Meet Me At Night ( AS 12 )

33

33.

"Kelompok masih sama kayak yang sebelumnya ya. Bapak kasih waktu 3 minggu buat ngerjaiin sampe jadwal UAS, jadi absen lewat online aja nggak perlu datang kampus. Paham semua?"

"PAHAM PAKKK!"

"Baik kelas saya akhiri, terima kasih."

Lucas meraih tas di sampingnya, lalu bangun dari tempat duduk sambik menyampirkan tas hitamnya di bahu. Pemuda berkemeja biru dan celana hitam itu melangkah keluar dari kelas sendirian.

Namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang menghadangnya di ambang pintu. "Ayo kerja kelompok," ajak Kelly.

"Tugasnya baru dikasih," ucap Lucas heran. Padahal masih ada waktu 3 minggu.

"Ya nggak papa lebih cepat lebih baik," ucap Kelly.

"Gue ada urusan,"

"Jam?"

"Sekarang,"

"Yaudah abis ada urusan," jawab Kelly. "Mau di kafe mana? Atau kampus aja? Atau apartement lo lagi? Soalnya gue mau bawaiin sesuatu nih buat Naura, dia suka sushi kan?"

Sejak kemarin Lucas belum bertemu adiknya karena habis dari rumah Ela, nasib baik Naura libur sekolah jadi di apartement seharian. Jika meninggalkan adiknya sendiri, Lucas selalu menyiapkan keperluan adiknya mulai dari makanan sampai pakaian jadi Naura tidak kesulitan.

"Lain kali aja," ucap Lucas.

"Ini masalahnya kita bahas prototype loh? Susah banget, jadi butuh waktu ekstra. Belum lagi buat sketsa produknya, harus cari jasa desain juga."

"Yang itu gue,"

"Harus bareng lah, Lucasku zeyeng," Kelly terkekeh gemas. "Gue tunggu deh serius, nanti malem? Ayo?"

"Lucasku cenahhh!"

"Kell jangan mepet napa Kel!!"

Lucas menoleh kepada dua teman Kelly di samping dengan ekspresi heran membuat mereka terdiam. "Lain hari aja," katanya sambil melangkah pergi membuat Kelly kekeuh mengikutinya.

"Besok gimana??"

Lucas merogoh saku celananya mengeluarkan bungkus rokok. Namun barang itu tiba-tiba terjatuh saat Kelly hendak merampasnya. Lucas menunduk menatap puntung rokoknya yang terjatuh, menatap Kelly tanpa ekspresi.

Kelly mengambil bungkus rokoknya. "Ganti permen aja jangan kebanyakan rokok, nggak baik."

"Hah?" Lucas sudah menaikan alisnya heran.

"Nih permen," Kelly menyodorkan sebungkus permen sambil menyimpan bungkus rokoknya yang jatuh tadi.

"Lo kenapa?" tanya Lucas.

"Demi kebaikan lo Lucas Evans," Kelly tersenyum dan memaksa Lucas menerima permennya. "Mau mati muda hah kebanyakan ngerokok??"

"Balikin rokok gue,"

"Nggak mau," Kelly menggeleng sambil menahan senyum. "Mau apa hah? Ayo kalo bisa ambil,"