13

32.2K 2.5K 95
                                    

Selamat membaca.


























"Wih enak kayaknya" ucap Ririn melihat cake di atas meja.

"Tumben buat makanan emang ada apa" tanya Ririn.

"Loh, emang Daddy kamu nggk ngabarin kalau mau pulang hari ini" jawab Vino, Ririn yang mendengar itu menghembuskan nafasnya pelan.

Daddynya tidak mengabari bahwa dirinya akan pulang, benar-benar jahat sekali dia terasa sebagai anak tiri yang tak di anggap.

"Istrinya aja di kabarin anaknya masak nggk" ucap Ririn.

"Ririn" ucap Vino menatap Ririn datar di balas cengiran oleh Ririn.

"Sekarang mandi, Daddy kamu tadi ngabarin kalau sekarang lagi di rumah nenek" ucap Vino di balas anggukan oleh Ririn.

Dengan malasnua Ririn kembali ke kamarnya dengan kaki yang di seok-seok.

"Kalau jalan jangan kayak gitu" tegur Vino.

Ririn yang mendengar itu hanya mendengus ntahlah atau perasaan nya saja tapi sekarang Vino itu cerewet membuat gendang telinganya panas.

"Vino cerewet kayak emak-emak" ucap Ririn pelan menuju tangga.

Yakai dia mengungkapkan itu depan orangnya langsung nanti dirinya akan kenak amuk ibu hulk, Ririn yang membayangkan itu bergidik ngeri.

Hari ini Vino beres-beres seperti biasanya. Setelah membuat cake tadi ia langsung mencuci peralatan dan memberikan kamar Demian mengganti seprai dengan yang baru dan menyapu.

Vino lalu mencuci pakaian menggunakan mesin cuci lalu meninggalkan cucain itu sebentar untuk mengerjakan tugas yang lain.

*
*
*

"Tapi aku masih mencintainya anna" terdengar suara dari layar televisi.

"Aiden anjieng, kasian Anna" sungut Vino.

Di sini lah Vino berapa menonton televisi dengan kaki berada di meja dan tangan memegang toples yang berisikan kripik kentang.

Ia sedang menggerutu kepada siaran yang ada di televisi, menurutnya cowoknya bodoh meninggalkan wanitanya demi wanita lain.

"Cak, Indonesia kebanyakan cerita pelakor", ucap Vino dengan mulut yang masih menguyah keripik kentang.

Sangking asik dengan layar di depannya hingga tak sadar bahwa ada seseorang di balakang dirinya yang sedang memperhatikan.

"Sepertinya asik" ucap Demian, Vino terkejut karena mendengar suara bas itu, ia menoleh terdapat Demian di belakangnya.

"Hehe mas, udah sampai" ucap Vino dengan cengiran.

Demian yang melihat itu menaikan satu alisnya.

"Maskan pasti capek karena baru sampai, mending sekarang bersih-bersih dulu" ucap Vino menggandeng tangan Demian, ia tak menyadari itu.

Jika di lihat mereka bagaikan semut dan gajah. (Tau nggk maksudnya Ria?)

*

*

Sampai di kamar Demian Vino lalu melepaskan dasi yang melingkar di leher jejang Demian.

"Saya mencintai kamu" ucap Demian dengan tiba-tiba, Vino yang mendengar itu menghentikan aktivitasnya. Mereksa syok dan kaget.

"Udah sekarang mandi, aku siapin pakaiannya dulu" ucap Vino lalu meninggalkan Demian.

Demian yang melihat itu hanya menatap tanpa arti, ia lalu menuju kamar mandi karena badanya sudah lengket.

Vino menuju lemari Demian untuk mempersiapkan pakaian untuk Demian dengan ucapan yang masih mengiang-ngiang di kepalanya.

Vino menggelengkan kepalanya untuk berhenti mengingat ucapan itu, tapi hasilnya nihil nyatanya ucapan itu masih terfikirkan.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Demian beridiri dengan handuk yang melilit di pinggang nya menampakan perut kotak-kotak nya dan rambut yang terlihat basah.

Vino yang melihat itu menelan ludahnya kasar itu terlihat menggoda.

Bahkan saat Demian mendekat ia masih tak sadar karena masih memandangi tubuh sempurna itu.

Demian yang melihat itu menikan alisnya, tanyanya mencolek hidung milik Vino.

Vino tersadar dari pikirannya, ia menatap Demian dengan Gugup dan kikuk.

Ia sangat malu terlihat dari telinganya yang memerah.

"Apakah saya terlihat menggoda" ucap Demian

Vino yang mendengar itu hanya diam menundukkana kepalanya menahan malu.

"Hey" ucap Demian.

Ia mengangkat dagu Vino terlihat pipinya yang memerah.

"Kenapa dengan pipimu" tanya Demian dengan senyum devilnya.

Vino yang mendengar itu hanya menutup wajahnya dengan tangannya.

"Udah sekarang ganti" ucap Vino memberikan pakaian kepada Demian.

Saat Vino akan pergi dari tempat itu pergelangan tangannya di pegang oleh Demian.

"Tunggu" ucap Demian

Ia lalu menggunakan pakaiannya.

Vino yang melihat itu menundukkan kepalanya. Ia melihat Demian menggunakan pakaian di depannya, bahkan sekarang Demian hanya menggunakan Boxer. (Bener nggk sih boxer).

Dan tanpa sengaja matanya melihat ada gundukan besar di balik celana itu.

Vino hanya bisa menelan ludah kasar, itu sangat besar.

*

*

Acara berganti pakaian selesai mereka berdua menuruni tangga menuju meja makan.

Terlihat wanita yang sedang sendirian di meja makan dengan wajah di tekuk.

"Astaga kenapa kalian lama sekali" ucap Ririn dengan wajah cemberutnya.

"Ya, maaf" lirih Vino di balas dengusan oleh Ririn.

Demian dan Vino lalu mendudukkan bokongnya di kursi.

"Oh iya Dadd nanti mommy mau ke sini sekalian ikut makan siang juga" ucap Ririn

Yang di balas anggukan oleh Demian.

"Kenapa nggk bilang dari tadi, kalau tau mau kesini aku masak lebih tadi", ujar Vino saat ia akan beranjak dari tempat itu tangannya di tahan oleh Ririn.

"Udah nggk usah masak lagi, biasanya mommy kalau ke sini juga bawa makanan" ucap Ririn

Vino hanya mengangguki ucapan Ririn.

Ting tong

Terdengar bel dari luar.

Vino melirik Demian dan Ririn yang sepertinya tak ada niat untuk membuka.

Vino hanya mendengus.

Ia lalu beranjak dari tempat itu untuk membukakan pintu.

Clek

Pintu terbuka.

"Kamu siapa" tanya wanita itu.

Badannya yang tinggi kulitnya yang putih bersih rambut ikal menggunakan hils tinggi dengan dres selutut dan tangan membawa rantang.

*******

Aku itu klok up ini yang baca udah 6k an aku up.

OM DUDA🔞 ( TERBIT)Where stories live. Discover now