Chapter 27

5.7K 619 108
                                    

"Hahahahaahha muka lu panik banget" Renjun yang panik dengan pertanyaan Jerry sebelumnya seketika merasa lega dan kesal sekaligus, lega karena dia tak harus merespon pertanyaan yang Jerry katakan dan kesal karena tertipu dengan pertanyaan Jerry. 

Setelah itu Renjun tak merespon dan memilih untuk membuang muka kearah jendela, tanpa Renjun sadari jika Jerry meremat stir mobil cukup kencang dengan kedua tangannya, Jantungnya sejak tadi berdebar. Jerry bahkan mengecek AC mobil yang menurutnya tidak terasa dingin sama sekali karena Tiba-tiba tubuhnya terasa panas, bahkan bisa di lihat dari beberapa tetesan keringat yang muncul di kening miliknya. 

"Jer, lu berhenti depan hotel situ" Jerry yang tadinya sibuk menenangkan diri, tersadar akan permintaan Roxy dan langsung menepikan mobil di depan hotel yang Roxy sempat tunjuk. 

"Ngapain?" Renjun membuka seatbelt dan kembali menatap wajah Jerry. 

"Gue nginep di sini aja, tabungan gue masih ada kok dan gue tau lu pasti merasa terganggu kalo nginep di tempat lu" Jerry hanya diam dan tidak merespon apapun membuat Renjun berpikir jika Pria di sampingnya ini menyetujui saranya, Renjun langsung membuka kunci pintu, dan membuka pintu mobil namun secara tiba tiba pintu mobil tertutup kembali dengan suara yang cukup nyaring. 

Bukan hanya dari pintu mobil yang di tutup paksa tapi Renjun juga terkejut dengan tangan dan tubuh Jerry yang begitu dekat dengannya, jika Renjun menolehkan wajahnya ke samping maka dia yakin akan langsung bertemu dengan wajah milik Jerry. 

"Gue gak keberatan, maupun lu tinggal selamanya disana" Jerry kembali mengunci pintu mobil, lalu memasang seatbelt milik Roxy. Bahkan Renjun masih shock dengan tingkah Jerry yang membuatnya tidak bisa melawan atau sekedar mengajukan protes, sedangkan Jerry tersenyum melihat wajah Roxy dari kaca dashboard,wajahnya yang menunduk sambil menutup mata. 

--------------

"Roxy" Renjun yang tadinya hanya ingin menutup kedua matanya untuk menutupi rasa pusing dan keterkejutannya, di kejutkan dengan suara Jerry serta tangan yang Renjun asumsikan milik Jerry bertengger di pipinya. 

Renjun membuka kedua matanya yang pertama kali dia lihat adalah lengan milik Jerry lalu mendongakkan wajahnya, dan melihat langsung kearah wajah Jerry yang menurutnya begitu dekat. Mereka saling menatap, bahkan mata Jerry kini turun melihat kearah bibir milik Roxy. Bukan hanya dada bahkan kepala renjun rasanya mau meledak, pikirannya saat ini tidak sikron dengan hati miliknya. 

Bayangkan saja saat ini Jerry menutup kedua mata dan semakin menghapus jarak antara mereka, pikiran Renjun menyuruhnya untuk segera menghindar sedangkan kata hatinya menuntun untuk ikut menutup kedua mata. 

AAAAAAAAAAAAAAA

Kira kira itu jeritan hati milik Renjun, karena lebih menuruti kata hati. Benar, Renjun ikut menutup kedua matanya dan merasakan sesuatu yang dingin dan sedikit lembut menyentuh bibir miliknya. Tidak berhenti sampai di situ bahkan Jerry memberikan kecupan dan gigitan kecil, Renjun mau mati di tempat rasanya.

Renjun tegaskan berkali-kali pada dirinya sendiri, jika ini bukan kemauan hatinya melainkan milik Roxy. Tapi bahkan pikirannya sudah melayang entah kemana, rasanya berdebar hingga membuat tubuhnya lemas dan kepanasan namun ada sensasi yang menyenangkan.

Bagaimana Renjun dapat menghindari situasi seperti ini, karena di kehidupan nyata pun Renjun sama sekali belum pernah berciuman. Sial ciuman pertamanya bukan dengan orang yang dia cintai, tetapi dari salah satu karakter web novel, dunia ini sepertinya senang mempermainkan hidupnya. 

Jerry sangat menikmati moment ini tiap detiknya, bahkan jika bisa dia ingin menghentikan waktu ketika Jerry melihat kearah wajah Roxy yang saat ini tengah merona. Apakah Roxy saat ini merasakan jantungnya berdebar sama seperti dirinya(?), Renjun yang sudah tidak merasakan kecupan milik Jerry sedikit memundurkan tubuh miliknya lalu membuka kedua mata. 

"Ayo masuk kedalam" Kalimat pertama itu yang Renjun dengar setelah Jerry mencuri ciuman pertamanya, lalu dengan entengnya keluar dari mobil meninggalkan Renjun yang bahkan masih merasa malu akan kejadian tadi. 

"Dasar sialan, kenapa sikapnya biasa saja(?) ITU CIUMAN PERTAMA KU DASAR PRIA CABUL" Renjun sudah lelah untuk memikirkan bagaimana plot cerita ini akan berlangsung, karena yang Renjun ingat tidak ada adegan di mana Roxy maupun Yevany memiliki adegan kiss scene di dalam mobil. 

Tok tok tok

Saking emosinya Renjun sampai lupa untuk turun dari mobil milik Jerry, Jerry bakan mengetuk pelan pintu kaca mobil. Renjun buru buru mengambil tas dan keluar dari mobil, lalu menatap sinis kearah Jerry yang terlihat  biasa saja. Seolah ciuman tadi tidak berati apa-apa baginya, Renjun mengikuti Jerry dalam diam dari belakang sambil sesekali memberikan gestur ingin memukul dan menunjukan jari tengah miliknya, namun Renjun akan langsung melihat kearah lain atau berpura-pura sekedar bermain dengan ponsel jika Jerry menoleh kearahnya. 

Tanpa Renjun sadari, jika Jerry melihat semua semua tingkah laku yang Roxy lakukan di belakangnya. Jerry melihat dari beberapa kaca mobil yang dia lewati sejak tadi, Roxy benar benar membuatnya yang tadinya geram dan enggan hanya untuk berada di sekitarnya kini berbanding 180°. Rasanya nyaman, dan khawatir jika Roxy hilang dari pandangannya. 

Jika Roxy melakukan ini untuk membuatnya jatuh hati, maka cara ini berhasil. Namun untuk saat ini Jerry akan menahan sikapnya untuk tetap terlihat biasa saja, tapi saat penutupan masa orientasi berakhir disitu dia akan meminta Roxy untuk menjadi kekasinya. 

Sedangkan Renjun sudah kelelahan karena sejak tadi mengejek Jerry, agaknya tubuh Roxy ini sangat lemah. Melakukan gerakan kecil saja sudah lelah, Renjun menyandarkan tubuhnya ke dinding sedangkan Jerry menunggu di depan pintu lift. 

Saat pintu lift terbuka, Jerry menoleh dan menarik pelan tangan Roxy kedalam lift lalu menempelkan kartu miliknya kearah mesin. Saat di dalam lift pun Jerry belum melepaskan genggaman tanganya, Tangan Renjun berkeringat dan itu rasanya tidak nyaman. Haruskah dia melepaskan tangan milik Jerry(?) ketika Renjun hendak melepaskan genggaman milik Jerry, tiba-tiba pintu lift terbuka dan Jerry langsung berjalan keluar dengan tangan miliknya yang masih digenggam. 

Renjun menahan untuk melepaskan genggaman milik Jerry, karena mereka sudah berada tepat di depan pintu apartemen milik Jerry. Namun dugaannya salah, Jerry sama sekali tidak melepaskan genggaman tangan miliknya bahkan setelah menempelkan kartu Jerry membuka pintu dan menarik Renjun masuk kedalam. 

"Lu tidur di pojok sana, kalo ada apa apa tinggal ketok aja pintu depan kamar lu. Itu kamar gue" Jerry tersenyum puas saat melihat respon anggukan milik Roxy, setelah itu dia masuk kedalam kamarnya namun ketika membuka pintu kamar miliknya Jerry di buat binggung dengan Roxy yang seakan ingin ikut masuk kedalam kamarnya. 

"Lu ngapain? Kamar lu di sana" Jerry menunjuk kearah kamar yang tepat berada di depan kamarnya. 

"Tangan lu gak mau lepas, gimana gue gak ngikut" Jerry yang sadar segera melepas tangan milik Roxy dan terlihat salah tingkah. 

"Yaudah masuk, gue ganti baju dulu" Jerry langsung masuk kekamarnya, sedangkan Renjun mendelik aneh dengan tingkah Jerry. 

"Monyet lu" Lagi lagi Renjun mengacungkan jari tengah di depan pintu kamar Jerry, dan masuk kedalam kamar yang Jerry bilang tadi. 

"Buset ini kamar tamu atau kamar utama? Gede banget" Renjun mendesis pelan, karena kaca yang begitu besar menampakkan pemandangan kota. 

Baru beberapa saat Renjun ingin Mempotret pemandangan tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketuk, Renjun menyimpan ponsel miliknya lalu membuka pintu. 

"Ayok makan dulu, owh ini baju gue yang ukurannya paling kecil" Jerry memberikan kaos dan celana rumahan, Renjun menerima lalu berterimakasih. 

Renjun kembali menutup pintu kamar lalu menuju kearah kamar mandi, lagi lagi renjun di buat terpukau. Kamar mandin di kamar ini bahkan terdapat jacuzzi, apakah kamar yang saat ini Renjun tempat kamar utama (?) 

Ntah, Renjun buru buru mandi dan segera memakai baju yang Jerry berikan padanya. Kaos kecil milik Jerry saja masih kebesaran di tubuhnya, haruskan dia mulai berolahraga juga(?) entahlah tapi yang Renjun mau saat ini adalah makanan karena sejak tadi perutnya terasa perih. 

Saat Renjun membuka pintu dan pergi kearah dapur, di sana Renjun melihat Jimmy dan Jerry tengah sibuk memasak di dapur. Lalu Renjun mendengar suara tv dari ruang tamu, Renjun dengan langkah pelan berjalan ke arah sana dan mengintip. 

"Ngintip siapa?"

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother Is Protagonis [noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang