Chapter 17

58 16 3
                                    

Haruskah jieun sedikit bersyukur selama beberapa Minggu ini Yoongi tak menemuinya seperti yang biasa ia lakukan?

Beberapa foto yang pria itu kirimkan hampir tiap hari menjadi alasan kenapa pria itu tak menemuinya. Dalam setiap foto yang menunjukan beberapa kegiatan yang tengah ia lakukan selalu di akhiri dengan kata aku mencintaimu, aku merindukanmu dan juga kata kau bisa percaya padaku bukan?

Yoongi tak ingin jieun salah sangka dengan liburan keluarga kecilnya saat ini. Padahal jieun belum memberikan jawaban apapun, namun sejak awal Yoongi sudah meminta izin darinya, mengirimkan beberapa foto yang tak ingin membuat jieun salah paham dan juga Naeun yang ikut mengabarinya beberapa kali lewat pesan teks

Ini terasa sedikit membebaninya. Padahal ia sama sekali tak keberatan dengan liburan keluarga yang yoongi lakukan. Tapi pria itu benar benar berusaha untuk tak membuatnya salah paham. Beberapa kali juga yoongi sering kali melakukan vidio call agar tak membuat jieun kesepian atau berasa di tinggalkan

"Aku ingin pergi bersama mu ke beberapa tempat yang indah setelah kita menikah sayang"

"Aku belum mengatakan keputusanku Yoon"

Jieun berusaha mengelak. Impian indah yoongi juga sempat menjadi impiannya di masa lalu. Namun benarkah impiannya itu masih sama seperti yang pria itu harapkan? Hidup bahagia bersama dan mengandalkan satu sama lain

Dalam bersamaan perasaannya masih begitu kacau. Ia masih memikirkan Jungkook secara bersamaan. Bayangan pria itu benar benar tak mudah hilang dari pikirannya

"Aku tau, karena itu aku berharap kau bisa menerima niat baik ku. Aku hanya ingin kau bahagia. Aku bisa merasakan rasa cintamu yang sudah tak seperti dulu. Tapi bukankah perasaan itu bisa kembali hadir jika kita bersama? Aku sungguh mencintaimu sayang"

"Maaf Yoon, aku sedikit lelah hari ini. Kurasa aku harus pergi istirahat" elak jieun hanya sebagai alasan. Wajah yoongi yang terlihat sedikit kecewa akhirnya menampilkan senyumnya seolah ia baik baik saja

"Baiklah, aku akan menelfonmu lagi dan--

"Tidak. Aku yang akan menelfonmu. Sampai saat itu kumohon jangan menghungiku lebih dulu dan nikmati saja liburanmu bersama keluargamu tanpa memikirkan perasaanku. Selamat malam"

Jieun mematikan sanbungan telfon tanpa membiarkan yoongi menjawabnya. Perasaannya begitu kacau. Ia berdiri dari tempatn duduknya untuk mengambil segelas air. Dalam perhalannya kembali ke kamar, jieun melihat pantulan dirunya di depan cermin

Tangannya mengusap perutnya yang tak lagi sama seperti dulu. Kini perutnya terkihat semakin membesar dan terasa begitu keras saat ia sentuh.
Yoongi sudah berubah lebih baik hanya untuk dirinya. Pria itu bahkan bersedia menjadi ayah bagi anak yang bukan darah dagingnya

Tapi siapkah ia menerima yoongi saat Jungkook bahkan tak mengetahui kini ia tengah mengandung anaknya. Akan lebih baik jika Jungkook tak mengetahui kehamilannya. Tapi kenapa sudut hatinya berharap Jungkook mengetahui semua ini dan melakukan sesuatu hal yang bisa menyelamatkan hidupnya?

******

"Eomma berapa lama kita akan disini?" Jieun mengaduk makanannya tak berselera. Akhir akhir ini nafsu makannya sedang tak baik.

Dan entah mendapat ide dari mana, kedua orang tuanya mengajaknya pergi ke negera swiss untuk liburan keluarga untuk merayakan ulang taunnya

"Hanya beberapa hari. Anggap saja ini liburan, kau terlihat tak sehat akhir akhir ini sayang. Besok ulang tahunmu bukan" seru sang ibu yang selalu merasa khawatir begitu pula dengan ayahnya

sisterWhere stories live. Discover now