Damian menyukai Christina sejak kecil, baginya Tina bagaikan cahaya dalam hidupnya sesuatu yang Damian inginkan menjadi miliknya.
Pada saat pesta prom yang diadakan di sekolah, Damian memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepada Tina. Namun Ti...
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Christina tertidur dalam pelukan Damian setelah Damian membantunya membuka gaun serta segala hiasan pada rambut Christina.
Bohong jika Damian mengatakan ia tidak kecewa karna malam pertamanya dengan Christina tidak berjalan seperti imajinasinya selama ini. Tapi kenyamanan Christina nomor satu di sini, menikah terburu-buru saja dan menentang ekspektasi orang-orang terhadapnya saja sudah berat bagi Christina.
Damian tidak mau membuat malam ini jadi semakin berat bagi Christina. Bisa memeluk Christina seerat ini, tidur di atas ranjang yang sama saja sudah membuat Damian merasa senang.
Damian memandangi wajah sembab Christina yang tengah terlelap, bahkan sehabis menangis pun Christina tetap terlihat cantik di mata Damian. Apa lagi hidungnya yang memerah itu.
Christina jarang menangis, selain karna hidupnya sudah sempurna, Christina tidak suka terlihat lemah. Itu yang menyebabkan Christina enggan menangis di depan orang lain, dan Damian juga merasa beruntung bisa jadi salah satu orang yang bisa melihat sisi lain Christina.
Jika Christina sedih dengan pernikahan ini karna pernikahan ini terjadi demi Ayah Christina, berbanding terbalik dengan Damian yang luar biasa bahagia bisa menikah dengan Christina.
Kemarin malam Damian bahkan tidak bisa tidur karna merasa gugup, ia takut jika ia tidur dan saat ia terbangun ternyata semua ini hanya mimpi. Damian takut kalau ini hanyalah salah satu khayalannya saja untuk bisa menikah dengan Christina.
Mengingat Damian sering berfantasi soal Christina sepanjang hidupnya, bukan hal yang mustahil jika ini juga salah satu bagian dari fantasi liar Damian. Karna menikah dengan Christina adalah salah satu keinginan terbesar Damian sejak ia mengenal Christina dulu.
Damian teringat bagaimana ia terpana saat melihat Christina berjalan menghampirinya dengan gaun pengantin yang sangat indah pada tubuh Christina, tangan Damian bahkan bergetar cukup hebat saat ia menerima tangan Christina yang diserahkan oleh Ayahnya.
Semuanya terasa bagaikan mimpi, mengucap janji suci pernikahan dengan Christina, mencium bibir Christina di depan para tamu undangan, hingga memeluk Christina seperti ini rasanya sungguh bagaikan mimpi yang selama ini selalu Damian fantasikan.
Damian memeluk Christina semakin erat, ikut memejamkan matanya karna sekarang Damian bisa tenang, Christina telah menjadi istrinya sekarang.
***
“Kau sudah bangun?” tanya Damian pada Christina seusai ia keluar dari dalam kamar mandi, Damian keluar dari dalam kamar mandi hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangnya. Entah sengaja atau tidak Damian keluar hanya mengenakan handuk di bagian bawahnya sedangkan hotel selalu menyediakan bathrobe untuk setiap tamu.
Christina yang sedang duduk di pinggiran ranjang, mau tidak mau pandangannya tertuju kepada tubuh setengah telanjang Damian. Terlebih lagi pada otot perut Damian yang masih agak basah.
