𝐒𝐈𝐗

581 63 9
                                    

"Sebenarnya siapa sulung kalian? Gempa atau Gw? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Sebenarnya siapa sulung kalian? Gempa atau Gw? "


『𝐓𝐢𝐫𝐞𝐝』

Halilintar pun keluar dari mobilnya dan bergegas menyusul gempa di pusat perbelanjaan.

Tak butuh waktu lama bagi Halilintar untuk menemukan Gempa di seluruh toko yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.

"Udah?" Tanya Halilintar saat melihat Gempa yang sedang melihat catatan belanja bulanan nya.

"Belum, masih ada beberapa toko lagi yang harus kita lihat, disini ga ada barang yang Gw cari, jadi Gw mau cari ke tempat lain. " Jawab Gempa sembari tak mengalihkan penglihatannya dari catatan miliknya. "Lo mau kan temenin Gw ketempat lain?" Tanya Gempa. Kali ini Gempa melihat Halilintar.

"Ya" Singkat Halilintar.

"Ok, yok" Gempa pun berjalan meninggalkan toko sayuran tersebut dan sedang berusaha mencari toko bahan pangan lainnya.

Halilintar dan Gempa berjalan sembari menyelusuri tempat eh ralat⚊ toko yang Gempa cari.

Sembari berjalan Gempa merasakan suasana canggung pada kakaknya. Entah mengapa Gempa ingin sekali bertanya sesuatu itu terlihat jelas di raut wajahnya.

"Lo mau tanya apa?" Tanya Halilintar akhirnya membuka suara, ketika melihat ekspresi Gempa yang terlihat canggung menurut Halilintar.

Gempa sedikit tersentak mendengar Halilintar membuka suara, sembari memecahkan suasana tegang di dirinya yang sedari tadi."Kak, Gw boleh kerja? "

Deg

Pertanyaan Gempa itu seakan akan membuat detak jantung Halilintar seakan berhenti, mengapa adiknya menanyakan hal tersebut?

"Ga" Singkat Halilintar lagi, Halilintar seperti kehabisan kata rasanya jika melanjutkan pembicaraan yang menurutnya itu sangat sulit dimengerti.

"Kenapa?, niat gw baik kok" Bantah sekaligus tanya dari Gempa, Gempa hanya sedikit kasihan melihat kakaknya kerja banting tulang demi mencukupi mereka, dan itulah yang Halilintar benci yaitu rasa 'kasihan' pada dirinya, dan halilintar Tidak membutuhkan hal tersebut yang menurutnya tidak berguna sama sekali.

"Gw tau niat lu baik, tapi... " Halilintar menjeda kalimatnya merasa tak sanggup untuk melanjutkannya tetapi tetap berusaha untuk melanjutkan kalimat nya yang belum selesai."Gw ga mau ada dari salah satu adik gw yang kerja"Sambung Halilintar.

"Lah kenapa?, kan lumayan gw bisa bantu lo"

"Cukup gw yang ga punya impian, jangan adik gw" skatmat. Halilintar akhirnya ingin memberitahu alasan sebenarnya, jika di sambungkan ini bisa di sebut sambungan dari prolog
Garis bawahi itu.

Tired Where stories live. Discover now