1

24.9K 1.1K 65
                                    

Sebelum baca story ini diharapkan baca story Rain dan Destroyed dulu, story ini lanjutan Destroyed dan side story Rain. Kalau mau nyambung, baca Rain dulu, terus Destroyed baru baca ini.

__________

Aku pernah tenggelam dalam kesepian dan terpuruk akan kesedihan sampai aku melupakan segala hal. Kuciptakan duniaku sendiri, tenggelam dalam hayalan belaka akan permainan otakku. Orang-orang menyebutnya 'gila', ya ... aku pernah gila sampai mendekam di rumah sakit lima tahun lamanya.

Aku kehilangan arah, merasa dunia benar-benar hancur atas kepergian papa. Aku benci akan hal itu, aku merasa dia pergi karena ulahku, aku merasa aku ini monster sama seperti daddy.

Semuanya tak mudah bagiku, papa pergi untuk selamanya, daddy mendekam dipenjara dan mama yang sibuk akan karirnya. Tidak, bukan berarti mama tak peduli dia sudah sangat sering menjenguk atau hanya sekedar menghubungiku, aku saja yang tak mau terlalu dekat dengannya, karena takut. Takut akan kehilangan lagi.

Aku sudah sering kehilangan tapi rasanya tetap sama, menyakitkan. Zoro ... dia bahkan pergi entah kemana, paman Veer bilang dia pindah saat kelas dua kejuruan.

Usiaku sudah 22 tahun, banyak yang aku lewatkan. Saat ini kegiatanku hanya menjaga toko bunga usaha yang baru dibuka paman Veer beberapa minggu lalu. aku hanya sekolah paket sekarang, rencana di masa sekolah menengah semuanya hilang, aku bahkan tak tahu dimana Zoro saat ini. Untuk apa datang jika akan pergi.

Plak

Eric terhenyak saat mendengar tamparan begitu keras, lamunannya buyar saat melihat sepasang kekasih bertengkar dihadapannya.

"Kau bajingan gila!" pekik gadis itu.

"Aku?" Laki-laki yang memakai seragam dibalut jaket kulit itu tak terima dengan tuduhan gadis dihadapannya.

"Aku bahkan ke sini untuk membeli bunga, bukan selingkuh! Dasar gadis gila!" teriaknya.

"Kau gila, kau memang suka mempermainkan perasaan orang lain! Terlebih seorang gadis dan submisif," ucap gadis itu sengit.

Eric menelan salivanya bisa-bisanya mereka bertengkar di tokonya.

"Hey ... bisakah kalian berhenti bertengkar, kalian mengganggu kenyamanan orang lain." Eric menghampiri keduanya.

"Kau bilang aku selingkuh?"

Eric mengepalkan tangannya, saat laki-laki itu tak mengubris perkataannya. Ia malah menarik tangan Eric erat.

"Oke, aku memamg selingkuh dan dia kekasihku. Mulai sekarang kita selesai, aku dan dia sudah bersama dari dua bulan lalu," cetusnya enteng membuat Eric dan gadis itu menganga tak percaya dengan ucapannya.

Gadis dengan name tag Kia itu mendengus, ia menghentakkan kakinya kesal. Pergi meninggalkan toko bunga Eric.

"Lepaskan tanganku." Eric menarik tangannya, tak suka dengan bocah ingusan di depannya ini.

"Galak sekali. Aku kan hanya minta bantuan barusan, harga diriku jatuh saat ia menuduhku jadi kujadikan kenyataan saja tuduhannya," ucapnya nyeleneh.

"Jika kau tak mau membeli, kau bisa pergi." Eric menunjuk pintu keluar tapi sepertinya anak sekolah kejuruan itu ingin main-main bersamanya.

"Aku akan beli tapi bisa kau beri tahu namamu?"

Eric mengepalkan tangannya, ia ingin sekali menghajar bocah itu, beraninya ia menggoda dirinya.

"Baiklah manis jangan marah seperti itu, kau bisa memanggilku Kenzo dan aku akan membeli bunga mawar putih itu." Tunjuk Kenzo pada buket bunga sudut ruangan.

Dengan terpaksa Eric menyiapkan bunga untuk Kenzo, apa pelajar sekarang urakan dan nyeleneh? Lihat Kenzo, dia seperti anak jalanan yang beruntung sekolah, seragam tak rapih dengan kancing atas dibiarkan terbuka dan bahkan ia memakai jaket, benar-benar pelajar bodoh.

Pergerakan Eric tak luput dari penglihatan Kenzo yang liar, hari ini ulang tahun papanya ia harus memberikan hadiah dan lihat ia hanya berniat membeli bunga tapi sepertinya semesta mendukungnya, ia menemukan keindahan di sini. Kenzo pastikan ia akan datang ke sini setiap hari, melihat punggung penjaga toko itu saja sudah membuat Kenzo terpesona. Oh ... lord, Kenzo benar-benar suka dengan pria yang lebih tua darinya, benar-benar sexy.

"Terima kasih manis, ini uangnya." Kenzo menerima bunga itu.

"Jangan datang lagi ke sini, pembeli sialan," ucap Eric ketus.

Kenzo terkikik mendengarnya, baru kali ini penjual melarang pembeli balik lagi. Lihat wajah menggemaskan itu, Kenzo benar-benar suka.

"Baiklah Tuan galak, aku akan ke sini setiap hari."

Setelah mengatakan itu Kenzo berlari terbirit-birit menghindar dari tatapan tajam itu.

"Baru dua hari menjaga toko ini, aku sudah bertemu makhluk astral," monolog Eric, heran dengan tingkah pembeli yang satu ini.


_______

Absen ....

Ada yang tau atau inget Kenzo?

Mau lanjut harus banyak komen and vote.

😘😘



Can l be him ? [Sekuel RAIN DAN DESTROYED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang