Jeno menghisap rokoknya dan menghembuskan asapnya dengan kasar , wajahnya terlihat kusut sejak tadi yang membuat teman-temannya keheranan.
"Kenapa sih? Gak dapet jatah lo dari Valerie?" Tanya Javier heran melihat tampang kusut Jeno.
Mendengar nama Valerie disebut membuat alis Jeno semakin tertekuk.
Sejak kejadian di UKS tadi Jeno jadi sadar , Sepertinya dia hampir melewati batasan mereka.
Jeno menginginkan Valerie lebih dari yang dirinya kira .
Pria itu kembali menghisap rokoknya frustasi , saat ini mereka sedang berada di roof top sekolah.
Untung saja waktu itu Valerie memukul kepalanya , jika tidak mungkin Jeno sudah memperkosanya disana.
"Kayanya gue harus stop , gue mulai serakah" Gumam Jeno yang masih bisa mereka dengar.
Jeno tidak tau bagaimana jadinya jika dia tidak bisa mengendalikan diri seperti biasanya.
Ia tidak mau menyakiti gadis itu.
Tidak .
Haikal mematikan rokoknya dengan cara di injak , menatap Jeno dengan tatapan heran.
"Lah baru sadar sekarang lo?" Tanyanya menyindir.
Jeno membuang putung rokoknya asal , menyadarkan punggungnya pada pagar besi . Membiarkan semilir angin menerpa wajahnya dengan lembut.
"Lo suka kan sama Valerie?" Tanya Javier to the points.
Jeno diam , tidak tau perasaannya sendiri.
Kehadiran Valerie tentu membuatnya nyaman , dari kecil sampai sekarang mereka selalu bersama.
jadi dia tidak tau perasaan seperti apa yang ia rasakan pada gadis itu.
Reyhan menatap teman-temannya dengan sebelah alis terangkat sembari meneguk Coca-Colanya .
"kalo suka bilang aja , terus jadian" Ucap Haikal.
Toh mereka kan hanya sahabatan , bukan saudara kandung ."Tapi dia sahabat gue" Lirih Jeno bimbang , dirinya tidak mau merusak persahabatan mereka .
Walaupun sejak awal persahabatan mereka memang sudah rusak karna tingkah laku Keduanya.
Teman-teman Jeno sampai bosan mendengar kata persahabatan itu , padalhan jelas-jelas tingkah keduanya sudah seperti pengantin baru.Selalu mesra dimanapun.
"Coba lo deketin cewe lain , siapa tau lo bisa tau sama perasaan lo sendiri" usul Reyhan memberi ide setelah sekian lama bungkam.
Jeno menatap Reyhan bingung , dirinya tidak pernah dekat dengan gadis lain.
Hanya Valerie saja.
Mungkin itu sebabnya ia jadi merasa ketergantungan pada gadis itu.
"Ide bagus sih" Javier mengangguk setuju.
Haikal merangkul bahu Jeno , "di coba aja bro , kan gak rugi"
Jeno terdiam , memangnya dia harus sampai segitunya ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman
RomanceTeman bukan sembarang teman. Harap bijak , 21+. Note: Cerita ini sudah tamat , tapi kalian masih bisa meninggalkan jejak vote dan komen agar aku semangat buat bikin cerita selanjutnya ❤️ Terimakasih ❤️