Bab kedua-Sembilan|| Mari Akhiri semuanya sekarang

645 37 6
                                    

Naruto, Sasuke dan Sakura berkumpul di tempat latihan mereka seperti biasanya. Keduanya duduk, sementara Naruto sejak tadi hanya berjalan kesana kemari.

Tangannya terlipat dan wajahnya cemberut, sudah tidak bisa menahan kekesalannya lagi. Gara-gara kedatangan dua orang dewasa yang sekarang menguasai rumah Sasuke.

Pemilik rumah itu harus tinggal di rumahnya. Sebenarnya Naruto sudah menolak beberapa hari lalu, dan berkata bahwa dia bisa tinggal bersama guru Kakashi. Tapi Sasuke menolak dengan alasan, dia tidak mau bersama dengan orang yang menghabiskan sebagian waktunya dengan buk mesum.

Meskipun dia juga belum pernah membacanya.

Jadi tidak ada pilihan lain, selain tinggal bersama dengan Narto. Tapi Sasuke tidak menyangkah kalau isi kamarnya Naruto akan seperti tumpukan sampah, dia bahkan harus ikut membantu si bodoh itu untuk membersihkannya.

“Aku tidak mau tahu, pokoknya kita harus cepat mengakhiri semua ini. Jika tidak, aku tidak akan bisa berlatih bersama dengan ero-sannin, dan juga aku tidak suka berbagi kamar.” Tutur Naruto masih dengan kedua tangan yang saling terkait.

Sasuke yang merasa disinggung, menoleh dan menatap Naruto dengan malas, “Kau pikir aku mau tinggal bersama tumpukan sampah? Aku juga punya urusan lain yang lebih penting.”

“Oh, iya? Lalu kenapa kau tetap tinggal di rumahku? Kau bisa ke tempat kakashi sensei” tatap Naruto dengan melotot.

“Siapa yang mau tinggal dengan orang mesum itu? Pantas saja dia tidak punya kekasih.”

"...”

Naruto dan Sasuke terus saja mengoceh, sementara Sakura hanya menunjukkan kepalanya sambil menggenggam tangannya dengan erat. Gadis itu memiliki bebannya sendiri dan juga kekhawatiran.

Jika mereka mengakhiri ini segera, itu artinya Sasuke pasti akan pergi meninggalkan desa. Tapi jika tidak di akhir, Sasuke akan terus bersama dengan Naruto, tinggal di tempat Naruto dan hanya makan ramen saja seperti Naruto.

Itu tidak akan baik untuk kesehatan Sasuke.

Jadi Sakura belakangan ini tidak memiliki keseriusan dalam berlatih gerakan mereka. Dia terus saja membuat kesalahan dengan alasan tubuhnya sedang tidak sehat.

Sekarang dua temannya sudah mulai kehabisan kesabaran. Sakura tidak akan bisa menggunakan alasan yang sama lagi, jadi mau tidak mau dia sudah harus ikut terlibat secara aktif..

“Sakura-chan, sekarang bagaimana kondisimu? Sudah baikkan?” Naruto bertanya padanya masih dengan wajah khawatir.

“Ya, aku sudah baikan.”

Sasuke memperhatikan sakura dengan wajah datarnya dan meneliti gadis itu. Dia tahu jika Sakura baik-baik saja, dan beberapa hari ini melakukan kesengajaan karena mungkin ingin mencegahnya untuk tidak pergi..

Tapi Sasuke tetap tidak akan merubah rencananya. Dia harus pergi untuk mencari kekuatan dan membalaskan kematian orang tuanya pada kakaknya, Itachi. Dia tidak akan berkembang jika tetap diam di sini, dan hanya berbekal modal dari Kakashi.

“Oke, kalau begitu ayo kita mulai latihan. Angkat tangan dan goyangkan punggung kalian dengan letakkan tangan di pinggang masing-masing, yang pertama adalah tarian anak ayam mencari induknya.” Naruto berkata dengan semangat dan memimpin kedua temannya untuk mengikuti gerakannya.

Setelah Naruto merasa cukup, dia berteriak dengan semangat, “Selanjutnya, Sakura-Chan...”

“Eh, aku!!!” Sakura melotot pada Naruto, seingatnya mereka sudah sepakat akan bersama-sama melakukan semuanya. Kenapa sekarang justru jadi begini?

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Sep 30, 2023 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Time Travel Mr&Mrs UchihaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon