End Summer Festival (18+)

763 47 2
                                    

Warning: Shonen Ai, Yaoi 18+, School Life, Family AU, Love Different Ages, Omegavers, MPreg, Action, OOC

Terimakasih sudah mampir ke Fanfic milik Shion Doyle ❤️

Semoga kalian suka ya..
Selamat Membaca
______________________________________

Wajah kedua guru itu seketika menatap serius papan petunjuknya. Untuk sesaat sempat mereka berdua mengira perkataan Billy Antrim, salah satu siswa 221B itu, hanya sekedar gurauan salah satu siswa dari kelas buangan yang ingin sekali mengerjai gurunya. Billy yang paling terkenal sering dalam hal mengerjai para guru. John salah satu korbannya. Dan karena itu, guru biologi ini sempat tidak menanggapi serius laporan Billy. Jika saja yang datang itu Lucien atau Sherlock mungkin kedua guru ini akan lebih cepat tanggap, kali ini harus mereka akui apa yang Billy laporkan adalah sebuah kebenaran.

Petunjuk arah yang salah, atau mungkin... ini petunjuk arah yang sengaja untuk mengecoh para peserta marathon. Kedua guru itu sepakat dalam diam.

"Sekarang kalian percaya," ucap Billy dengan nada yang meninggi. Pemuda ini terlihat merajuk, tapi hanya sementara lantaran sadar calon kekasihnya sedang mengamati tingkahnya sambil menahan tawa, "Sensei berhutang maaf padaku," protesnya pada John sambil bersedekap dada. Kau harus menyelamatkan harga diriku ini sensei, batinnya kesal.

"Gomen, gomen Billy-kun," ucap John sambil mengantupkan kedua tangannya.

"Tapi, kira-kira perbuatan siapa ini?" Yamato sensei mengalihkan pembicaraan. Sementara itu Bill dan Billy tengah menghentikan para siswa yang mengikuti marathon.

John menggeleng kemudian menghela napas pelan. Ia tidak ingin menuduh siapapun. Tentu siapa saja bisa melakukannya. Bisa saja si pelaku adalah orang iseng dari luar sekolah yang sengaja ingin mengerjain para peserta, atau bisa saja seseorang dari pihak yang mendapatkan keuntungan dari keisengan ini. Kedua alis John naik saat sebuah nama yang menjadi kemungkinan itu terlintas di pikirannya. Ah~ tidak... tidak, tidak mungkin dia pelakunya. Lekas John menepis pikiran itu. Asal menuduh itu bukanlah sifatnya.

"Entahlah, tapi saya tidak bisa menebak siapa pelakunya," jawab John seadanya.

"Benarkah?!"

Seseorang menyahut perkataan John. Suara bariton dari arah bukit membuat perhatian mereka teralihkan. Dari arah bukit terlihat Sherlock yang datang sambil memapah Louis. Louis segera menepis tangan Sherlock dari bahunya lalu mendekati John yang berlari ke arahnya.

"Louis? kau tidak apa-apa? apa kau terluka?"

Louis menggeleng, "Saya baik-baik saja sensei," ucapnya dengan tenang. Sementara Sherlock lekas bergabung dengan Billy dan kawan-kawan sekelasnya yang baru sampai.

John memperhatikan keadaan siswanya ini, "Tapi kau terlihat seperti... habis terjatuh." John terlihat panik.

"Ti-tidak!" Louis lekas menepuk lutut dan menepis dedaunan yang masih menempel di jerseynya.

Mata John menyempit. Ekspresi sang guru sedang memastikan kebenaran dari penyataan siswanya. Sementara itu sang siswa membuang muka seakan enggan melanjutkan penjelasannya. Louis diam-diam menggigit bibir bawahnya, bola matanya memutar pelan, sesekali ia melirik ke arah Watson sensei yang -sepertinya- masih menunggu kelanjutan dari penyebab betapa berantakan penampilannya sekarang.

"Iya, dia jatuh sensei. Dan sepertinya Louis-kun tidak bisa meneruskan pertandingan."

Tiba-tiba Sherlock menyela. Louis memeloti Sherlock. Sherlock diam-diam terkekeh seperti sedang meledeknya. Faktanya Louis memang terjatuh saat berlari menuruni bukit. Kakinya tidak sengaja tersandung akar pohon melintang, lalu jatuh dengan posisi wajahnya terlebih dahulu menghantam tanah. Dan kejadian memalukan itu disaksikan oleh pemuda yang sangat Louis benci. Sungguh Louis ingin sekali meninju kepala Sherlock sekuat tenaga agar pemuda itu melupakannya.

MY TEACHER IS MY OMEGA (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) 21+Where stories live. Discover now