27. Gundukan tanah

26.1K 1.4K 48
                                    

Dilarang meniru cerita ini!!!

Cerita ini hanya FIKSI Mohon maaf jika ada kesamaan Karakter dan Latar belakang.

¤¤¤

Tidak ada hari untuk Dipta tenang tanpa kehilangan Lei dari pandanganya. Seperti hari ini, jadwalnya Dipta pulang bersama Lei tapi ia sibuk mencari Lei yang sejak pelajar terakhir tidak terlihat. Sudah setengah jam ia mencoba menelfon Lei tapi sayangnya ponsel sang adik mati total.

Ia sudah memutari sekolah dan menanyakan satu persatu siswa/i yang berpapasan denganya, dengan pertanyaan serupa namun tetap saja semua jawaban sama yaitu 'tidak'.

Rasanya ingin menyerah tapi ia ingat dengan Galaksi, dengan cepat ia menghampiri kelas sang Kakak, namun yang ia dapatkan hanya kelas kosong tanpa penghuni. Jelas ini sudah 30menit setelah bel sekolah bunyi.

Dipta berlari menuju ruang osis sambil menelfon Lei dengan harapan ponsel adiknya sudah kembali aktif, lagi-lagi Dipta di kecewakan karna ruang osis yang terkunci berarti tidak ada siapapun di dalam sana.

"Dek, lo gak sengaja matiin hp kan," gumam Dipta.

Dipta mengotak atik ponselnya mencari kontak Jarvis kakak tertuanya. Tapi bukankah ini tandanya ia mempercepat dirinya untuk mendekat dengan ajal kematian?

Kemana ia harus mencari adiknya? Ia bahkan tidak tahu dimana biasanya Leeshia bermain.

Di titik putus asanya Dipta melihat ketiga temen adiknya, dengan cepat ia menghampiri gerombolan perempuan diseberangnya. Lena, Sera dan Selen yang di datangi Dipta membuat mereka bertanya tanya, ditambah dengan wajah putus asa Dipta.

"Kenapa lo?" Tanya Lena.

"Lei mana?" Alih alih menjawab pertanyaan Lena.

"Hah? Lo nanya gua?" Tanya Sera melihat kanan kiri untuk memastikan tapi benar tatapan Dipta jatuh padanya.

"Iya, lo yang ada di depan gua," ujar Dipta.

Seolah menjawab Sera menujuk kebeberapa teman yang sudah jalan mendahuluinya, yang kebetulan mereka baru saja mengerjakan tugas dari guru.

"Boda amat, gua nanya ke lo. Lo liat Lei?" Masa bodo sama orang lain ia hanya ingin bertanya pada orang di depanya.

"Nggak, kayanya terakhir pas istirahat." ucap Sera, Lena dan Selen yang penasaran ikut menghampiri mereka berdua.

"Kenapa, Ser?" Tanya Lena.

"Dia nyari Lei," tunjuk Sera.

"Dia gak bilang ke kalian mau kemana?"

Secara kompak mereka bertiga menggelekan kepala.

"Oke, kalo kalian tau Lei dimana tolong kabarin gua," ucap Dipta sebelum pergi meninggalkan ketiga teman adiknya.

"Tuh anak kerjaanya ngilang terus," ucap Selen setelah Dipta pergi.

"Dia cuma butuh ruang aja, El." Jawab Sera.

"Tapi gimana cara kita hubungin Dipta, kita aja gak punya kontaknya." Gumam Selen.

"Bener! Dipta," pekik Lena yang baru sadar.

"Gua follow ig dia, tenang aja" ucap Sera.

"Hah! Sejak kapan?" Ucap Selen dan Lena bersamaan.

"Smp," cicit Sera setelah itu berlari sebelum di serang kedua temannya.

Duduk di loby sekolah dengan wajah yang menunduk lesuh. Ia tak tau harus mencari Lei kemana lagi, apakah semua yang dibilang Galaksi benar? Kini semua ucapan buruk tentang Lei yang Galaksi selalu ucap terus berputar di kepalanya. Dia selalu dibuat khawatir oleh Lei, baru beberapa minggu lalu Jarvis marah besar pada Lei kini ia sudah menghilang lagi.

LEESHIAWhere stories live. Discover now