10

280 24 0
                                    

Akibat keributan yang terjadi beberapa saat lalu, membuat 2 keluarga ini ber sitegang beberapa saat

Edgar meminta maaf pada Raymond karena sudah lalai mendidik dan membesar kan anak bungsu nya hingga Nicollette jadi pribadi manja yang bodoh tepat nya mudah di bodohi

Edgar ber janji akan menghukum lagi putra nya dan mendisiplin kan Nicollette agar tidak meresah akan sekitar

Setelah hal tadi, 2 kepala keluarga ini pilih pulang kembali ke kediaman mereka masing-masing

Nicollette sempat minta maaf pada Raymond dan Andrian, ia benar-benar tidak sengaja dengan hal yang ter jadi di sungai

Sayang nya Nicollette tidak bisa menjelas kan jika dalan ke adaan kaget dan ter sudut begini, ia tidak akan bisa ber suara membela diri nya

Memang yang ter lihat adalah Nicollette mencekit leher Andrian, sedang yang ter jadi sebenar nya Nicollette menarik Andrian yang ter peleset ke belakang dna hampir jatuh tenggelam ke dalam air

Tangan pendek nya tidak sempat meraih tangan panjang Andrian, ia hanya meraih apa yang ia bisa raih hingga terjadi lah salah paham ini

Sesampai nya di kediaman Erlangga, Edgar segera menyuruh anak-anak nya ber benah diri dan istirahat sejenak sebelum kembali membahas hal yang ter jadi

Saat sore menjelang, rapat keluarga kembali di lakukan mengenai hukuman yang akan di terima bungsu Erlangga ini

"Papa sudah menghubungi kakek dan nenek, kau akan di pindah kan home schooling dan pindah ke Yokohama"

Ucapan Arlan membuat Nicollette kaget, ia menatap sang ayah dan menggeleng, Nicollette tidak akan bisa ber pisah dari abang dan ibu nya

Ter utama ber pisah dengan Aomin, Nicollette tidak bisa ber pisah dengan Aomin, karena selama ini ia selalu mengandal kan sang abang

"Kau harus terima hukuman mu Nico, papa akan larang nenek dan kakek memberi kan mu ponsel atau alat apapun untuk menghubungi rumah"

"Papa jangan... huee papa Nico salah maaf" si bungsu manja kembali menangis, kali ini suara nya kembali muncul sedikit keras akibat menangis

"Tidak ada penolakan, kau harus dewasa dan ber henti jadi cengeng, kau sudah 15 tahun Nico" Arlan menatap bungsu nya tajam

Nicollette menyapu pipi basah nya sesenggukan, ia mencoba menghentikan tangis nya dan ber bicata menawar hukuman, tapi Arlan tidak akan luluh

"Kembali ke kamar mu, ini malam ter akhir kau di sini, besok pagi kakek dan nenek akan datang menjemput mu"

"Pa apa tidak bisa Nico home schooling di sini saja" Edgar mencoba menahan anak bungsu nya agar tidak pergi jauh

"Kau juga harus belajar untuk melepas Nico Ed, ber henti memanjakan nya, kita sudah malu di depan keluarga Dewangga karena hal ini"

Edgar menunduk dan mengangguk, Devon segera membawa adik bungsu nya ke kamar atas, tidak bagus juga bagi adik nya ter lalu lama menangis

Se sampai nya di kamar, Devon membawa Nicollette berbaring dan memeluk nya

"Abang, apa papa benci Nico?" tanya Nicollette pelan

"Tidak, papa hanya ingin Nico kuat, maka nya papa begitu, Nico tidak benci papa kan?"

"Eng tidak abang, Nico salah" si bungsu mencicit pelan sambil menyembunyikan wajah nya

"Ssttt sudah, Nico tidur sekarang ya, nanti abang bangunin kalau sudah masuk jam makan malam"

"Abang Nico akan sendirian"

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang