Chapter X

4.7K 206 26
                                    

jangan lupa lagunya diputer ya!!!
-
-
-

Aku mencintaimu
Lebih dari yang kau tau
Meski kau takkan pernah tahu...

Baru ku sadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatiku
Seluruh hatiku...

Rembulan dilangit bersinar terang dengan ditaburi ribuan bintang. Indah, malam yang cerah tapi berbanding terbalik dengan hati Salma yang sedari tadi mendung.

Petikan gitarnya mengalun merdu seiring dengan nyanyian yang ia lantunkan. Lagu berjudul 'Pupus' ini mewakili perasaannya, perasaan yang nyatanya tidak terbalaskan. Bertepuk sebelah tangan.

Salma cengeng, sudut matanya lagi-lagi berair tak bisa surut semenjak ia mulai memainkan melodi dari lagu itu. Salma memandang langit sendu, pikirannya terbang menerawang hal yang kini sedang dilakukan lelaki itu. Lelaki yang menjadi tambatan hatinya dan juga teman yang merangsek menuju sahabat.

Gadis itu membayangkan betapa bahagianya Rony disana, berbunga-bunga perasaannya sedangkan ia? Salma hanya bisa termenung menunggu kabar dari lelaki itu, sedikit harap-harap cemas. Semoga saja lelaki itu ditolak cintanya, namun disatu sisi Salma tak tega jika hal itu terjadi.

"Ron, gue lagi sedih sementara lo lagi bahagia, ya?" ia terkekeh miris, Salma menghapus air matanya kasar.

"Mel, beruntung banget ya jadi lo. Dicintai sehebat itu sama orang yang gue cintai. Boleh gak kita tukeran posisi, Mel?" miris, air matanya jatuh kembali. Mengapa ia menjadi cengeng seperti ini?

Salma kesal dengan dirinya yang sekarang, gampang menangis hanya untuk hal-hal yang tak penting.

"Lo selalu bilang gue special, Ron. Begitupun dengan posisi lo dihati gue, lo special buat gue, Ron. Saking specialnya gue sampai gak bisa kubur dalam-dalam perasaan ini, gue tersiksa, Ron. Gue sakit sendirian. Kenapa lo jahat sama gue? " isaknya.

Salma menaruh gitar disampingnya, kedua kakinya terangkat kebangku. Salma memeluk kakinya erat, lalu menenggelamkan wajahnya disana seperti orang frustasi. Tangisnya semakin terdengar pilu, Salma berharap semilir angin dapat membawa perasaan sedihnya.

Ponselnya berisik dipenuhi notificasi, dari pop-up layar ponselnya terdapat nama Rony disana. Jantung Salma berdegup, apa Salma siap menerima kabar menyakitkan itu? Lama Salma tak mengambilnya. Ia masih memantapkan hati.

"Sal, lo harus kuat." ucapnya pelan.

Salma meraih ponselnya yang tergeletak dimeja disampingnya. Layarnya mati, Salma menekan tombol pinggir ponselnya untuk menghidupkan kembali. Salma bisa melihat pop-up pesan Rony, berisi tiga pesan yang tidak bisa Salma baca kecuali membuka room chatnya.

Mengapa suasana berubah menegangkan, Salma mematikan kembali ponselnya. Ia menarik napasnya dalam. Salma ragu, takut kecewa kembali.

Dengan segala keberanian yang ia kumpulkan akhirnya Salma kembali menyalakan layar ponselnya lalu menekan aplikasi berwarna hijau diponselnya. Ada chat Rony dideretan paling atas.

Salma membukanya.

Ronyy

SAL, GUE DITERIMAAA

You're SPECIAL (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang