27

216 18 1
                                    

Acara culik menculik dan siksa menyiksa sudah selesai di urus.

Baik Aomin mau pun Aksa berpuas diri menyiksa musuh-musuh mereka yang tertangkap.

Bahkan pencuri yang ingin merebut milik nya pun sudah Aomin bereskan.

Sekarang mereka sedang menikmati masa damai, masa bahagia dan tentram.

Karena hidup sudah tentram, bagi Aksa yang suka keributan, hidup terasa hambar, jadi mari kita melompat ke beberapa tahun ke depan.

Di mana pasangan gila kesayangan kita sudah menikah dan hidup satu atap sekarang wkwkw..

Tidak terasa, waktu sudah berjalan lebih dari 4 tahun, ya 5 tahun lah tepat nya, di mana Aomin dan Aksara sekarang resmi suami istri.

Pernikahan mereka sudah berjalan 1 tahunan ini, dan hubungan mereka pun baik-baik saja.

Tapi cerita tidak akan rame kalau ga ada ular plus ulat bulu nya, jadi mari kita masukan.

--

Hari ini kantor anak ke 2 Erlangga sedang terlihat agak ramai, mungkin karena ini pagi, di mana para karyawan juga berdatangan.

Hari ini juga akan ada para pelamar kerja, karena memang ada 2 tempat kosong di kantor Aomin.

Aksa masih betah duduk di kursi kebesaran milik suami nya, ia memutar-mutar kursi kerja empuk itu sambil mengemuti permen nya.

Ya permen, tapi permen stik dari darah yang di buat menyerupai lolipop perisa buah.

Bertanya di mana pemilik perusahaan, Aomin duduk di sofa sambil sibuk dengan laptop nya, memantau berjalan nya wawancara calon pegawai baru.

Aksa yang bosan berjalan ke arah sang suami dan duduk di sebelah nya, ikut menonton wawancara.

Raut nya terlihat bingung sesaat lalu bibir nya membulat lucu saat menyadari sesuatu.

Dari laporan yang Aomin terima, ada 2 orang yang berhasil lulus dan berpeluang bekerja di kantor nya.

Aomin sudah akan mengatakan kalau pegawai baru itu bisa bekerja mulai besok, karena istri nya masih ada di sini membantu nya.

Tapi Aksa menahan dan meminta Aomin untuk membiar kan 2 orang baru itu bekerja hari ini juga.

Aomin pun hanya menurut tanpa bertanya alasan nya, ia sudah hapal sifat istri nya, jadi tidak perlu bertanya.

"suruh mereka masuk ke ruangan ku" perintah Aomin melalui telpon.

"kau terlihat tertarik pada mereka" tegur Aomin cemburu, melihat mata Aksa yang berbinar menatap layar laptop nya.

Seakan dapat hal baru, setelah tadi menyuruh sang suami untuk meminta 2 pegawai baru itu menghadap nya.

Aksa terkekeh, mengecup singkat bibir suami nya dan mengusap main-main pada dada bidang Aomin, sebelum menepuk nya.

"jangan marah dulu, aku memang tertarik pada mereka, aku juga merindukan mereka" kekeh Aksa menatap sang suami yang berwajah datar.

Pintu di ketuk saat Aomin hampir bicara, menyuruh masuk pada sang pengetuk, hingga masuk lah 2 orang yang di tunggu Aksa.

"sebagai pegawai baru di sini, kalian pasti sudah tau apa saja peraturan di kantor ini kan?" tanya Aksa pada 2 orang berjenis submisif di depan nya yang mengangguk.

"peraturan terpenting dari semua nya adalah, perintah istri ku adalah mutlak, kalian akan di terima atau tidak itu atas keputusan istri ku" Aomin memotong ucapan istri nya cepat.

Ia ingin 2 orang itu cepat keluar dari ruangan nya, Aksa malah tersenyum menikmati wajah masam sang suami.

"karena aku menyukai kalian berdua jadi aku memutuskan menerima kalian bekerja di sini, lagi pula hasil tes kalian paling bagus dan tinggi, kalian cepat belajar" puji Aksa

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang