49 - Bukti Cinta

2.8K 462 151
                                    

"Sejauh ini, kondisi hormon Mbak Inayah sudah cukup baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejauh ini, kondisi hormon Mbak Inayah sudah cukup baik. Jadi, menurut saya, untuk awal-awal dicoba cara alami dulu. Nanti kalau nggak berhasil, baru coba inseminasi buatan. Untuk bayi tabung menjadi opsi terakhir setelah dua cara tadi tidak berhasil."

Ahsan mendengarkan penjelasan Dokter Syifa, spesialis obgyn yang menangani Inayah selama delapan tahun ini. Sesekali melirik perempuan berjilbab warna salem yang juga menyimak. Ya, Ahsan menyempatkan diri untuk menemani Inayah mendatangi dokternya. Dia ingin tahu sejauh mana progress terapi PCOS yang dijalani calon istrinya ini.

"Tapi, jika kehamilan ini berhasil, kita harus siap dengan kemungkinan buruk. Banyak risiko yang akan mengintai, seperti rentan terjadi keguguran, lahir prematur, mengalami diabetes gestational, preeklamsia, dan bayi yang dilahirkan dari ibu dengan PCOS memiliki peluang 20% lebih tinggi terkena penyakit kuning dan gangguan pernapasan. Pada diabetes gestational, metformin saja mungkin tidak mampu untuk mengatasi itu."

"Terus saya harus ngapain supaya gula darah saya terkontrol selama kehamilan, Dok?" tanya Inayah.

"Suntik insulin akan menjadi terapi utama selama kehamilan," jawab Dokter Syifa.

Inayah bertanya lagi, "Hanya selama kehamilan?"

"Iya karena diabetes gestational hanya terjadi saat kehamilan. Nanti biar Dokter Ahsan yang bantu menyuntikkan. Saya yakin tanpa saya diajarkan pun sudah tahu caranya."

Ahsan lagi-lagi melirik Inayah dan kali ini pandangan mereka bertemu, tetapi hanya sebentar karena Inayah memalingkan muka.

Sebenarnya Ahsan tidak masalah jika Inayah tidak mau hamil. Toh, dia hanya ingin hidup bersama, bukan memperbanyak keturunan. Apalagi, risiko yang dihadapi Inayah kelak sangat berat, bisa mengancam jiwa juga. Namun, melihat Inayah tampak gigih, Ahsan berusaha menangkis ketakutan di hatinya.

"Untuk sekarang terapi metformin masih dilakukan, ya. Nanti kalau sudah menikah dan mendapatkan siklus menstruasi, kalian datang ke sini untuk cek sel telur dan membicarakan terapi hormon selanjutnya," kata Dokter Syifa.

"Baik, Dok. Terima kasih," balas Inayah.

Selesai konsultasi, Ahsan dan Inayah keluar dari ruang Dokter Syifa.

"Nay, setelah denger penjelasan Dokter Syifa tadi, kamu udah yakin?" tanya Ahsan.

"Justru setelah denger penjelasan itu, saya jadi makin yakin, Mas. Saya juga nggak mau Mas nganggur pas di rumah."

"Oh, gitu. Ya, boleh, sih, asal upahnya setimpal. Saya nggak mau kerja secara cuma-cuma." Ahsan memiringkan kepalanya, ingin melihat wajah Inayah, tetapi perempuan itu terus mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Seandainya boleh, Ahsan ingin sekali mencubit pipi bulat perempuan itu.

"Temenin saya makan di kantin, ya," kata Ahsan. "Saya masih punya waktu sampai jam tiga."

Pelerai Demam - [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang