Setelah 30 menit perjalanan akhirnya jisoo sampai juga di rumah, ia segera memarkirkan mobilnya. Rasa takut dan was was mendominasi jisoo saat ini, bagaimana tidak ia masih belum mendapatkan alasan yang tepat untuk soekjin nanti. Aahhh rasanya jisoo sekarang merutuki perbuatannya sendiri yang terlalu asik bermain hingga lupa waktu. Apa yang harus jisoo lakukan sekarang? Oh tuhan tolong lah aku monolognya dalam hati.
Jisoo memasuki rumah dengan perlahan, ia berjalan mengendap endap melihat sekeliling syukurlah ia tidak melihat presensi soekjin saat ini, huhhh mungkin soekjin masih melanjutkan pekerjaan nya saat ini fikirnya. Tanpa berfikir panjang ia langsung pergi ke kamarnya, dibukanya perlahan pintu kamarnya, gelap. Jisoo perlahan lahan mencari saklar lampu kamarnya yang tepat berada di samping pintu.
'Cetrekk'...lampu kamar jisoo menyala."Omoo..Omooo" jisoo terlonjak kaget melihat presensi soekjin yang sudah duduk di sofa kamarnya dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi, oh tuhan jisoo semakin takut saja saat ini.
"Ooo..Oo.. Oppa"panggilnya terbata bata.
"Kim Jisoo!! " Ucap soekjin dengan suara yang dingin dan tegas.
Jisoo yang merasa terpanggil pun lantas segera berjalan menuju seokjin dan mendudukan dirinya di sofa, jisoo hanya bisa menunduk takut tatkala soekjin yang tidak berhenti menatapnya dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi. Ia ingin menangis saja ya tuhan.
"Kim Jisoo! Dari mana saja kamu? jelaskan! " benar benar menakutkan bagi jisoo saat ini.
"Op.. Oppaa, mianhe Oppa jisoo memang pergi mengerjakan tugas bersama dengan teman teman jisoo, oppa jisoo tidak berbohong, tapi setelah selesai menyelesaikan tugas itu jisoo pergi bersama teman-teman ke mall sekedar untuk menghilangkan penat saja oppa, kami hanya pergi belanja, makan dan menonton film oppa jisoo tidak bohong" jelasnya dengan air mata yang sedari tadi ia tahan agar tidak meluncur.
"Lalu kenapa tidak meminta izin pada Oppa Kim Jisoo! Dan kenapa sampai handphone kamu tidak aktif! Apa kamu sedang mencoba membohongi Oppa saat ini? "tanya soekjin masih dengan tatapan tajam nya.
"Maafkan jisoo Oppa, jisoo tau jisoo salah, jisoo berjanji tidak akan mengulanginya lagi Oppa, handphone jisoo mati Oppa daya nya habis, tapi jisoo benar" tidak bohong, jisoo tidak bohong, yang jisoo katakan benar Oppa" kini jisoo menjawab dengan isakannya dan air mata yang sudah meluncur di pipinya.
"Kim Jisoo sebagai hukumanya Oppa akan menyita kunci mobil mu, mulai besok dan seterusnya Oppa yang akan mengantar dan menjemputmu! Oppa juga akan memasangka aplikasi GPS di hp mu agar Oppa bisa memantau kemana saja kamu pergi!" Tegasnya.
"Tap. Tapii Oppa...." Oh bagaimana bisa kunci mobilnya disita begitu saja oleh soekjin.
"Tidak ada penolakan Kim Jisoo! Ini adalah hukumanmu! Terima atau Oppa akan menghukummu lebih berat dari ini!" Final soekjin yang mau tidak mau jisoo harus menurutinya.Soekjin beranjak keluar dari kamar jisoo, sebenarnya ia tak tega harus bersikap seperti tadi kepada adiknya itu, soekjin melakukan ini semua juga demi kebaikan jisoo ia tidak terjadi sesuatu barang sedikitpun kedapa adiknya itu.
♥♥♥♥♥
Setelah soekjin keluar jisoo langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya dan kembali menangis tentunya, ingin rasanya melawan soekjin tapi jisoo tau dia salah, ohh apa kaka nya harus sampai bersikap sekeras ini padanya? Melihat teman teman nya begitu bebas bermain sampai larut, pergi kesana kemari tanpa tekanan dari siapapun jisoo merasa sangat iri. Jisoo juga ingin pergi bermain dan bersenang senang seperti yang lainnya tidak selalu dikekang seperti ini. Kalo seperti ini rasanya akan lebih baik jika jisoo ikut tinggal di london saja bersama kedua orang tuanya, setidaknya pasti orang tuanya tidak akan terlalu mengekang jisoo seperti soekjin saat ini.
"Huhh lebih baik aku mandi saja dulu..setelah itu aku akan menelfon Omma aku akan mengadukan semua nya pada Omma.." ucap jisoo membangunkan dirinya dari kasur empuknya. Tak lupa ia juga langsung mengisi daya handphone nya yang habis.
Jisoo bergegas untuk mandi. Kebiasaan jisoo jika mandi selalu lama hampir 45 menit ia baru selesai mandi. Setelahnya ia langsung melakukan night routine nya yaitu skincare di malam hari, ini adalah part favorit bagi jisoo. Setelah selesai dengan rutinitasnya lantas segera ia mengambil handphone dan menyalakannya, sudah banyak pesan masuk dari teman-teman nya yang pasti sudah menghawatirkan jisoo saat ini, dan wahh ternyata soekjin menelfon jisoo sampai puluhan kali dan pesan yang begitu banyak. "Apa Oppa tidak lelah eoh terus menelfon dan mengirim ku pesan sebanyak ini"fikir jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifful Destiny
RomanceBerkisah tentang laki laki yang justru mencintai adiknya sendiri. Akankah ia mampu menjalani perannya sebagai seorang kaka dengan perasaan cinta yang berbeda? #Kimjisoo #Kimsoekjin