16

458 55 0
                                    

Brak!!!

  Renjun tersentak....
Baru saja dirinya mengantarkan omega manis yang masih menangis itu kedepan namun saat baru memasuki castel dirinya terkejut dengan suara keras...

  Dirinya langsung memandang jaemin alphanya dengan pandangan sulit di artikan...

"Alpha? Jisung, putra kita" Renjun yang tersadar dari mana asal suara tersebut hendak menghampiri nya namun lengannya langsung di tahan oleh jaemin yang membuat renjun langsung berbalik manatap matenya tersebut...

"Alpha? " Lirih renjun dirinya benar-benar takut terjadi sesuatu dengan putranya di dalam...

"Biarkan, biarkan putra kita melampiaskan emosinya sekarang, jangan mengganggunya terlebih dulu, aku berjanji akan mengawasinya" Jaemin berusaha meyakinkan renjun yang sangat khawatir dengan ke adan jisung tapi jaemin yakin jika putranya tidak akan melewati batasnya..

  Renjun langsung terdiam walupun dirinya sangat khawatir dengan keadaan putranya itu, renjun sangat ingin berlari dan melihat langsung putranya...



"Gue BODOH, GUE GAK BERGUNA DISINI BRENGSEK!! " Jisung terus menghancurkan apa saja yang ada di sekitarnya bahkan kamar itu sudah tidak berbentuk sekarang, jisung hanya butuh pelampiasan untuk amarahnya sekarang, dirinya sudah tidak akan peduli lagi dengan apa yang ada di sekitarnya...

  Jisung kembali seperti dulu,kembali menjadi jisung saat pertama kali datang ke tempat itu. dirinya lupa dengan bahasa yang dia ucapkan selama satu tahun ini dan larangan yang jaemin berikan..

"Lo bodoh jisung LO BENAR-BENAR BODOH AAHKKK, untuk apa gunanya lu jadi manusia serigala sekarang, bahkan lu gak bisa ngelindungi mate lu sendiri" Jisung menatap cermin yang ada di depannya dirinya bisa melihat iris matanya yang berwarna merah sekarang, jisung menyalahkan kenapa dirinya benar-benar sangat tidak berguna, bahkan tidak layak berada di tempat ini..

Pranggg!!!!

Suara yang sangat keras dari sebuah kaca yang sudah hancur tak berbentuk sama sekali setelah jisung menghantam kaca tersebut dengan tangannya

  Tubuh jisung tertunduk dirinya jatuh terduduk setelah menghancurkan kaca yang ada di kamarnya, menatap miris pada kehidupannya yang sangat tidak berguna menurut dia

  Dirinya terus mengacak acak rambutnya bahkan sesekali menjambaknya sebagai pelampiasan emosinya saat amarah dan kecewa menjadi satu...

"Kau memang lemah, kau memang tidak berguna sama sekali tidak berguna bahkan untuk melindungi omega kita na jisung"andy terkekeh pelan, seperti sedang mengejek bahkan menertawakan kondisi jisung saat ini.

  Jisung terdiam mendengar suara dari serigalanya itu...
Andy ya andy baru saja berbicara padanya setelah beberapa hari lalu serigala itu tidak muncul.....

"Bahkan mungkin latihan yang kau lakukan selama ini sia sia saja, lalu apa yang kau pelajari bersama alpha na jisung"andy terus menyudutkan jisung si pemilik tubuh tanpa tau jika jisung sedang berusaha untuk menahan amarah yang bisa kapan saja bergejolak keluar.

"DIAMLAH BRENGSEK, GUE JUGA GAK MAU SEPERTI INI, sial, lu kira mudah bagi gue menerima takdir seperti ini, tidak, tidak andy, gue lelah gue juga capek setiap hari harus berlatih keras, tubuh gue hancur tapi itu semua untuk apa kalau bukan untuk berusaha menjadi seorang alpha yang bisa melindungi matenya seperti ayah"ujar jisung, benar, dirinya tidak meminta mempunyai takdir yang rumit dan melelahkan seperti ini, jika boleh jujur lebih baik hidup menjadi manusia walaupun harus sendirian di sana dari pada di sini dirinya terus di paksa untuk sempurna bahkan tidak ada yang perduli jika dirinya selama ini sangat tertekan, apakah boleh jika jisung meminta agar dirinya bisa kembali ke kehidupannya yang normal seperti dulu, apakah semuanya itu sudah sangat mustahil?

  Pandangannya masih kosong sekarang, jisung benar-benar tidak tau apa yang harus dia lakukan, dia ingin mencari ketenangan yang membuat dirinya lebih baik sekarang..
Namun sepertinya itu semua tidak akan pernah terjadi...

"APA YANG KAU LAKUKAN NA JISUNG!!! "

  Tubuh jisung langsung tersentak dan langsung menoleh ke arah jaemin yang sudah berdiri di pintu masuk kamarnya...

   Jaemin memandang putranya dengan tajam, aura mengintimidasi yang jaemin keluarkan sangat pekat dalam kamar tersebut...
Berusaha mendominasi putranya sekarang..

  Namun bukannya takut jisung justru memandang tajam ayahnya itu, walaupun jujur dirinya juga terdesak dengan aura alpha milik ayahnya..

"Apa begini kelakuan seorang alpha? Bukankah kau sangat kekanak-kanakan sekali putraku" Ujar jaemin yang melangkah semakin dekat dengan putranya tersebut dan berhenti tepat di depan putranya yang ikut memandang nya dengan tajam...

  Jisung hanya diam dia tidak ingin menyangkal apa yang di katakan oleh ayahnya karena semuanya benar, diri masih labil dalam dunia ini yang membuat jisung tersenyum miris dengan dirinya...

"Jawab na jisung!! " Tekan jaemin saat putranya hanya diam

  Jisung mengepalkan tangannya erat bahkan urat urat di lehernya sangat jelas matanya menyorot tajam ke arah jaemin yang hanya diam saja sebelum iris mata yang semula bewarna merah kini kembali menjadi hitam legam

"Lalu apa yang harus aku jawab ayah,apa? AKU LELAH!!! aku benar-benar lelah AYAH!! Dari dulu yang aku dengar hanya tugas seorang alpha, terpilih dan terlahir sebagai alpha harus kuat, bisa melindungi para omega, membantu yang lemah bahkan harus melindungi kawanannya, itu yang selalu aku dengar setiap hari, bahkan ibu juga mengatakan itu setiap saat, aku tidak boleh lemah, tapi aku juga tidak mau menjadi seperti ini ayah, AKU SUNGGUH MUAK!!!,TIDAKKAH KALIAN BERPIKIR AKU TERTEKAN!!!"jisung berusaha menekan amarah yang ada dalam dirinya walaupun cukup sulit...

    Jaemin hanya diam mendengarkan semua emosi yang berusaha putranya keluarkan....

"APALAGI AKU HARUS MENJADI PUTRAMU!! Jika aku bisa memilih,maka aku tidak ingin terlahir sebagai putramu. aku benci tatapan semua orang yang menganggapku tidak pantas menjadi putramu, alpha lemah, bodoh tidak berguna bagaimana bisa suatu saat menggantikan ayahnya dalam memimpin, itu yang selalu aku dengar AKU TIDAK MEMINTA UNTUK HIDUP SEPERTI INI,aku ingin kehidupan ku yang sebelumnya,apa ayah fahan hah!!" Lirih nya Nafas jisung memburu, selama hampir satu tahun ini dia berusaha mengabaikan itu semua, dia berusaha menghormati pengorbanan renjun untuk nya, jisung berusaha menerima semuanya bahkan dirinya mengikuti semua peraturan yang ada walaupun dirinya sangat tertekan....

   Apalagi semenjak renjun dan jaemin menjelaskan tentang pasangan takdir padanya walaupun sulit jisung berusaha menerima semuanya menganggap chenle sebagai matenya, berusaha bersikap seperti alpha yang ada dalam bangsanya tapi apa, jisung merasa semua itu sangat sia sia sekarang, benar-benar sia sia apa yang dia lakukan selama ini....





    Sepi ya cerita ini....

life or destinyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt