11. Keluarga

1K 60 1
                                    

Sejak pulang dari sekolah Paul memutuskan untuk segera pulang ke rumah padahal dia sudah di ajak oleh Ucup untuk mampir terlebih dahulu ke warjok sebentar

Tapi Paul menolaknya karna ingin menghabiskan waktu dengan adiknya

Sepulang dari sekolah Paul tak habis habisnya selalu menanyakan kondisi adik kesayangannya itu

Paul benar benar khawatir terhadap salma

Seperti sekarang mereka tengah menunggu tantenya

Dengan posisi Paul yang duduk di kursi dan salma yang tengah berbaring dengan paha Paul sebagai bantalan ya

Momen seperti ini yang mereka sukai sambil sesekali berbagi cerita atas kejadian apa saja yang tengah di alaminya hari ini

Paul sesekali mengelus puncak kepala Salma dengan salma yang sedang memakan Snack nya

" Bang Tante pulang jam berapa ?"

" Jam 8 katanya palingan bentaran lagi sampe"

" Sal Abang harap kejadian tapi ga ke ulang lagi ya Abang khawatir sama kamu " lanjutnya

" Iya bang Salma janji ,udah ya jangan kepikiran terus Salma gapapa ko"

" Tadi kata Ratih Rony ya yang bawa kamu ke uks ?"

" Kalo kata Novi si iya ,soalnya aku ga tau karna aku udah ga sadar "

" Terus gimana perasaan kamu ?"

" Perasaan apaan dah bang ga jelas "

" Ca gua tau lu sendiri punya perasaan juga kan sama Rony sama kaya Rony ke lu ca"

" Entahlah bang gua sendiri juga bingung sama apa yang lagi gua rasain,lu tau sendiri kan kalo gua ga pernah jatuh cinta bahkan pacaran sekalipun. Dan gua sama Rony beda bang " lirihnya

" Maksud lu?"

" Rony anak orang berada bang gua pernah di ajak ke rumahnya dan lu tau rumahnya megah bangat dan gua minder sendiri, gua takut jatuh sendirian bang. "

" Kalo masalah itu gua juga ga bisa ngapa ngapain ca tapi saran gua lu coba buat terbuka sama Rony. Rony anak baik ca gua pernah beberapa kali di tolong sama dia sekarang apapun itu lakuin senyaman lu ca jangan di jadiin beban oke?"

" Iya bang "

Pukul setengah delapan Tante Febri sudah tiba di rumah

Tadi beliau sempat di beri tahu oleh Paul tentang salma yang pingsan di sekolah

Beliau sangat khawatir terhadap keponakan nya itu yang sudah di anggap anak sendiri olehnya

" Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam Tan" jawabnya kompak

" Loh ca ko kamu ga istirahat si, Kamu gapapa kan ca Tante khawatir banget sama kamu " sembari mendaratkan telapak tangan nya di kening Salma

" Salma gapapa ko tan nih buktinya" berdiri lalu melompat lompat di atas karpet

" Syukurlah kalo kamu gapapa lain kali kalo ada yang di rasa sama badan kamu bilang ya ca jangan apa apa di pendem sendiri "

" Omelin aja tan Caca bandel anaknya " kata Paul memprovokasi

" Pauli ga jelas wleee"

Salma beranjak duduk di sebelah tantenya yang terdapat ruang kosong

Lantas Salma memeluknya erat menyalurkan segala kerinduannya kepada orang tua nya yang sudah tiada

Tante Febri yang paham akan tingkah laku Salma pun lantas membalasnya lebih erat menyalurkan segala kasih sayangnya terhadap salma

Paul yang melihat itu pun lantas tersenyum di dampingi mata yang berkaca kaca

Jujur Paul pun rindu akan kebersamaan dengan orang tuanya

Dia berdiri dari duduknya menghampiri kedua wanita yang di sayangnya dengan ikut berpelukan dengan para wanita tersebut

" Mba aku janji bakal jaga anak anakmu, titip salam rindu untuk mas Bayu ku." Batin Febri di tengah dekapan keponakannya

                                   *****

Tak berbeda jauh dari keluarga Paul dan juga Salma

Di rumah mewah keluarga Rony pun sama hangatnya

Walaupun Rony memiliki papa dan mama yang waktunya jarang di habiskan di rumah melainkan lebih banyak berkutat dengan pekerjaan di kantor

Tapi tidak membuat Rony kehilangan kasih sayang orang tuanya

Memiliki keluarga yang harmonis terlahir dari keluarga yang berada serta temen teman beatless yang sangat peduli padanya

Sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang kau dusta kan?

Di sinilah mereka berada di ruang keluarga yang sedang menonton acara televisi di temani cemilan beserta minumnya

" Pah tau ga si ?"

" Kenapa ma?"

" Anak kita udah berani bawa perempuan kerumah" tawa kecil terdengar dari mulutnya

Perkataan mamanya tadi menarik atensi Rony yang sedang memainkan game miliknya

Sontak saja Rony melayangkan tatapan memohon ya supaya pembicaraan itu tidak di lanjutkan

Apa lah dayanya justru mamanya makin menjadi jadi

" Wah parah masa sama papa ga di kenalin si Ron parah kamu"

" Mamah bercanda itu pah "

" Oh iya pah, gimana keadaan kantor aman? " Lanjutnya mengalihkan pembicaraan

Sontak kedua orang tuanya tertawa mengejek

Pasalnya mereka paham betul kalo Rony paling malas jika harus membahas bisnis papahnya

Dulu pernah papanya menyinggung bisnis tapi anak itu selalu bilang nanti kalo Rony sudah lulus kuliahnya katanya

Rony, Rony. saltingnya sangat nampak sekali

" Gapapa kali Ron mamah setuju sama Salma dia sepertinya anak baik baik terbukti dia sangat sopan sekali sama mama, cantik juga gali "

" Ajak main kesini lah Ron papa juga mau bertemu gadis yang sudah membuat anak papa ini jatuh cinta hahaha"

Tak habis habisnya pembahasan mengenai Salma gadis berisik itu

Tapi Rony senang karna rupanya Salma akan di terima baik oleh orang tuanya jika Salma di ajak main lagi ke sini

Malam makin larut lantas mereka bergegas untuk segera masuk ke kamarnya masing masing

Sepanjang menaiki tangga menuju kamarnya Rony tak henti hentinya tersenyum

Dia sangat bersyukur akan setiap momen bersama keluarga nya itu

Dan juga pembahasan mengenai Salma yang mungkin akan segera menjadi milik Rony nantinya

Semoga.

Perjalanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang