Kazanara 04

6.3K 415 6
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Hari ini cuaca begitu panas, namun tidak memudarkan semangat seseorang yang sedang berbelanja barang kebutuhan jualan usaha ibunya. Dia adalah Kazam, laki-laki itu baru saja datang dari pasar tepat adzan dhuhur.

Di taruhnya barang belanjaan itu, lalu ia segera membersihkan diri untuk menunaikan sholat dhuhur. Sudah menjadi kebiasaan Kazam, setiap hari pasti kepasar untuk berbelanja barang kebutuhan penjualannya yang sudah habis.

Dua tahun lalu, Kazam sudah lulus kuliah. Bahkan Kazam juga sempat bekerja di salah satu perusahaan sebagai staff management, namun karena ibunya mengalami sakit tahun lalu, Kazam harus berhenti bekerja dan merawat Kasih. Karena tidak bisa meninggalkan sang ibu dalam waktu yang lama, Kazam pun membuka usaha kecil-kecilan yang tak jauh dari letak rumahnya.

Malu? Tentu tidak. Justru usaha Kazam naik pesat. Selain pembeli tertarik karena ketampanan Kazam, di sisi lain karena keramahan Kazam pada pelanggan yang menjadikan pembelinya selalu kembali.

Setelah selesai sholat, masih lengkap dengan peci dan sarungnya. Kazam pergi ke teras rumahnya. Niat hati hanya iseng, justru ada ibu Siti lewat di depan rumahnya.

"Ya ampun mas Kazam, ganteng banget menantu ibu. Habis sholat ya?" Teriak bu Siti heboh.

"Iya, Bu." Sahut Kazam tersenyum sopan.

Bu Siti menghampiri Kazam, "Mas Kazam, ibu serius ini. Jadi menantu ibu aja ya, anak ibu sebentar lagi keluar dari pondhok lho."

Kazam hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung menanggapi. Lantaran, setiap bertemu dengan bu Siti Kazam kewalahan mencari alasan untuk menolak tawaran bu Siti yang selalu menawari dirinya agar menjadi menantunya.

"Masa gak mau sama Khadijah, kalian dulu sering main bareng lo. Sekarang Khadijah juga udah jadi penghafal qur'an, sebentar lagi wisuda kelulusan kuliahnya." Tambah bu Siti yang begitu excited menceritakan putri kenbanggaannya itu.

Ya. Mereka bertetangga tentu saja Khadijah adalah teman Kazam dari kecil hingga mereka di bangku SMP, lalu setelah SMA dan kuliah Khadijah di pondhokkan oleh bu Siti.

"Iya, Bu, maaf. kazam--"

"Loh ada bu Siti." Ucap Kasih yang tiba-tiba datang memotong obrolan Kazam dan bu Siti.

Mendapatkan kesempatan untuk menghindar, Kazam pun langsung masuk membiarkan ibunya mengobrol dengan bu Siti. Di dalam, Kazam mengelus dadanya lega, untung saja ibunya datang tepat waktu. Jika tidak, entahlah bagaimana dirinya akan menjawab ajakan bu Siti yang entah sudah keberapa ratus kali.

Tak lama kemudian Kasih masuk kedalam. Kasih terkekeh melihat wajah panik putranya itu, seperti melihat setan saja.

"Udah pulang, Zam." Ucap Kasih.

Kazam menyengir saat Kasih tau kecemasannya. "Maaf, Bu. Bukannya Kazam gak sopan, tapi Kazam beneran kewalahan sama bu Siti. Setiap ketemu pasti jodohin Kazam sama anaknya."

KAZANARA ( HIATUS )Where stories live. Discover now