Ethan

perusahaan

viola menghadang seseorang laki-laki berseragam yang sama dengan dirinya. laki-laki itu tampaknya ingin menuju taman. dan viola segera mencegahnya, seperti perintah ethan. "tidak boleh" ucap viola, kepada laki-laki yang ada di hadapannya.

laki-laki yang memiliki bentuk badan hampir mirip dengan ethan, namun lebih tinggi ethan. dan tatapan tajam yang menyorot viola. berhasil membuat viola terintimidasi, karena seperti melihat ethan versi serius. atau hanya perasaan sesaat viola.

"minggir" ucap laki-laki itu, kepada viola. yang masih menghadangnya di depan dirinya. "untuk sekarang tidak bisa" jawab viola. berani.

viola dapat melihat sekilas, senyum tipis laki-laki itu. dan entah mengapa viola merasa sesuatu yang tidak beres akan terjadi. dan benar saja, tubuh viola di geser paksa oleh laki-laki itu. jika pertahanan viola tidak kuat, maka sudah di pastikan viola akan terhempas kesamping dan menghantam tembok dengan keras.

viola dan laki-laki itu saling menatap, dengan sorot mata menantang. seolah keduanya tidak akan mundur sebelum menentukan siapa yang bertahan sampai akhir. viola dapat memperkirakan bahwa laki-laki di depannya ini bisa bela diri. dan sepertinya tidak apa-apa jika dirinya memukulnya sekali. toh, di daerah ini cctv banyak yang sudah rusak. viola dengan cepat menendang perut laki-laki itu, tetapi dapat digagalkan dengan mudah olehnya. karena laki-laki itu menarik kaki viola. hingga viola terhempas maju, dan berbenturan dengan dada bidang laki-laki itu. karena kaki viola yang kanan telah di kunci olehnya. maka viola dengan lihai menendang dagu laki-laki itu, dengan kaki kirinya ke atas. lalu kedua tangannya menggenggam rambut laki-laki itu. dan berhasil, wajah laki-laki itu sampai mendongak ke atas. lalu dengan cepat viola menarik kembali kaki kanannya, karena pertahanan laki-laki itu tampak sedikit runtuh.

laki-laki itu terdiam sejenak dengan posisi kepala yang masih mendongak ke atas. lalu laki-laki itu menyunggingkan senyum, seraya menatap viola. hidung laki-laki itu mengeluarkan darah, segar akibat ulah viola.

"hans?" celetuk ethan. yang tiba-tiba saja datang dari belakang tubuh viola. viola membalikan badan, lalu dirinya dapat melihat tubuh tina yang terbungkus oleh jaket merah milik ethan, yang tadi ethan sempat pakai.

ethan berjalan menghampiri hans, dengan melewati viola. "bagaimana kamu tahu aku ada di sini" tanya ethan. kepada hans. "galen" jawab hans, dengan singkat. dan ethan paham maksud dari ucapan hans. karena mereka berdua adalah sahabat dari kecil, walaupun dunia mereka berbeda.

"kenapa kamu bisa mimisan" tanya ethan, sekali lagi kepada hans. hans menunjuk viola, sebagai tanda bahwa yang membuatnya terlukanya adalah viola.

tina sedikit terkejut melihat viola dapat melukai hans, yang notabenenya merupakan seorang laki-laki, dan viola seorang perempuan. "kasar sekali menjadi perempuan" celetuk tina, tanpa sadar.

ethan tersenyum. lalu menepuk pundak hans, "pergilah ke uks" ujar ethan. lalu ethan berjalan menuju tina, setelah hans berjalan pergi. "mari tina. aku akan mengantarmu ke kelas" ucap ethan, seraya merapikan jaket yang tertempel di pundak tina. dan tanpa sepatah kata ethan pergi bersama tina meninggalkan viola sendiri di tempat itu.

"pekerjaan ku sudah selesai bukan?" monolog viola, kepada dirinya sendiri. seraya menatap jam berwarna hitam yang terpasang indah di tangannya. waktu menunjukkan pukul 09.34 WIB, dan itu menandakan masih ada sedikit waktu untuk viola istirahat. walaupun hanya sekedar makan roti. dan viola segera pergi dari taman belakang, dengan wajah lempengnya.

•••

setelah selesai mengantar sang gebetan. ethan segera menghampiri hans, di uks. yang tidak jauh dari kelas tina.

cklak. ethan membuka pintu UKS yang berwarna putih. ethan dapat melihat hans yang duduk di bankars, dengan hidung yang tersumpal oleh kasa. ethan menghampiri hans, dengan senyum nya yang tidak luntur sadari tadi. ethan duduk di kursi sebelah bankars, ethan menghadap ke depan. "bagaimana hasilnya?" ucap ethan.