Ray⁵

251 12 0
                                    

💫 Typo bertebaran dimana-mana 💫
✨ Happy reading✨
...

Alden dan juga Aidan terus berjalan dengan sesekali Alden melirik Aidan yang berada di samping dirinya berjalan. Aidan terlihat sempurna di matanya hidung mancung dengan bibir pink alami yang tampak sangat lembut pikirnya.

Alden semakin tertarik dengan Aiden, semua terlihat gelap dan hanya ada satu senter saja yang mereka bawa untuk menerangi jalan, wajah Aidan tampak terlihat remang sesekali terlihat jelas di Sunari cahaya bulan yang menyelinap di antara pohon pohon yang lebat.

"Al, di sana. Lihatt itu tenda tenda kita, ada api unggun juga di sana. Fix sihh kita udah sampai ini" ucap Aidan berseru semangat sembari menunjuk ke arah tenda tenda yang terpasang rapi membentuk lingkaran serta tampak api unggun di tengah sana.

Alden tersadar dari lamunannya tadi, ia sedari tadi tidak fokus dengan jalan yang mereka telusuri, ia hanya fokus kepada Aidan dengan seribu mimik wajah yang ia timbulkan sedari mereka jalan mencari jalan untuk kembali ke tenda mereka.

Alden menatap tempat terang yang terdapat banyak tenda di sana serta api unggun yang tampak menyala besar.

"Ya, kita sudah sampai" ucap Alden.

Alden menggenggam tangan Aidan yang lebih kecil dari tangan miliknya, dan sedikit menariknya menuju tempat mereka berkemah.

Aidan mengedipkan matanya perlahan dan melirik ke arah tangannya yang di genggam oleh Alden, ia merasa jantungnya sedikit berdebar lebih cepat dari sebelumnya.

Disisi lain para kelompok lain tengah berkumpul sesuai mencari Alden dan juga Idan yang hilang tanpa jejak.

"Apa kalian sama sekali tidak menemukan tanda tanda mereka?" Ucap salah satu guru yang berada di sana.

"Kami ga tau pak, mereka hilang tiba tiba, kami pikir mereka masih ada di dekat kita tapi ternyata tidak" ucap Natan

"Sejak kapan kalian tau bahwa Alden dan Aiden hilang"

"Sejak guru yang ikut membimbing kelompok kamu bilang jika Alden dan Aidan ke mana. Saat itu kami sudah ga lihat mereka, kami sempat mencari tapi ga nemuin mereka"

Pak Wahyu mengangguk, sesekali melihat sekeliling denda dan berfikir tentang keajaiban yang akan muncul membawa dua siswanya kembali ke tempat mereka mendirikan tenda saat ini.

Pak Wahyu tampak fokus pada salah satu titik tempat di mana cahaya seperti cahaya senter yang tampak menyala mendekat ke arah tempat mereka semua berkumpul.

Guru lain tampak mulai menyadari gerak gerik aneh pak Wahyu yang hanya tampak fokus pada satu titik saja, mereka semua ikut menatap apa yang pak Wahyu lihat.

"AKHIRNYAAA... GUA BISA KEMBALII" Aidan sedikit berteriak dan memekik senang, ia berlari mendekati kerumunan siswa serta guru yang tengah berkumpul.

"Omoo omoo, sahabat sebestih guaa.." pekik Angga sembari memeluk Aidan erat takut sahabatnya ini hilang lagi

"Aduhh.. lu kalau meluk jangan erat erat dong, engap nihh.." ucap Aidan sembari mengusap lehernya yang terasa seperti tercekik akibat pelukan Angga .

"Hehee sorry, gua pikir lu bakalan hilang selamanya di hutan" jawab Angga sembari cengengesan.

Aidan sedikit membulatkan matanya "sembarangan, ga bakal lahh"

"Ehh, ini Hoodie siapa? Tumben lu pakai Hoodie kebesaran, mana Hoodie nya gede banget" Angga menunjuk Hoodie yang di gunakan Aidan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Raymond S²Where stories live. Discover now