Kazanara part 01

24.1K 791 21
                                    

"Berhasil itu bukan karena kamu mendapatkan istri yang sholehah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berhasil itu bukan karena kamu mendapatkan istri yang sholehah. Tapi ketika kamu mampu mensholehahkan istrimu."

-Kazam

****

Di sebuah rumah mewah, terdengar ada orang tengah cekcok adu mulut. Seorang laki-laki paruh baya tampak begitu murka dengan putri semata wayangnya.

"Kanara !! Mau kemana lagi kamu !!" Sentak Bram, ayah Kanara.

Kanara Amelia. Sudah pukul sembilan malam, putri semata wayangnya itu mau keluar 'lagi. Padahal beberapa menit lalu Kanara baru saja datang, dan sekarang akan keluar lagi. Dan membuat Bram murka, ditambah pakaian Kanara malam ini begitu terbuka.

"Pa, Kanara mau keluar sama teman. Sudah aja janji loh." Sahut Kanara yang tidak mau di larang.

Biasa di manjakan sejak kecil, membuat Kanara semakin manja dan semena-mena. Bahkan gadis itu semakin tidak tahu waktu jika sudah bergaul bersama teman-temannya. Padahal Bram sudah memberi batasan setiap pukul sembilan gadis itu harus sudah ada dirumah , namun nyatanya semakin hari kelakuan Kanara semakin di luar batas. Bahkan gadis itu pernah hampir di tahan polisi.

"Kamu itu perempuan, harusnya tahu batasan dan waktu. Kamu baru aja pulang, dan sekarang mau keluar lagi." Amuk Bram marah, "Papa gak izinin kamu keluar, sekarang kamu masuk." Tandas Bram mutlak.

"Papa, Kanara sudah aja janji. Gak bisa di batalin gitu aja." Bantah Kanara.

"Gak ada, kamu gak boleh keluar lagi. Sudah jam sembilan kamu harus di rumah dan tidak boleh keluar lagi."

Kanara menghentakkan kakinya kesal, berlari ke atas dengan wajah kesal dan tidak terimanya.

Setelah putrinya menghilang dari pandangannya, Bram menghela nafas mengontrol emosinya, lama kelamaan bisa-bisa ia terkena darah tinggi karena hampir setiap hari memarahi Kanara.

"Pa..." Panggil Nada, mama Kanara. Perempuan paruh baya itu menyaksikan perdebatan keduanya dari balik pintu kamarnya.

Nada mengelus punggung suaminya agar emosinya sedikkt mereda. Pemandangan seperti ini sudah biasa bagi Nada. Beberapa bulan ini, tingkah putrinya memang sangat kelewatan.

"Ma, papa capek sama anak itu. Kenapa dia sekarang jadi seperti ini. Padahal dulu, dia gak seperti ini, Ma." Lirih Bram pusing.

"Sabar, Pa. Mama rasa putri kita ada di lingkungan yang kurang baik. Makanya sekarang putri kita jadi kaya gitu."

"Papa udah batasin dia, tapi tetap aja. Ada saja akalnya untuk kabur. Mama lihat saja, setelah papa cek anak itu pasti sudah gak ada di kamarnya."

"Sabar ya, Pa. Mama keatas dulu. Siapa tahu anak itu mau mendengarkan mama."

KAZANARA ( HIATUS )Where stories live. Discover now