Doa yang terkabul (4)

416 114 12
                                    

[Pemilihan sponsor telah berakhir.]

[Beberapa konstelasi terkejut dengan pilihanmu.]

Terkejut? Apa Peach ini memang suatu entitas besar? 

[Konstelasi 'Second life that born' bertepuk tangan terkesan.]

[Konstelasi 'King of the darkest spring' tertarik kepadamu.]

[Konstelasi 'Thundering hammer of god' menganggapmu payah.]

[2.000 koin telah diberikan sebagai sponsor.]

Cukup terkejut dengan nominal yang diberikan, (Y/n) kini melihat peluang. Benar juga, untuk menaikan stat yang dimiliki dia membutuhkan koin. Menatap kelangit-langit, wanita itu tersenyum polos.

"Terimakasih," ujarnya sopan. Cuan, ini sangat bagus. Semakin para konstelasi itu menyukainya, maka semakin banyak pula cuan yang dia dapatkan. Dengan begini dia bisa membesarkan Hanna dengan baik.

[Konstelasi 'First born human' memuji kesopananmu.]

[Konstelasi 'Immortal Holy flame' mengepakan sayapnya senang.]

[3.000 koin telah diberikan sebagai sponsor.]

Woah, ini sangat buruk untuk berbisnis. Tapi selama mereka terus memberikan koin, (Y/n) rasa itu tidak masalah.

[Satu lagi...? Ada apa dengan manusia belakangan ini? Ya baiklah.]

Benar juga, jika (Y/n) ingat Peach berkata bahwa tidak akan ada orang yang dapat melihat status sponsor (Y/n). Yang akan mereka lihat hanyalah (Y/n) tidak memiliki sponsor. Entah apa tujuan entitas itu sebenarnya.

Untuk sesaat (Y/n) dapat melihat Bihyung memutar matanya. 'Satu lagi' jelas orang yang disebutkan Bihyung pastilah Dokja yang tidak memilih sponsor. Tapi jika memang ini campuran... Sepertinya Dokja akan binggung kedepannya.

[Jika begitu, istirahatlah sebentar sebelum skenario berikutnya, aku harus pergi menyiapkan itu. Sampai bertemu 10 menit lagi!]

10 menit, itu harusnya cukup bagi (Y/n) untuk bersiap menghadapi skenario selanjutnya. Dengan hilangnya Bihyung. (Y/n) langsung berjalan mencari tempat yang cukup bersih. "Unnie, apa yang akan kita lakukan?" Tanya Hanna mengikuti langkah sang unnie.

Melempar sebuah batu yang ukurannya sedang, (Y/n) menepuk kedua tangannya untuk membersihkan diri. "Huff, Kita harus keluar dari sini, Hanna." Menutup matanya (Y/n) membayangkan senjata original milik remaja itu.

Mulut Hanna mengangak terkejut melihat pedang hitam pekat itu. "Wow! Ini keren sekali unnie!" Seru Hanna melihat pedang yang jelas merupakan tipenya. Tersenyum lembut. (Y/n) memberikan pedang itu kepada Hanna.

"I-ini tidak apa?" Tanya Hanna ragu-ragu mau mengambil benda tersebut. Menganggukan kepalanya, (Y/n) meletakan pedang itu pada telapak tangan sang remaja. "Apa ini bukan tipemu? Aku kira kamu sering berbicara tentang pedang hitam yang keren."

Menatapi pedang itu, Hanna menggeleng cepat. "Tidak, tidak! Terimakasih unnie!" Terkekeh melihat tingkah laku remaja itu, sang wanita kembali mengfokuskan diri. 

Kali ini, dia sungguh akan menghabiskan banyak energi dalam membuat benda ini. Matanya tertutup membayangkan sebuah mobil jeep yang dapat menampung 6 orang. Mobil yang dapat terbang dan memiliki body mobil kuat untuk tabrakan.

Membuka matanya kembali, kini dihadapan mereka sudah terlihat mobil jeep warna merah. Tubuh (Y/n) langsung lemas, dugaannya tentang energinya yang habis dengan cepat itu ternyata benar. 

"Unnie!" 

Hanna sigap menangkap tubuh unnie-nya. "Unnie apa yang bisa ku bantu!?" Tanya Hanna panik melihat kondisi (Y/n). 

𝐻𝑜𝑤 𝑡𝑜 𝑟𝑎𝑖𝑠𝑒 𝑡ℎ𝑒 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑎𝑔𝑜𝑛𝑖𝑠𝑡𝑠حيث تعيش القصص. اكتشف الآن