boros bgt episodenya langsung diabisin. serah ya ketemu masih lama.ini eps fav gue.
9.
Pintu terbuka, Ela yang sedang menuang air mendidih di gelas mengangkat kepala. Suaminya muncul masih dengan kostum yang ia pakai di siaran langsung beberapa jam lalu. Martin pun meletakkan barang-barangnya di kursi.
"La?"
"I'm here," Ela melanjutkan kembali kegiatannya.
"Mau makan keluar?"
"Nggak usah, aku masak."
"Oh ya?" Martin datang, sempat memandang lama istrinya. Tidak bisa memungkiri rasa lelahnya hilang tiap kali melihat wajah Ela. Meski sudah tidak ada senyum ramah seperti saat awal pernikahan. "Kamu udah makan?"
"Udah tadi,"
"Wah," Martin membuka tutup mangkuk di meja. "Rendang ternyata, jadi laper aku."
"Mau nasi?"
"Boleh,"
Ela membuka pemanak nasi, menyendok dua sampai tiga centong ke dalam piring lalu memberikannya kepada Martin. Ia kemudian membawa air hangatnya menuju ruang tamu. Martin terus memandangnya.
"La? Can we talk?"
Ela duduk di sofa ruang tamu, meletakkan air hangatnya di meja. Martin menyusul dengan membawa piring rendangnya. "Aku kayaknya bakal pergi lama,"
Ela melirik.
"Kurang lebih 2 minggu, kita syuting di London."
Ela tidak menyahut, ia meraih gelasnya dan meniup berulang kali. "Aku juga mau kerja," ucapnya setelah minum.
"Maksudnya?"
"Aku mau jadi asisten pelatih mahasiswa buat lomba, mungkin bakal sering ke luar kota." jawab Ela. "Mereka mau turnamen."
Martin menautkan alisnya. "Kok nggak ngomong?"
"Barusan?"
"Rencananya dari kapan? Pergi sama siapa? Kenapa tiba-tiba jadi pelatih mahasiswa? Ngelatih apa? Emang jadi guru belum cukup
?"Ela menghela napas berat. "Cuma bimbing mereka yang mau lomba lari,"
Martin menyender di sofa tanpa ekspresi. "Gitu kamu,"
"Apasih?" Ela menoleh. "Barusan kamu ijin pergi 2 minggu aku ada protes??"
"Ya kan aku kerja," bantah Martin.
"Dipikir aku apa?? Jual diri?" tanya Ela jadi meninggikan suaranya. Martin sempat terkejut, sebab biasanya Ela sabar tiap dia marah.
"Kok kasar?"
"Niru kamu," ketus Ela.
"La?"
Ela masih diam, tapi matanya sudah berkaca-kaca. Ia memudian meletakkan gelasnya. "Sorry kasar," ucapnya dengan bibir bergetar.
"Nggak papa," Martin mengusap bahunya, meletakkan dagunya di bahu Ela, lalu memeluknya dari belakang. "Kamu nggak perlu kerja La, aku ada uang."
"Bukan soal uang,"
"Kamu nggak kekurangan apapun di sini."
"Aku kekurangan waktu kamu," balas Ela membuat Martin terdiam. "Jadi aku harus cari kesibukan kerja biar nggak kesepian di rumah."
"Terus gimana? Aku stop kerja aja nggak papa, berhenti dari kerjaan impian aku dari kecil, aku bisa ngelakuiin itu demi kamu. Kalo emang kamu kesepian banget, aku bakal korbanin karir aku demi kamu."

STAI LEGGENDO
Meet Me At Night ( AS 12 )
Storie d'amore"You can't do this to me, Lucas. I'm a married woman...." "Do I care, La?" meet at night . 8 november 2023