AMONG THE STAR : MIYAURA KENTO

148 17 2
                                    

WARNING TRIGGER : SELF HARM









"Tolong kerjakan tugas ku sekarang!"
"Punya ku juga jangan lupa, Idiot!"

Sudah 2 tahun mereka merundungi ku. Tak ada satupun orang yang berkenan untuk menolongku. Seakan-akan mereka menganggap aku tidak ada.

Aku bukanlah orang yang berada. Mungkin dibenak mereka semua, aku pantas untuk mendapatkan ini.

Sehari-hari yang kulakukan ialah belajar dan menjadi korban bully. Sudah menjadi konsumsi ku sehingga aku sudah terbiasa dengan itu.

Jujur, aku lelah.

Aku menarik nafas dalam-dalam kemudian mengeluarkan nya secara perlahan, lalu mengerjakan tugas-tugas mereka. Nilai akademik ku cukup bagus, tidak terlalu sulit untuk menyiapkan tugas ini.

Mungkin setelah ini aku akan menuju ke lapangan Waseda University untuk melihat tim voli yang sedang latihan rutin.

Sungguh, Tim voli kampus ku sangatlah keren. Mereka beberapa kali mampu pulang dengan membawa piala. Ajang pertandingan yang diikuti mereka juga sangat bergengsi.

Tim dipimpin oleh pria yang bernama Miyaura kento. Senior yang sangat disegani oleh masyarakat waseda. Ia juga menjadi bagian dari Tim nasional voli Jepang, tak perlu ditanyakan lagi perihal kualitas skill yang ia punya.

Dan juga, aku menaruh hati pada nya

Terlihat bodoh bukan? Ryuka Sayaka yang berperawakan buruk menyukai pria yang sangat dikagumi oleh banyak wanita.

***

Sekarang aku berada dilapangan belakang. Beruntungnya, Harimu dan teman nya tidak merundungi ku hari ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, yang dimana sebagian besar warga kampus sudah pulang dan tersisa beberapa orang saja, Termasuk aku yang sedang memegang bola mikasa.

Sepertinya, Miyaura-san atau rekan nya lupa untuk meletakkan kembali bola ini.

Tangan ku memantulkan bola berkali-kali lalu melakukan shoot jarak jauh dan bola itu masuk kedalam ring.

"Wah, tak ku sangka itu akan masuk"

Netra ku menoleh ke arah suara, menangkap visual Miyaura-san yang sedang duduk di bench penonton.

Perlahan tapi pasti, ia melangkah mendekati diriku. Aku masih berdiam diri tanpa ada gerakan sedikit pun. Aku memutuskan kontak mata. Sadar jika ini bukanlah hal yang baik, segera aku berlari kecil untuk mengambil tas yang tergelatak di pinggir lapangan kemudian pergi tanpa sepatah kata apapun.

Disepanjang perjalanan tak henti-hentinya aku merutuki diriku sendiri karena ketahuan olehnya.

Author pov

Rencananya, Miyaura ingin mengembalikan bola yang tadi ia pakai untuk latihan, tetapi ia berakhir didepan rumah seseorang perempuan yang lari dari pandangan nya di lapangan tadi.

Sebut saja ia penguntit. Niat hati ingin 'mengantar' perempuan itu dengan selamat. Langit sudah menggelap, menurutnya tidak baik jika seorang perempuan pulang dalam keadaan seorang diri.

ONESHOT + RYUJIN NIPPONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang