• ¹⁵ •

532 51 0
                                    

" Kamu ngomong apa sih cel?"

" Aku cuma pengen kamu seneng lagi ji"

Sedari tadi, dua insan yang baru saja menginjakkan kaki mereka lagi ke rumahnya ini tak berhenti berdebat. Tak ada yang mau mengalah, tak ada yang mau mengakhiri perdebatan ini.

Ashel, wanita ini sedari tadi memaksa sang suami untuk menceraikannya. Wanita tak ingin mengalah, ia benar-benar sudah bulat dengan keputusan yang ia ambil.

Tak ada bedanya dengan ashel, aji juga tak mau mengalah dalam perdebatan panas ini. Apa yang aji kalahkan? Mengalah untuk mengiyakan permintaan gila sang istri? Aji tak sebodoh itu.

" Maksud kamu tuh apa sih cel? Aku ngga ngerti"

Ashel yang sedari tadi menunduk mengangkat kepalanya," Kalau kamu cerai dari aku, kamu bisa balik ke alana ji. Kamu bisa bahagia lagi sama dia tanpa harus mikirin aku lagi, kamu berhak buat itu" Jelas alana

Aji mulai berdiri dari duduknya," Aku ngga bakal cerain kamu sampai kapanpun, inget itu!" Tegasnya seraya meninggalkan ashel disana

" Tapi adek udah ngga ada? Apa yang mau kamu pertahanin sama aku?"

Langkah aji seketika berhenti. Badannya ia putar untuk kembali menyerahkan atensinya pada wanita yang duduk dikursi ruang tamunya itu.

" Kamu tanya apa yang aku pertahanin sekarang, cel?"

Langkahnya mulai ia dekatkan pada wanitanya ini

" Kamu, kamu yang aku pertahanin"

Ashel mulai ikut berdiri didepan suaminya ini,
" Rugi kamu pertahanin aku, kamu bakal rugi banget ji!" ucapnya dengan tegas

Aji menghela nafasnya perlahan," Kalau aku tau itu rugi, aku bakal udahan sama kamu dari dulu" jelasnya

" Plis, ji! Kita pisah aja, aku ngga mau nyusahin kamu lagi"

Aji menggeleng kuat," Mau kamu ngomong sampe besok juga aku ngga bakal cerain kamu, aku masih mau sama kamu" ucapnya seraya pergi meninggalkan ashel sendirian

Ashel kembali duduk. Menelungkupkan kepalanya pada jari jari tangannya, air matanya tak berhenti mengalir dari bola mata indah milik ashel ini.

Apa, apa yang harus dipertahankan saat ini? Janin dikandungnya sudah tidak ada, hubungannya dengan aji seharusnya juga sudah selesai bukan?

Bohong, bohong jika seorang Ashel Zaviera tak menaruh rasa pada sosok laki laki yang dari beberapa bulan yang menjadi suaminya. Siapa yang akan tak jatuh hati pada Aji Baskara dengan sejuta karismanya itu? Perhatian dari Aji beberapa bulan belakangan ini sangat berpengaruh pada rasa yang ashel pendam. Mana mungkin ia mengatakan jika ia sangat mencintai suaminya ini? Ia merasa tak tahu malu jika ia mengatakannya pada aji, ia sudah terlalu membebani kehidupan aji, ia tak mau jika harus membebani aji dengan perasaannya ini.

Tak lain dengan aji sekarang ini yang menelungkupkan wajahnya di telapak tangannya yang kekar. Apa yang akan aji lakukan sekarang ini?

" Bisa bisanya punya pikiran kayak gitu. Emang nikah buat dijadiin mainan apa"

" Seenaknya aja buat minta cerai, udah mulai ada rasa malah minta cerai. Ashel cegil banget anjing"

" Al, maaf. Aku ngga bisa kontrol perasaan aku ke ashel. Maaf, alana"

Gumaman aji dengan lirih terdengar di kamarnya  ini, ralat " kamar mereka berdua".

Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga aji. Perempuannya itu mulai membuka pintu dan berjalan mendekat pada aji.

" Aji, maaf"

Aji berdiri," No, kamu ngga salah. Kita cuma perlu ngobrol aja, bukan?" ucapnya seraya mengusap pelan pucuk rambut perempuan didepannya ini

SEMESTA DAN LUKANYA (END)Where stories live. Discover now