Chapter 10.

6.7K 861 71
                                    

Joly yang tadinya ikut bergabung terkejut mendengar perkataan jerry, bukan hanya joly namun jimmy, renjun bahkan seluruh anggota Bem yang berada di sana juga ikut terkejut. Renjun menoleh kearah jimmy, sedangkan jimmy menepuk bahu jerry berkali-kali.

"Jer? Beneran? Yakin lu?" Renjun juga menepuk bahu jerry membuat joly terkejut dengan tindakan roxy.

"Jer, maksudnya gue sama hema kan?" Renjun mencoba untuk memastikan pernyataan spontan Jerry, sedangkan Jerry menepis tangan jimmy yang menepuk bahu miliknya.

"Gak sama gue, badan lu masih lemes baru kemaren sakit kan? Takut ada apa apa" Jadi jerry peduli padanya karena kondisi kesehatan yang masih belum pulih total, berati yang kemarin di katakan jimmy benar, jerry lemah jika dihadapkan dengan orang yang sakit.

"Jer, udah pada ngumpul semua" Informasi yang di berikan salah satu anggota Bem membuat jerry memberikan aba aba untuk para seluruh anggota bem untuk bersiap.

"Gue harap gak ada permasalahan apapun, kalian boleh mendisiplinkan tapi sewajarnya gue gak mau denger kasus kekerasan atau apapun itu PAHAM?" Renjun yang melihat sikap pemimpin dan ketegasan jerry hampir membuat hatinya jatuh, namun renjun menguatkan diri kembali ketujuan awalnya misi kali ini dia harus sebisa mungkin mempertemukan yevany dan jerry secara tidak sengaja dan senatural mungkin.

"Ayok" Jerry mempersilahkan renjun untuk berjalan dahulu, disusul jimmy yang tiba tiba berjalan disamping renjun.

"Seneng kan lu" Jimmy membisikan kata itu pada renjun dan melenggang pergi begitu saja, renjun menahan emosi dan tidak sengaja meremat kertas yang berisi susunan acara ospek yang diberikan oleh jimmy tadi, jika saja kertas yang Dipegangnya tidak penting, maka sudah dipastikan melayang mengenai kepala milik jimmy.

"Kalo misalnya ngerasa gak enak badan langsung bilang" Jerry tiba tiba saja berada tepat di sebelah renjun berjalan beriringan, dan memperingati renjun untuk jangan terlalu memaksakan diri. Apakah saat ini jerry mulai menganggapnya bukan ancaman lagi? Melainkan sebagai teman? Atau jangan jangan jerry memiliki perasaan terhadapnya, semacam benci jadi cinta.

"Milson nitip lu ke gue, jadi sebisa mungkin jangan bikin dia khawatir" Semua dugaan hancur lebur, jadi jerry meminta renjun berada satu team dengannya karena milson dan mengatakan hal manis itu juga karena milson.

Renjun yang tadinya sedikit merasa senang kini moodnya hancur, dengan langkah cepat memyusul joly yang kini berada jauh di depan dan meninggalkan jerry seorang diri.

-----------------------

Setelah sampai di lapangan renjun melihat banyaknya para mahasiswa baru yang kini duduk di bawah teriknya matahari, renjun menyipitkan matanya untuk mencari sosok yevany.

"Jangan jauh jauh" Belum sempat menemukan sosok adiknya, tangan renjun ditarik jerry kearah ujung barisan, disana renjun bisa melihat tulisan di papan kayu bertuliskan gugus 7. Renjun lagi lagi mencari keberadaan yevany, namun ketika melihat barisan gugus 7 yang tepat berada di depannya, renjun melihat seseorang melambaikan tangan kearahnya dan tersenyum.

Renjun membalas lambaian dan tersenyum kearah adiknya, renjun bersorak dalam hati misinya akan semakin lancar karena secara otomatis Jerry dan yevany nantinya akan berinteraksi disaat itulah renjun akan beraksi.

Setelah tau keberadaan yevany, renjun menghadap kearah depan, disana dekan fakultas tengah memberikan arahan dan sambutan selamat datang lalu diakhiri dengan tepuk tangan yang meriah. Setelah itu di lanjutkan dengan ketua Bem fakultas, renjun melirik kearah jerry yang kini berjalan ke atas panggung.

Renjun memundurkan badannya dan mencari sosok yevany, renjun menyipitkan matanya ingin melihat secara jelas reaksi yevany yang tengah menatap kearah jerry yang sedang menjelaskan prosedur dan tatanan acara hari ini serta hal apa yang di perbolehkan dan dilarang selama proses ospek berlangsung.

My Brother Is Protagonis [noren]Onde histórias criam vida. Descubra agora