15

19.4K 1.3K 80
                                    

siswa-siswi SMA Maxbarent masih berdiri di lapangan dengan wajah lesu, mereka sudah berdiri 1 jam lebih karena Kepala sekolah berpidato panjang sampai mengaitkan hal unfaedah yang membuat telinga mereka panas.

"Ini kapan selesainya, sih!" gerutu Akio, ia sudah tidak tahan lagi untuk berdiri, kakinya sudah seperti jelly.

Alvino yang ada di sebelah nya hanya mengusap kepala Akio, "sabar, Bentar lagi juga selesai kok."

"Tapi kapan, kaki gue udah pegel, Al. Tu kepsek ga capek kah dari tadi ngomong mulu padahal gak ada yg dengerin." cibir si manis dengan wajah masam.

Alvino menyeka peluh yang membasahi pelipis Akio dengan sapu tangan yang selalu di bawa, "kalo capek, gue Gendong aja, ya?"

Akio menggeleng, "gak usah, entar lo nambah capek."

Akio penolak ia tidak enak dengan alvino, sebelum nya cowok itu menggendong nya hingga ke lapangan ini, mana mungkin ia menerima tawaran alvino. dari kondisi alvino sekarang saja udah terlihat sama-sama capek seperti dirinya.

Alvino menarik Akio lebih dekat dengan tubuh bongsor nya lalu meletakkan tangan kekar nya di pinggang ramping Akio, "kalo capek nyender di badan gue aja."

"Hm.. " Akio berdehem lesu sebagai jawaban, ia menyenderkan tubuh nya sesuai yang Alvino katakan namun dengan bibir yang mengerucut bete.

Sedangkan dibarisan kedua tepat di sebelah barisan Akio, ke lima pemuda tampan yang melihat interaksi Akio dengan Alvino, menatap cemburu dan mengutuk Alvino dalam batin mereka masing-masing.

"Baiklah saya akhiri pembukaan pertandingan basket dan voli yang diadakan hari ini, karena saya tau kalian pasti sudah lelah berdiri,"

"kalian bisa segera ke lapangan basket dan tetap kondusif saat di lapangan, untuk para peng-absen segera stor kehadiran murid di BK."

Para siswa-siswi bersorak gembira karena akhirnya pidato panjang dari kepala sekolah selesai dan pertandingan yang dinantikan mereka akhirnya dimulai, mereka membubarkan diri menuju lapangan Basket untuk melihat para pemain basket saling memperebutkan peringkat, atau kejuaraan yang tentunya disertakan hadiah.

Alvino berpamitan kepada Akio untuk berganti baju karena ia ikut serta menjadi pemain terpilih dari ketua basket dan termasuk mewakili kelas nya. Akio berjalan sendiri menuju lapangan basket namun sebelum melangkah jauh, tubuh nya tiba-tiba melayang.

"Gyaahh!.. " Akio memekik kaget lalu mendelik julit disusul cibiran setelah tau siapa yang mengangkat tubuhnya, "Issh! minimal kasih aba-aba kek, bikin kaget aja."

Atha terkekeh pelan, "sorry."

setelah itu kecupan singkat Atha ambil dari bibir Akio yang sedikit terbuka, dan langsung diberi pukulan keras di bagian dada bidang Atha yang tentu nya tidak terasa sakit sama sekali.

Akio mendengus karena pukulannya tidak membuat atha kesakitan, ia memilih memeluk dileher Atha dan menopang dagu di pundak cowok tampan itu, Akio bisa lihat Elgard dan nero berada di belakang Atha.

dahi nya mengernyit melihat wajah mereka terlihat sedang menahan emosi seperti ingin menonjok seseorang, tapi Karena Akio orang nya bodo amat, Jadi tidak terlalu dipikir lebih jauh. Sekarang saja dia digendong tanpa izin tetep diem gak berontak, tentunya karena bagian 'itu' nya masih sakit ditambah kakinya udah loyo.

Btw Jika bertanya dimana twins bermata Hazel itu berada, mereka ditarik oleh asha untuk memantau lapangan agar pertandingan yang akan berlangsung tidak terganggu.

Atha berjalan ke lapangan basket dengan Akio yang digendong didepan ala koala, kedua pemuda dibelakang mereka berjalan dengan wajah datar nya.

di setiap jalan Akio selalu menengok kanan kiri untuk mencari sahabat sesama pihak bawah alias Ian yang sedari tadi tidak nampakkan wujud nya sama sekali.

Nerd boy be a Figuran [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang