009. || that could hold me (Hold me)

573 46 8
                                    

Pemandangan pagi hari ini diawali dengan sepasang kekasih yang sudah menikah. Kini mereka sedang kewalahan karna kegiatan tadi malam.

"Ughh.. M - mas.."

Jisung bergerak tak nyaman kala merasakan bagian bawah yang sangat sakit.

Ia membangunkan seseorang yang sekarang telah sah menjadi suaminya.

"Mmh.. Kenapa sayang?" Jaemin mengusak matanya yang sedikit buram.

Jaemin menghadapkan dirinya pada istri mungilnya itu, ia tertawa sebentar saat melihat wajah sang istri yang kesakitan.

"Ihh! Mas kok ketawa! Bantuin aku kek, aku mau mandi ini" Jisung merengek manja pada Jaemin yang kini malah tertawa lebih keras dari sebelumnya.

"Maaf sayangg, habisnya kamu lucu sih" Jaemin mencubit gemas hidung mancung milik istrinya.

Jisung mempoutkan bibirnya, dengan cepat Jaemin pun mengecupnya sekilas.

"Maaf deh cantik, ayo kamu mau mandi kan? Mau mas gendong ngga?"

"Ih udah lah! Aku bisa sendiri kok!" Jisung mengusap kasar bibirnya yang telah dikecup oleh suaminya. Lalu mengambil selimut kecil untuk menutupi tubuhnya.

Jisung berjalan dengan sempoyongan, jangan ditanya, ini sangat sakit dan menyiksa.

Jaemin terkekeh kecil, mengambil selimut kecil juga dan melingkarkannya pada pinggang miliknya.

Ia berjalan mendekati Jisung yang kini hampir terjatuh, dengan sigap ia pinggang menangkap sekaligus menggendongnya.

Jaemin menempelkan hidung mereka dan menggesekkannya pelan.

"Masih mau jalan sendiri, hm?"

Jisung memalingkan mukanya kekiri, seolah ia enggan untuk melihat suaminya ini.

"Gemes banget sih kamu, ayo main lagi dikamar mandi."

Jisung melotot, apa apaan?! Bagian bawahnya sudah sangat sakit. Dan Jaemin malah berkata enteng seperti itu.

"Hah! Apaan! Engga ya mas, engga!" Jisung mendorong dada bidang Jaemin dengan kedua tangannya.

"Aku ga minta kamu buat jawab iya atau engga, itu bukan pertanyaan. Tapi paksaan."

Jaemin langsung merebahkan tubuh Jisung kedalam bak mandi. Ia memposisikan dirinya juga dibelakang istrinya.

"MASS!"

✰✰✰

"Sayang.. Ayo makan dulu"

Jaemin melihat Jisung yang kini sedang terbaring diatas sofa dan jangan lupakan televisi yang sedang menayangkan film favoritnya, frozen.

"Gamau, pergi sana, mas jelek"

Jaemin menaikkan alisnya sebelah, "kamu mau mas bikin gabisa jalan sekalian?"

"Engga ish! Yaudah, aku makan!"

Jaemin tertawa pelan, istrinya sangat menggemaskan.

"Gendongg~" Jisung mengangkat kedua tangannya dengan isyarat ingin digendong.

"Sini, perlu mas suapin juga ngga?"

Jisung mengangguk, lalu Jaemin pun segera menggendong istrinya.

"Mas udah masakin makanan kesukaan kamu, mie udang"

"Seriusan mas? Yeayy!" Jaemin tersenyum saat melihat istri mungilnya ini terlihat sangat bersemangat.

Mungkin saat ini Jisung melupakan kemarahannya pada suaminya, namun tidak tahu nanti.

✰✰✰

Knock!

Knock!

Knock!

"Jwii bukain dongg, kita dateng bawa sesuatu nih!"

"Jaemin woi! Lama amat elah, pegel ni kaki gue berdiri kelamaan"

Jaemin menghentikan sesi makannya, lalu menatap Jisung.

"Sebentar ya sayang, mas mau buka pintu dulu. Itu temen kita pada dateng kayanya"

"Okayy mass" Jisung menunjukkan tangannya yang mengisyaratkan tanda oke.

Diruang tamu..

"Bentar! Jangan digedor gedor anjing! Nanti pintunya rusak ege!"

Setelah pintu itu terbuka, menunjukkan kelima temannya yang sedang tersenyum aneh.

"Dih, apaan dah" Jaemin merollingkan matanya malas.

"Abis ngapain lo sama anak gue?" Renjun memincingkan matanya, lalu Chenle pun menepuk jidatnya.

"Mereka kan udah nikah goblok!"

"Oh iya deng, yaudah, ayo masuk guys! Anggep aja rumah sendiri" Renjun memimpin yang lain masuk, Jaemin hanya mempersilahkan mereka masuk.

'Ini yang punya rumah jadinya siapa dah' batin Jaemin

✰✰✰

"Jiee aku kangen banget huhuu" Renjun dengan lebay pun memeluk sahabat kecilnya dengan erat, sampai Jisung hampir tersedak.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"

Ralat, mungkin sudah tersedak.

Renjun panik, ia segera mengambil minuman yang terdapat pada meja makan dan meyondorkannya tepat pada bagian depan bibir Jisung.

"Aduhh.. Maaf Jwii"

Jisung meminumnya dengan menggerakkan kepalanya secara bergantian keatas dan kebawah.

"Neh kan! jadi keselek, gara gara elu sih bang. Istri orang loh ini"

"Yahaa anjir, Chenle kompor" Jeno tertawa begitu mendengar suara Chenle yang ikut nyeletuk.

"Sayangg"

"Dih, kenapa lu? Kesambet?"

"Pala lu bangsat, iri? Bilang bawahan" Haechan memasang muka tengil dan menjulurkan lidahnya.

Chenle menonyor kepala Haechan yang sedang memasang muka tengilnya. Sungguh, pacar dari sahabatnya ini menggelikan dan menyebalkan sekali.

"Sayangg~ kok kamu cuekin aku sih?"

"Diem lo, gue lagi kangen kangenan sama anak gue"

'Sabar..' Haechan mengelus dadanya sabar, dan tawa yang begitu keras pun mulai terdengar dari mulut Chenle.

"Yahaha! Mampus!"

Tak lama setelahnya Jaemin pun datang sambil membawa beberapa snack yang ia punya.

"Ruang tamu kuy" ajak Jaemin, lalu ia memindahkan snack yang berada di kedua tangannya ke meja ruang tamu.

Setelah semuanya pergi keruang tamu, ia melihat istrinya itu sedang melahap sisa makanan terakhir.

"Um! Enak banget mas! Aku pengen deh, tiap hari makan mie udang buatan kamu terus" ucapnya dengan tangan yang memegang air putih.

"Udah selesai? Ayo, mas gendong ya."

Jisung pun mengangguk, lalu Jaemin mulai menggendong istri kecilnya dengan gendongan ala bridal style.

Bahu suaminya ia jadikan tumpuan oleh dagunya, "mas, aku kayaknya kekenyangan deh" Jaemin yang mendengar itu sontak tertawa.

"Yaudah, besok mas kurangin ya kalo mas mau masak mie udang" ia menjawabnya dengan lembut, bagaikan kain sutra.




Twoshoot or oneshoot?




Vote + comment, see u!

oneshoot || Jaemsung Where stories live. Discover now