Prolog

229 23 2
                                    

Lee jieun. Itulah namaku. Saat usiaku menginjak usia 8 tahun aku di pertemukan banyak sekali orang baru di sekitarku

Mungkin karena sikapku yang menyukai kesendirian, membuat ayahku melakukan ini semua. Kira kira saat usiaku, menginjak 1 tahun ibuku meninggalkanku sendiri. Tumbuh besar hanya dengan seorang ayah, sungguh tak menjadi masalah untukku.

Tapi tak ku sangka, karena itulah ke khawatiran ayahku di mulai

"Anyeong, kau jieun bukan?"

"Sayang, mulai hari ini panggil Tante eomma ya"

"Kau cantik sekali sayang. Mau jadi putri eomma?"

Wanita wanita itu sangat mengusik ku. Tak ku sangka, ke khawatiran ayahku adalah membuatku memiliki seorang ibu baru. Sungguh sangat membosankan. Terlihat sekali wanita yang sering kali di bawa ayah padaku hanya mengincar harta dan kekayaan kami saja

"Jieun, kau suka dengan Mina eomma?"

"Ania Appa"

"Lalu Ji-won?"

"Appa becanda? Aku bahkan tak mengenali wajah nya saat tidak memakai makeup"

"Lalu bagaimana dengan---

"Appa"

"Arraseo, Appa akan membawakan eomma yang baik untukmu eoh"

Hah. Hari hari berlalu seperti itu. Ayahku terus memperkenalkanku pada wanita wanita itu. Meski terus berlalu, aku tetap saja merasa tak menyukai hal ini. Wanita itu, sama sekali tak membuatku merasakan perbedaan yang menyenangkan. Sampai akhirnya

Tok..tok...tok...

Suara ketukan meja itu mengusikku. Ku pikir itu adalah ketukan ayahku yang membangunkanku seperti biasanya. Tapi yang kulihat justru seorang anak laki laki?

"Ka--kau siapa? Kenapa kau masuk ke kamarku?"

"Jeon Jungkook Noona"

"Jeon mwo? Yaa, kenapa kau sembarangan masuk ke kamarku?"

Anak kecil itu mendekat lalu memberikan sebuah permen dan sebuah surat padaku

"Jieun Noona, bisakah aku menjadi adikmu?"

"A-adikku?"

****

sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang