09. satu langkah lebih dekat

508 39 6
                                    

"Lakukan hukuman ini, dan aku tidak akan menerima surat pembelaan kalian. Ambil ini, Jungkook. Kau juga, Taehyung."

Siapa yang pergi ke sekolah di tengah-tengah nikmatnya liburan musim panas untuk melakukan bersih-bersih sekolah? Tentu saja Taehyung dan Jungkook.

Petugas keamanan itu sungguhan melaporkan mereka kepada pihak sekolah atas pelanggaran dalam aturan berkendara.

Jungkook ingin memaki. Mereka hanya berboncengan dengan sepeda, jalanan hari itu juga sepi, dan apa salahnya duduk menghadap ke belakang?
Jungkook bisa berpegangan kok, dia bukan anak kecil yang tak tahu cara menyeimbangkan tubuhnya sendiri.
Memang ya, beberapa manusia kadang suka bersikap berlebihan dan dramatis. Dasar menjengkelkan.

"Lakukan pekerjaan ini dengan baik, anak-anak."

"Baik, pak. Maaf."

Sepeninggalan Pak Choi, Taehyung dan Jungkook saling pandang selama beberapa waktu. Jungkook terlihat ogah dengan helaan napas yang begitu berat. Dan Taehyung tersenyum kecil melihatnya.

•••

Taehyung menatap area yang mereka bersihkan, sementara tangannya sibuk mengelap bola basket satu per satu. Ia merasa kedua tangannya pegal sekali sekarang.
Membersihkan rooftop, menggosok seluruh kamar mandi sekolah, mencuci jersey-jersey tanpa menggunakan mesin, dan sekarang harus membuat belasan bola basket di hadapannya menjadi seperti baru lagi?

Taehyung melirik Jungkook yang pelipisnya berkeringat sejak tadi. Anak itu terlihat lelah, namun hanya diam.
Jungkook hanya terus melakukan hukuman ini dengan mulut terkatup, tetapi ekspresinya berbicara.

"Aku lelah." Menyerah, Jungkook akhirnya mengeluh juga. Bola yang dibersihkannya ia lempar dengan kuat ke depan. Jungkook bersandar pada bangku kayu yang didudukinya, memejamkan mata dengan kedua alis yang bertaut erat.

"Maafkan aku." Taehyung menatapnya iba. Dia berbicara dengan rasa bersalah sembari mengelap keringat yang mengalir dari pelipis hingga rahangnya. Musim panas yang sungguhan panas.

"Kenapa kau minta maaf?"

"Karena eumm hanya merasa bersalah. K-kalau begitu kau bisa pergi, Jungkook-ssi. Aku akan mengerjakan sisanya. Kau ada kelas menari kan hari ini?" Taehyung tidak ingin menahan Jungkook di sini lebih lama lagi. Dia tidak mau membuat seorang 'raja' dihukum seperti ini lebih jauh lagi.

Jungkook tidak menggubris perkataannya, dia bangkit dari duduknya. Anak itu melepas rompi yang dia kenakan. Menyisakan seragam sekolah berwarna putihnya.
"Panas sekali," keluhnya.

"Kenapa dilepas? Kau tidak takut kulitmu terpapar sinar matahari dan menjadi gelap?" Taehyung tentu peduli. Bagaimanapun Jungkook sedang mengikuti kontes popularitas, penampilan anak itu akan menjadi hal yang paling diperhatikan.

Jungkook mengambil selang air. "Tidak peduli. Aku merasa sangat panas." Kemudian menyiram dari kepala hingga ujung kakinya sendiri dengan air dari selang itu. Wajah Jungkook tampak puas ketika merasakan hawa sejuk mulai menyelimuti tubuhnya, menyingkirkan rasa panas yang luar biasa.

Dan Taehyung membeku di tempatnya, pemandangan di depannya sungguh luar biasa.
Jungkook terlihat bersinar, seluruh tubuhnya sudah basah, dia bahkan tersenyum dengan begitu cantik di sana. Taehyung tidak pernah tahu bahwa ada sesuatu yang begitu indah seperti ini di dunia.

"Rasakan ini!"

Jungkook secara mendadak menyemprotkan air itu ke arahnya. Sanggup membuat Taehyung tersadar dari ribuan angan-angannya. Semprotan dari Jungkook berhasil membawa Taehyung kembali ke dunia nyata.

pulchritude • tkNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ