Sky & butterfly|| 3. Failed mommy?

8.2K 739 14
                                    

Author pov

Jennie, tengah duduk di ruang tamu menunggu anaknya yang belum kunjung pulang dan merasa cemas sejak tadi. Perasannya benar tak karuan, dia benar benar kepikiran dengan putrinya di luar sana. Apa yang akam terjadi? Semoga nanon akan baik baik saja.

"Dimana kamu nanon? Mommy benar benar cemas.." jennie bergumam sambil memainkan kuku jarinya dan menggigit bibir bawahnya.

Jennie mencoba untuk terus menghubungi nanon tapi tak ada jawaban dari anak itu. Jennie melihat jam dinding dan sekarang sudah pukul 12 malam tapi belum ada tanda tanda nanon kembali kerumah ya.

"Semoga kamu baik baik saja sayang.." jennie berkata cemas.

Sementara itu..

Nanon, baru saja tiba di rumahnya. Tubuhnya terasa sakit semua dan bahkan darah yang terus mengalir dari hidungnya belum berhenti.

Sejujurnya tubuhnya melemah, akan tetapi dia masih bisa mengendari motornya untuk pulang. Sebelummya mereka beristirahat sebentar di markas, tapi nanon memilih untuk cepat pulang karna dia benar tidak mood setelah perkelahian itu.

Dia hanya merasa belum puas untuk menghajar atasa sampai habis. Mengapa dirinya bahkan sangat lemah dan tak dapat menghabisi orang itu? Harusnya dia tidak selemah itu dan dapat menghabisinya. Dia tidak perduli apapun karna tekadnya adalah untuk membunuhnya.

Nanon turun dari motornya dan membuka helmnya. Dia meringis ketika dia meraskaan sakit di seluruh tubuh dan wajahnya. Nanon meraskaan sesuatu mengalir dari hidungnya dan darah benar tak pernah berhenti, dia harus membersihkan ini semua dan beristirahat.

Nanon masuk ke dalam rumahnya dan ketika dia membuka pintu dia dikejutkan dengan jennie yang sudah menunggunya di belakang pintu rumahnya.

"Darimana kamu?!" Tanya jennie tajam ketika nanon berbalik menatapnya. Nanon menatap sang Ibu yang kini tengah menyilangkan tangannya padanya.

"Darimana kamu?! Ini sudah malam dan kenapa baru pulang huh?! Apa kamu tdiak tau mommt khwatir?! Dan apa itu?! Kamu bahkan tidak mengangkat panggilan dari mommy!" Jennie berkata tajam pada sang anak.

Nanon benar malas, dia tidak punya kekuatan untuk marah kembali. Dia ingin segera beristirahat dan meninggalkan ibunya agar tidak banyak berdebat.

"Aku lelah mommy.. biarkan aku beristirahat" katanya lemah dan berjalan akan meninggalkan jennie sampai jennie menyadari bahwa sang anak terluka di wajahnya.

Jennie mencoba melepaskan tangan nanon yang menutupi hidungnya dan ketika itu terlepas dia tekejut melihat darah mengalir dari hidungnya. Mata jennie membulat sempurna dan panik melihat sang anak memiliki banyak luka lebam di wajahnya dan bahkan hidungnya berdarah.

"Yah! Apa apaan ini? Ada apa denganmu?! Mengapa kamu memiliki banyak luka lebam?! Apa kamu bertengkar huh?! Katakan pada mommy nanon! Apa yang kamu lakukan?!" Jennie berteriak panik memeriksa wajah sang anak.

Nanon mendecak dan dia menghentikan ibunya untuk tidak terlalu berlebihan. Dia sangat lelah dan benar benar ingin segera beristirahat.

"Ck! Mom.. aku baik baik saja.. sudah ya.. aku ingin istirahat" katanya dan akan pergi sampai jennie menahannya dan kembali meminta jawaban yang tegas dari sang anak. Dia hanya khwatir pada sang anak yang mendapat banyak luka sepetti itu dan bahkan darah mengalir dari hidungnya.

"Tidak! Jelaskan dulu pada mommy! Apa kamh bertengkar huh?! Katakan pada mommy nanon!" Katanya tajam memarahi sang anak.

Nanon benar benar malas dan dia sudsh sangat pusing mendengar teriakan.

"Mom.. aku baik baik saja ok?" Katanya dan tidak! Jennie tidak akan puas jika dia belum mendapat jawaban yang pasti.

"Apa katamu?! Baik baik saja?! Tidak mungkin! Hidungmu berdarah nanon manoban! Dan apa itu? Wajahmu di penuhi luka lebam! Mommy yakin itu tidak akan baik baik saja!" Katanya tajam.

Sky & butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang