[GL] Gong Qing

Bab 51 : (18+) Api cinta telah lama membara

"Berhenti bicara, itu terlalu memalukan..."
　　
Wei Mingxi secara naluriah membenamkan wajah merahnya ke dalam selimut. Rong Yuge benar-benar terlalu nakal. Bagaimana dia bisa mengucapkan kata-kata seperti itu tanpa menutupinya?

"Zhi'er, ini bukan sesuatu yang memalukan, ini sangat indah. Apakah kamu tidak ingin menjadi daging dan darah bersamaku, dalam keharmonisan fisik?

Melihat Wei Mingxi membenamkan wajahnya di selimut, Rong Yuge mengangkat sudut mulutnya, emosi gembira mengalir di hatinya. Dia memanfaatkan kemenangan tersebut dan bergegas maju, tidak hanya tidak berhenti dengan patuh, tetapi sebaliknya, dia mencondongkan tubuh ke dekat telinga Wei Mingxi dan terus membisikkan kata-kata yang menggugah secara ambigu. Hati Wei Mingxi yang tadinya bagaikan air tenang di danau yang dalam, kini bergetar karena gejolak Rong Yuge, lama kelamaan terasa semakin panas.

Suara lembut dan manis itu seolah-olah seperti serangga kecil merayap ke dalam hati Wei Mingxi, dan rasa gatal yang aneh di hutan sebelumnya muncul kembali dengan lembut. Wajah Wei Mingxi menjadi semakin merah, rasanya sungguh memalukan, wajahnya terkubur dalam selimut, seolah ingin mengubur dirinya di dalamnya......

Merasakan gerakan Wei Mingxi yang semakin canggung dalam pelukannya, perkataan Rong Yuge menjadi semakin erotis dan sensasional. Dan tangan Rong Yuge tidak menganggur, tangannya mengikuti kemanapun dia berbicara, membuat pikiran Wei Mingxi semakin lemah di setiap kata yang diucapkan Rong Yuge. Tangan Yu Ge yang licin seperti ular telah melepaskan diri dan mengembara menjelajahi dua gundukan yang indah. Jari-jarinya menyelinap ke dalam kemeja, dan melalui ikat pinggang sutra, dia dengan lembut membelai dan menggoda kekenyalan payudaranya yang lembut dan kencang...

"Zhi'er"
　　
Rong Yuge melihat bahwa Wei Mingxi tampaknya telah melunak, dan mengetahui bahwa situasi yang telah dia lihat berkali-kali dalam mimpinya akan menjadi kenyataan......

"Rong Yuge." Wei Mingxi memanggil nama Rong Yuge dengan suara yang langka dan menawan. Rong Yuge merasa tulangnya seolah-olah menjadi lunak. Dia tahu bahwa Wei Mingxi sepertinya sedikit emosional.
　　
"Hah?" Rong Yuge menjawab dengan lembut.

"Tidur saja dengan patuh!" Wei Mingxi dengan enggan berbicara dengan sungguh-sungguh tentang alasannya yang tersisa. Saat ini, suara Wei Mingxi seperti bunga yang bergetar. Dia jelas sedang terangsang tetapi masih mencoba menggunakan alasan untuk menahan diri.
　　
"Apa?!" Rong Yuge tidak percaya, suaranya yang penuh cinta dan hasrat tiba-tiba langsung meninggi. Bagaimana bisa seperti ini... Bukankah Ibu Suri sudah melunak? Apa yang terjadi sekarang!

"Rong Yuge, tidak bisakah kamu tidur nyenyak?" Wei Mingxi membujuk dengan nada lembut. Ini tidak benar. Meskipun dia memiliki keinginan di dalam hatinya, begitu dia melewati batas ini, Wei Mingxi takut di masa depan akan sulit untuk kembali, jadi dia harus menggunakan akal sehatnya yang tersisa, untuk mengendalikan diri.

"Tidak! Aku ingin Zhi'er. Bukankah Zhi'er bilang itu tidak bisa dilakukan di hutan? Lalu kenapa tidak bisa dilakukan di sini? " Rong Yuge cemberut karena ketidakpuasan. Dia tidak peduli. Bagaimana bisa ibu mundur? Entah sudah berapa lama dia menunggu untuk hari ini?

"Wei Mingxi, tidak bisakah kamu merasakannya? Kamu harus tahu betapa aku ingin menyatu denganmu!" Rong Yuge meraih tangan Wei Mingxi dan meletakkannya di dadanya.

"Tempat ini, adalah perahu keluarga Jiang...." Wei Mingxi membuat alasan lain dengan nada ragu - ragu, "Bagaimana kalau kamu tidur nyenyak dulu..." Wei Mingxi berbalik menghadap Rong Yuge dengan lembut membelai wajahnya sedikit. Mata Rong Yuge memancarkan rasa kehilangan yang membuat hati Wei Mingxi sedikit sakit.

"Kalau begitu aku akan mendengarkan Zhi'er saja" Nada suara Rong Yuge serendah anak kecil yang tidak bisa mendapatkan permen, tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk berperilaku baik, tapi kekecewaan di hatinya masih bisa terpancar melalui kata - kata.