new member

7 1 0
                                    

malam yang semakin berjalan. dan menuju tengah malam. dan di saat seperti ini, semua orang sudah pasti bersiap di sarangnya. untuk melepaskan penat, setelah seharian bekerja, atau melakukan aktivitas apapun itu. dengan merebahkan tubuh mereka di atas kasur empuk, dan mulai memejamkan mata. harap-harap mendapatkan mimpi indah, layaknya di negri dongeng.

namun tidak dengan orang-orang yang berada di apartemen mewah milik tuan muda ethan. mereka, yang bertotal lima orang. sedang berkumpul di ruang tamu. karena secara tidak langsung berkumpul seperti itu. galen dan masimo, akan menginap di apartemen ethan. untuk berjaga-jaga siapa tahu bawahan dias akan membuat ulah, yang berujung merugikan ethan. sedangkan calon tunangan ethan sedang ingin melihat ethan. dan yang terakhir, danu dan anak didiknya.

dia adalah hadiah natal mu. dan hadiah ini di pilihkan secara langsung oleh ibumu, karena khawatir jika dias melakukan sesuatu lagi padamu.

from Marlo, to Ethan.

ethan melipat kembali surat yang di bawakan oleh danu, untuk dirinya. lalu Ethan menatap hadiah yang di pilihkan langsung oleh ibunya. seorang wanita yang memiliki tinggi 166 cm, rambut dan mata berwarna hitam, ethan akui. bahwa wanita yang sekarang berdiri di hadapannya, memiliki body dan wajah yang sempurna. berbeda dengan wanita yang pernah ia temui.

"aku ingin dia bertarung dengan galen" ujar ethan. yang ingin mengukur kemampuan wanita itu.

"baik" jawab wanita itu, patuh.

Ethan melihat ekspresi datar yang di tunjukan oleh wanita itu. entah mengapa jika Ethan melihat wanita itu, seperti melihat lautan yang luas. Ethan jadi ingin mengetes ombak yang di miliki oleh lautan tersebut. walaupun dirinya tahu, jika sang ibunda tidak akan pernah memberikannya sesuatu yang tidak ada nilai gunanya.

"kamu meragukan murid yang ku latih secara langsung" celetuk danu.

gadis yang dari tadi tiduran di sofa, dan dengan paha ethan sebagai bantalan nya. merasa terusik dengan ucapan danu. "apa salahnya mengetes mainan baru" ucap Xie ran. gadis berdarah china. yang seumuran dengan ethan, dan memiliki wajah manis. semanis permen. yang merupakan calon tunangan ethan.

"baiklah terserah kalian" setuju danu, dengan wajah meremehkan. "ku beri tahu saja, viola itu cukup unik dalam bertarung" ucap danu, kepada galen.

"unik? cukup menarik" ujar galen. yang sudah berdiri tepat di depan wanita itu. "aku takut menjadi tidak sopan di depan orang yang lebih tua"

galen miracle memiliki otak yang cerdas, dan daya tarung di bawah masimo. dan jika ethan membuat wanita itu, dan galen bertarung. maka ethan dapat menentukan peran apa yang cocok dengan wanita itu.

galen menyiapkan kuda-kudanya, karena viola berlari kearahnya. dengan cepat viola berhasil naik ke atas tubuh galen. dengan tangan yang menjadi tumbuannya, sedangkan kakinya lurus ke atas. posisi viola sekarang berbalik badan. viola meremas pundak galen. dengan hanya perbuatan kecilnya itu, membuat galen merasakan sakit yang luar biasa di pundaknya.

"dia cepat dan kuat!" batin galen. galen yang ingin menarik kedua tangan viola ke depan, untuk di banting ke lantai. tetapi kalah cepat, karena viola telah memprediksinya. viola dengan cepat menghancurkan pertahanan galen, karena dirinya membelit leher galen dengan pita berwarna pink. dan akibatnya galen mengaku kalah. dengan cepat viola melepaskan kembali pitanya. lalu segera menyimpannya lagi di saku hoodie big sizenya, yang berwarna putih.

EthanWhere stories live. Discover now