Selamat membaca
Malam itu Demian di nyatakan koma banyak alat medis yang melekat pada tubuhnya
Ririn dari tadi tak berhenti untuk menangis karena melihat keadaan Daddynya
Luna sudah berusaha menenangkan dan membujuk Ririn agar tetap tenang tapi hasilnya nihil.
Ia bahkan ke rumha sakit tanpa menggunakan alas kaki
Bahkan telapak kaki yang tertancap benda tajam pun tak di hiraukan oleh dirinya
Tangan yang masih memegang hp dari tadi untuk menghubungi seseorang tapi ada panggilan yang masuk
"Demian Demian" ucap seseorang yang tiba-tiba teriak dengan nada tinggi
Ririn yang melihat itu terasa geram, melihat wanita yang sangat di benci oleh keluarganya.
"Stela" lirih luna melihat seorang wanita yang datang dengan khawatirnya.
Plak
Suara tamparan yang renyah terdengar di lorong itu
Stela di tampar oleh Ririn hingga kepalanya menghadap ke samping
"Ini semua pasti gara gara kamu " suara tinggi Ririn membuat stela marah
"Jaga ucapan mu bocah aku bahkan tidak tau apa yang terjadi"
"Apa Tante tidak cukup menghancurkan keluarga ku dan sekarang Tante menghancurkan Daddy ku, kamu membuat Daddy ku hancur" isak Ririn
"Asal kamu tau anak kecil Daddy mu kecelakaan karena mecari laki laki gay menjijikkan itu"
"Vino nggk bakal pergi kalau Tante nggk usik Daddy dan bikin Daddy berubah "
Luna lalu menarik Ririn kebelakang dirinya
Pertengkaran tak akan berhenti jika tidak ada yang melerai"Ririn sudah, kasian Daddy kamu sedang istirahat " ucap Luna menenangkan emosi Ririn
"Stela, apa kamu bisa pergi dari sini jangan buat keributan keadaan sedang kacau" jelas Luna
"Kamu mengusirku Luna, dasar tidak berterima kasih" judes stela, lalu melangkahkan kakinya pergi dari situ dengan hentakan kaki yang kasar
Luna yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya
Itu bukanlah stela yang ia kenal dulu sekarang dirinya sudah berubah manjadi seperti orang lain.
"Nanti Mommy suruh bawahan² Mommy buat cari Vino sekarang kamu istirahat ok, kasian kaki kamu " Luna menuntun ke kursi panjang dan menyenderkan kepala Ririn ke pundaknya.
"Mom nenek gimana" tanya Ririn
"Jangan kasih tau sekarang, kasian nanti penyakitnya kambuh"
Ririn yang mendengar itu menghembuskan nafasnya, ia baru ingat neneknya 2 tahun lalu di fonis memiliki penyakit jantung
Malam semakin larut Ririn dan Luna hanya duduk di kursi karena tidak bisa tidur.
Mereka memikirkan harus segera menemukan Vino agar dia tau bahwa keadaan Demian sedang tidak baik baik saja.
"Mom, orang tua Vino tau balum kalau Vino kabur"
"Tidak, mereka tadi menelpon dari hp milik Demian nanya keadaan Vino, Mommy jawab dia sedang sibuk tidak bisa di ganggu, kalau Mommy jujur takut mereka khawatir di kampung"
Demian selama ini diam diam sudah bertemu dengan orang tua Vino, ia berkata jujur bahwa dirinya sedang menjalin hubungan
Saat mendengar tuturan dari Demian ayah Vino lalu memukuli Demian hingga pingsan.