk menyelidiki kasus tiga puluh tahun yang lalu?" Tanya Gibran.

"Tapi tunggu!" Arfian menggantung kan omongannya sehingga semua orang yang ada disana berdecak kesal menunggu kelanjutan omongan Arfian, sedangkan Arfian menatap Queen yang sedang makan stoberi.

"Omongan Queen yang waktu itu benar, Bahwa teka-teki ini membawa kita ke masa lalu, bukannya kita mencari-cari soal ini?" Lanjut Arfian.

"Siapa tau teror yang bersisi kan teka-teki itu mengarah pada masa lalu yang kita cari tau"

Fang dkk mengingat omongan Queen waktu itu, jadi bener? Kompak semuanya menoleh pada Queen, sedangkan Queen sedang melompat-lompat kegirangan sambil makan buah strawberry.

Queen emang ajaib kan semuanya lagi membahas hal yang penting tapi itu anak malah asik makan.

"Ye Queen pinter!"

"Ok jadi kita harus menyelidiki kasus tiga puluh tahun yang lalu? Terus apa maksudnya tiga tahun lalu?" Ucap Fang yang sedang makan buah strawberi dari pada steres mendung ikuti saran dari Queen, tetap santai meski keadaan tegang.

"Banyak kejadian-kejadian tiga tahun yang lalu"  celutuk Max yang sedang mengelus Rambut Queen cewek polos dan bar-bar itu malah keasikan tidur di pangkuan Max setelah loncat-loncat.

"Bahkan awal permasalahan kita dari tiga tahun yang lalu" lanjut Syakir, "dan kita gak bisa menyimpulkan."

"Hanya satu orang yang tau tentang masalah tiga tahun yang lalu" Ucap Fatih, Yah Fatih juga termasuk orang cerdas jadi Fatih memaksa untuk bergabung, yah tidak salah Fatih memaksakan untuk bergabung, walaupun sang sahabat-Max melarangnya, tapi Fatih itu keras kepala dan jadi itu anak ikut dalam miting kali ini.

"Siapa?" Syakir menatap sang Abang dengan tatapan datar.

"Orang bermarga Pradipta " Lanjut Fatih yang menekan kata Pradipta.

Fang dengan susah payah menelan salvil nya, kenapa harus bahas si iblis sih?, "Ma-maksud Lo apa Bang?"

"Tanyakan sama Arthur, iblis itu tau masalah tiga tahun yang lalu, karena Arthur datang tepat tiga tahun yang lalu!" Bukan hanya Fatih yang berbicara tapi juga Max, entah kebetulan atau apa, Fatih dengan Max berbicara hal yang sama, apa isi otak mereka sama? Yang jelas Max langsung tau saat Fatih menjebut marga Pradipta, ternyata gak sia-sia Fatih ikut miting.

*******

Di sebuah ruangan yang gelap, hanya lampu Neon yang menerangi kegelapan ini.

"Kalo yang lain di bawa ke alam sadar itu ke taman yang indah, beda lagi sama gue, di bawah ke alam bawah sadar malah ketempat yang gelap, auto kena mental" Gumam Fang.

FARANSTA FANG ADIKARA/ENDWhere stories live. Discover now