Lalisa Manoban, gadis lajang berusia 22 tahun yang memiliki kehidupan begitu santai karena semua kehidupan nya mengalir begitu saja membuatnya merasa bosan dengan kegiatan sehari-harinya yang monoton.
Saat dalam perjalanan pulang dari pekerjaan nya...
Lisa sekarang tengah sibuk merapikan beberapa barangnya ke dalam tas. selesainya ia tidak lupa kembali mengecek takut ada yang tertinggal.
"Honey~ aku bagusnya pake baju apa yaa?" terdengar suara Jennie dari dalam kamar gadis kucing itu.
Lisa yang berada di ruang tamu pun berdiri melangkahkan kakinya ke kamar Jennie.
"terserah sayang, pake baju yang ga nyusahin kamu gerak."
"ihh~ aku bingung. ga tau mau pake baju yang gimana." Jennie mempoutkan bibirnya.
"karena kita kayaknya bakal sampe malem, pake baju yang agak tebal."
Jennie berdehem panjang. ia lalu melihat pakaian yang dikenakan Lisa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"baju kamu santai banget." ucap Jennie.
Lisa pun melihat bajunya sendiri lalu tersenyum.
"kan kegiatan yang mau kita lakuin juga santai. sering duduk nantinya tuh."
Jennie menghela napas, "mancing yaa? aku belum pernah mancing sama sekali tau."
benar, akhir pekan ini Lisa mengajak Jennie untuk pergi memancing bersamanya. rencana ini Lisa lakukan agar Jennie berhenti merajuk atas jawabannya beberapa hari yang lalu.
"gue awalnya excited tapi gara-gara musingin outfit jadi ga mood pergi." batin Jennie.
"gapapa, kan nanti ada aku yang ngajarin." ucap Lisa tersenyum.
Jennie mengerucutkan bibirnya ia pun mendekati Lisa lalu memeluk tubuh kekasihnya itu.
"mood aku turun gara-gara ga tau mau pake baju apa." cemberut Jennie.
Glek!
"ga, ga, ga! jangan sampe! jangan sampe mood nih kucing ancur cuman gara-gara masalah sepele lagi!" batin Lisa panik.
Lisa pun melepaskan pelukannya lalu berjalan menuju lemari pakaian Jennie. melihat-lihat sebentar, tanpa pikir panjang Lisa mengambil pakaian one set lalu memberikan nya ke Jennie.
"nih, kamu pake ini."
"tapi emang ga bakal kepanasan yaa?"
"engga, udah dibilang kita bisa sampe malem. kamu kan suka kedinginan, Kitten."
Jennie mengerutkan hidungnya, "ih engga! kan kamu yang suka kedinginann~"
Lisa terkekeh, ia lalu mendekati Jennie dan memeluk tubuh gadis kucing itu. menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Jennie.
"sekarang kan aku udah punya penghangat aku sendiri, jadi ga bakal kedinginan lagi." bisik Lisa.
tubuh Jennie merinding merasakan napas hangat Lisa. ia membalas pelukan gadis poni itu.