03: Dua Sisi

61 10 1
                                    

Darius sudah di tetapkan menjadi raja Tweddia ke 4 setelah Ayahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Darius sudah di tetapkan menjadi raja Tweddia ke 4 setelah Ayahnya. Banyak rakyat senang karena tahu Darius adalah sosok pemuda berusia 25 yang ramah dan rendah hati. Selain itu Darius adalah pangeran yang adil. Ia bijaksana dalam menghadapi sebuah permasalahan. Menggunakan otot tidak selalu menjadi anjurannya.

Saat mendapati politik yaitu ancaman dari negri angin Darius benar-benar berperan penting padahal statusnya masih belum menjadi raja. Bahkan dia masih dalam masa pelatihan bersama sang guru.

Darius sosok yang hebat. Amerta mengakui itu. Bukan hanya karena Darius adalah Kakaknya saja.

"Kak, aku tidak pernah mengunjungi pusara Ibunda." Amerta berada di dalam dekapan Darius. Punggungnya dan dada Darius saling menempel yang membuat jarak diantara mereka hilang.

"Aku akan membawamu ke sana. Tidak lama lagi. Tunggu saja," gumam Darius sembari memejamkan mata di bahu adiknya.

"Benarkah?" Manik Amerta berbinar-binar. "Aku menunggunya!"

"Adikku... Bagaimana jika aku menjodohkan mu dengan seseorang?" tanya Darius pelan. "Aku tidak ingin kau kesepian di sini."

"Kakak—" Amerta melepaskan pelukan Darius dan berbalik menghadap ke arahnya. "Aku tidak mau. Aku tidak apa jika harus di sini selamanya."

"Kau harus bahagia, Adikku. Di sini kau hanya akan—"

"Aku tidak mau meninggalkan keluargaku!" sela Amerta.

"Setelah apa yang mereka lakukan?" desis Darius.

"Aku mengerti maksud Ayahanda. Ayah hanya melindungi banyak orang. Tentu Ayah memilih mengorbankan satu orang ketimbang mengorbankan banyak orang. Cukup Ibunda, Paman Sam dan Nenek saja! Kalian tidak boleh terluka gara-gara aku!"

"Itu hanya kebetulan! Tidak ada anak pembawa malapetaka! Kau itu ya, suka sekali membuatku kesal!"

"Seharusnya— seharusnya Kakak juga tidak boleh berdekatan denganku... Kau sudah kehilangan satu matamu karena ku bukan? Untungnya... Untungnya kau diberkati langsung oleh Dewi Matahari..." lirih Amerta menahan sesak. Gejolak kesedihan tentu ia rasakan mengingat Darius hampir mati karena menolongnya 9 tahun yang lalu.

Saat itu Darius pulang dari pelatihan hanya karena Dominic memanggilnya. Acara pernikahan antara Dominic dan Hera diadakan dengan sangat meriah. Namun acara itu berantakan karena Amerta yang jatuh dari ketinggian. Untungnya Darius berusia 16 tahun menyelamatkannya, ikut terjun dan menangkap tubuh kecilnya yang akan menghantam bebatuan.

Tapi berujung Darius yang terluka. Lelaki itu merelakan wajahnya hanya untuk mendekap Amerta karena mereka berguling di bebatuan.

Wajahnya bisa di sembuhkan hingga kembali normal. Tetapi satu matanya rusak hingga tidak bisa diselamatkan lagi. Kini Darius hanya mengandalkan kain untuk menutupi matanya.

"Sudah kubilang bukan—"

"Itu memang kesalahannya, Darius." Seorang pria paruh baya mendekat. Ada jaket berbulu yang teslampir di leher dan lengannya. Mata tajam miliknya langsung menyoroti Amerta dengan tajam.

Curse & LoveWhere stories live. Discover now